25 | Mimpi dan Halu

47 4 0
                                        

Hello guys! Welcome back to this story 🐾 Ah akhirnya ke update juga ni part. Oh iya apa kalian nunggu bagian baru dari Gaitr? Kalau iya gue ucapin terimakasih ke kalian semua yang sudah Setia membaca cerita ini dari awal sampai sekarang. Apa kalian sudah siap buat baca part ini? LET'S, CHECK IT OUT! 









***

Seseorang masuk ke dalam mimpimu,
Bisa saja ia sedang ingin melihatmu.
Melihat senyuman, tingkah laku,
serta keceriaan yang membuatnya rindu.

Hati mu bergetar, jantung pun berdegup.
Mata pun memanas, begitu pun dengan darah yang berdesir sangat hebat.
Perutmu seperti ada kupu kupu
Kaki dan tanganmu pun terdiam tanpa ragu.

Namun, untuk saat ini.
Ucapan itu hanyalah sebuah kalimat basi.
Kalimat yang bisa berubah secara sakti,
Membuat hati mu sakit dengan pasti.

Dia datang bukan untuk menghilangkan rindu.
Namun ia membawakan tandu,
Untuk menangkap hatimu yang rapuh, Dengan semua harapan dan senyuman palsu.

Hanya dua harapan yang akan tiba
Adakah yang baru akan menyapa,
atau yang lama akan menyetuh
Sehingga dirimu kembali tertarik kepada dimensi masa lalu yang dulu mengisi hatimu.

Rainna Shifanya A.

***

Rainna masih saja setia memejamkan matanya di atas brankar UKS. Menikmati gelapnya alam bawah sadar yang di sebabkan oleh ribuan partikel yang membentuk jadi satu seperti sebuah animasi yang sangat nikmat untuk di lihati. Dinamakan mimpi, yang bisa saja tergolong bahagia bahkan sangat buruk seperti saat kamu sedang menikmati cowok ganteng yang sedang menyisir rambutnya tetapi ada hantu yang menghampirinya membuat dirimu kembali terdiam dengan sejuta kecemberutan. Sama seperti mimpi yang sedang berputar di mimpinya, yang tergolong Indah atau buruk untuknya. Entah apa yang ia lakukan di alam bawah sadarnya sehingga memimpikan Danis, selaku musuh—eh tidak, kakak kelas dingin yang telah menuduhnya itu. Keringat dingin meluncur pada pelipisnya ketika jari tangannya bergerak dengan pelan di susul oleh mata yang mengerjap pelan untuk membuka mata secara perlahan. Menyesuaikan mata dengan cahaya lampu UKS yang sangat menyilaukan mata, bak Matahari yang sedang berdiri untuk memberikan harga diskon kepada pembelinya. Sangat menyilaukan mata, namun sangat menyakiti hati jika ternyata kamu sedang berada di tanggal tua.

Rainna meringis pelan seraya memijat pelipisnya pelan. Masih berusaha untuk membuka mata namun matanya membawanya kembali terlelap karena sinar matahari yang sangat menyilaukan diruangan yang sepi dan serba gelap ini.

"G—gue kenapa?" gumanya pelan seraya melirik sekitarnya seraya menyesuaikan dengan kapasitas cahaya ruangan yang ada.

"Loh kok gue bisa ada di sini?"

"Masih hidup? Gua kira koid." ucap seseorang dari arah pintu membuat Rainna menolehkan kepalanya dan pada saat itu pula, lampu UKS menyala dengan amat terangnya membuat matanya kembali menghadapi sinar yang amat silau setelah matahari yang sedang diskon.

"Gak gitu juga Danis, heran gua orang pingsan kok di kira mati. Situ kan pinter kok omongannya kek orang gak punya otak ?" Celetuk Reza yang datang dari belakang seraya menjitak kepala Danis dari belakang. Hebat juga ye ni anak satu, abis ngepuji eh langsung di jatuhin kayak cowok yang udah ngasih harapan setinggi-tingginya lalu di tinggalkan.

Go About in the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang