Hello guys👋 Welcome back to my story! Maaf ya gue lama buat updatenya. Semoga kalian suka sama partnya dan sebelum ngasih comment budayakan membaca terlebih dahulu.
Enjoyed for u and happy reading guys!
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Benda kecil yang selalu lo anggap sebagai pengotor lingkungan itu memiliki 1000 manfaat bila lo gunakan dengan benar dan bertanggung jawab setelah memakainya.
-Danis Fadella. W
***
Bintang Bintang memancarkan cahayanya dengan semangat. Kerlap kerlip yang berwarna warni menerangi gelapnya langit malam dengan sejuta keindahannya. Sudah lama mereka menghabiskan waktunya di cafe untuk melepaskan penat sehabis pulang sekolah dan juga mengisi perut dengan makanan yang nikmat untuk di santap.
Meja yang terletak di pojok ruangan dengan jendela yang berada di sampingnya itu sedang di tempati oleh Rainna dan kawan kawan yang sibuk bercanda ria dengan gurauan yang ada hingga suara mereka pun hampir terdengar di seluruh cafe. Sebenarnya sih mereka cukup risih dengan apa yang mereka lakukan, namun pelanggan dan pemilik cafe ini tidak mempersalahkannya hingga mereka terlihat enjoyed saja dan mengikuti alur yang sudah ada.
"Diewem dong, guwe mawu makan." ujar Zackya seraya mengunyah roti bakarnya.
Zelsakya tertawa kencang hingga memegang perutnya karena sudah sakit karena terlalu lama tertawa. "Sialan gue ngakak, lo sih udah gue bilang bungkus aja tapi masih lo lanjutin."
Zackya menatap Zelsakya kesal "Rugi gue harus ngebayar styrofoamnya."
"Et paling juga pas lo minta styrofoam makanannya lo buang styrofoamnya lo makan." Natha menatap Zackya seperti meminta untuk menjawab iya namun Zackya tidak menggubrisnya, ia justru hendak menuangkan kecap ke arahnya namun ia tahan, karena ia tidak mungkin melakukan itu, apalagi di depan umum.
"Aaa gue siram juga lo pake kecap, biar item item macem kenangan mantan, burem."
Zelsakya merampas botol kecap itu lalu menatap Zackya sebal. "Ck, seharusnya lo siram tadi. Ni anak mau gue goreng ke emak emak yang lagi belanja sayuran. Buar di rebutin tanpa ampun."
"Tandanya gua ganteng, buktinya emak emak aja mau ngerebutin gua."
"So iya lo nata de coco." lirik Zelsakya sebal.
"Di rebutin buat jadi santapan ikan cupang." Rainna pun memukul mukul meja seraya tertawa terbahak-bahak.
"Gitu gitu ikan cupang kuat jir." ucap Natha membela dirinya.
"Naon buktina? Yang abdi tau teh ikan cupang cakep di awal tapi bertahannya teh sebentar." tutur Daryl seraya meminum thai tea nya. Thai tea yang di sini, bukanlah milik Zelsakya, itu adalah pesanan barunya. Mana mungkin kan minuman itu masih awet hingga malam kalau Daryl terus meminumnya tanpa henti.
"Macem cowok yang puas mempermainkan perasaan cewek lalu menghilang." celetuk Zackya.
Daryl menggelengkan kepalanya pelan. "Abdi teh bukan cowok kayak gitu. Abdi teh setia, buktina abdi teh sayang terus ke neng Sakya."
"Hewan yang mirip kerang apa tuh namanya? Yang sering di jadiin stiker spongebob pake pelangi?" Zackya pun mengoyak atik ponselnya lalu menunjukkan stiker yang ia maksud.
"Timbang ngomong, ribet bener lo ah." Protes Natha.
"Lagian lo pada gak percaya kalo ikan cupang kuat. Jadi bucin kan lo semua." Natha menunjukkan tangannya kepada televisi yang menyala di cafe itu dan tepat sekali televisi itu menyiarkan bukti yang akan ia tunjukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go About in the Rain
Teen FictionHujan. Ia sudah lama bersembunyi untuk menahan rintikannya. Hingga banyak orang yang menunggu akan kehadirannya, termasuk dengan Rainna si gadis penyuka hujan yang menunggu untuk merasakan sebuah kebahagiaan. Namun, hujan mengkhianatinya.Kedatangann...
