14 | Rasa penasaran

46 15 4
                                        

Hello everyone! Huhu akhirnya update juga. Gimana kabar kalian? Baik ya. Oh iya jangan lupa tuliskan opini pendapat saran dan kritik kalian di kolom komentar dan mohon membaca partnya terlebih dahulu baru berikan vote.
Happy enjoyed to reading guys!










Jika kamu sedang merasakan rasa penasaran, tolong jangan hanya berdiam diri dan memikirkannya. Kamu harus segera mencari tahu dengan segala cara agar rasa penasaran itu hilang dengan semua jawaban yang ada.

-Rainna Shifanya A.

***


Mereka berlima berjalan beriringan di kala ramainya siswa siswi yang berdesakan untuk pulang. Menyusuri koridor dengan bualan dan candaan agar tidak terasa datar dan garing seperti kacang. Dan tak jarang pula, suara tawa menggema cukup keras pada lorong sekolah.Sebulan terakhir ini, memang mereka seperti diperhatikan oleh siswa dan siswi lainnya namun yang paling di soroti adalah Rainna.

Entahlah apa yang mereka cari dari persahabatan dan seorang anak yang baru beranjak dewasa yang masih bercanda ria dengan segala recehan yang ada.Aula sekolah kini menjadi tempat keberadaan mereka, jarak dari kelas 11 Ipa 1 memang di katakan cukup strategis karena jarak semua ruangan penting tidak terlalu jauh termasuk dengan aula. Banyak murid yang menunggu jemputan dari orang tuanya atau menunggu transportasi online dengan memainkan ponsel atau bercada ria satu sama lain. Begitu pula dengan populasi manusia di aula sedikit demi sedikit berkurang seiring berjalannya waktu.

"Sumpah lama banget, gak biasanya ayah gue begini." ujar Zelsakya seraya melihat jam.

Daryl memainkan botol mineralnya dengan cara menflip berulang-ulang kali "Yaudah, ayo sia bareng jeung abdi wae."

Zelsakya menatap tajam Daryl lalu mendesis pelan.Sedangkan Zackya, ia sedang menunggu abangnya karena sang ayah tidak dapat menjemputnya hari ini.Berbeda dengan Zelsakya, Zackya justru ikut bermain botol flip dengan Daryl hingga tak jarang suara teriakan bahagia terdengar karena botol yang ia flip berhasil berdiri tegak dengan sempurna.

"Yash!,flipan gue udah yang ke dua puluh tiga."

Daryl mencibir "keberuntungan itu, Abdi teh sengaja mainnya di kalah kalahin biar sia menang."

"Angin teh juga kenceng tadi, tuh buktina teh jambul upin sia gerak gerak." tunjuknya ke arah kunciran Zackya.

Seiring dengan tunjukan yang di arahkan oleh Daryl, matanya ikut melihat ke arah yang dituju.Matanya membola hingga refleks botol yang masih terpegang olehnya terpental hingga mengenai hidung mancung ke dalam milik Daryl.

"Emak hidung Abdi mendelep" adu Daryl seakan akan emak kesayangannya ada di dekatnya

Natha yang memang selalu kesal ketika melihat tingkah laku Daryl seperti cewek pun menyentil hidung Daryl kesal.

"Diem bego, malu."

Daryl mengusap usap hidungnya pelan "naon sia bego bego, ini teh hidung Dipsi lala poh abdi mendelep. Susah tau bikinnya make jepitan jemuran emak."

"Yaudah bikin lagi aja sih ryl, kan lo ahli." ujar Rainna menenangkan Daryl

Daryl mengerucutkan bibirnya kesal.Sedangkan Natha menahan tawanya dengan melemparkan buku yang berada di dalam genggamannya kepada Daryl. "AAAA goblok."

Go About in the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang