Chapter 21

253 3 0
                                        

"Liam?" Aku duduk disampin Liam yang sedang memakan kacang polong.

"Ya?"

"Kau benar benar putus dengan Sophia?"

"Iyaaa.."

Mungkin aku harus mengatakan kalau Nadine itu menyukai Liam. Sebelum terlambat.

"Oh ya bagaimana dengan Nadine?" Tanyaku

"Nadine? Apa urusannya?"

"Maksudku..."

"Dia mencintaimu Liam.."

Hening seketika.

"Lol. Gak lucu Harry!" Liam hanya tertawa kecil

"Harry? Apa? Nadine suka Liam?" Niall mendekat

"Yaaaa.. Aku serius. Ayolah kini aku serius." Aku membuat Liam percaya

Louis dan Zayn ikut bergabung.

"Nadine tidak pernah menyukaiku.." Aku mulai bercerita

"Tapi kau selalu mencium Nadine, kau juga pernah sex sama dia Harry." Zayn bingung sekali

"Harus darimana aku mulai cerita.. Awalnya memang aku ingin membuat dia menyukaiku. Tapi dari awal dia jujur denganku kalau dia tidak pernah menyukaiku meskipun aku pernah melakukan lebih dari seorang teman"

Hening. Hening sekali.

"Lalu tentang Nadine yang menyukai Liam bagaimana?" Tanya Louis

"Nadine bilang kalau aku dan dia hanya sekedar teman, dia menyukai Liam meskipun yang dia tau adalah Liam benar benar menyukai Sophia." Jelasku

"Apa iya? Aku masih belum bisa percaya" Liam masih terlihat bingung.

"Sophia waktu nginep dikamar Nadine dia bilang kalau Sophia itu hanya memanfaatkan kau saja Liam! Dari situ Nadine benar benar ingin membuat kau menjauh dari Sophia tapi dia benar benar tidak bisa..."

"Sophia?? Kau serius?"

"Iyaa apa aku terlihat sedang berbohong saat ini?"

"Liam aku rasa Harry benar.." Niall mulai membuat Liam percaya.

"Aku hanya friend zone sama Nadine. Sebelum dia pergi dan sebelum aku juga terlambat, aku hanya ingin memberi tahu kau Liam! Kalau Nadine benar benar mencintai mu"

Niall menatap Liam,

"Aku tau kau juga mencintai Nadine kan?" Niall bertanya kepada Liam

"Niall? Kau ini! Shhh" Liam terlihat malu.

"Sudah kuduga juga! Liam kau harus mengatakan yang sebenarnya ke Nadine!" Aku menyuruh Liam untuk usaha mendapatkan Nadine.

"Hfff"

"Tapi, guys, Nadine itu bener bener seperti perempuan murahan, liat sekarang apa yang sedang dia lakukan. Apa kalian yakin untuk mendukun Liam mendekati Nadine?" Louis mengeluarkan opini nya.

"Kalau Liam mencintai Nadine, dan Nadine juga mencintai Liam bagaimana lagi Lou?" Niall membelaku.

"Iyasih, bagaimana jika kau disakiti lagi Liam? Nanti kau nangis lagi dengan kami.." Louis belum bisa terima kalau Liam harus mendekati Nadine.

"Gak usah mencintai kalau awal aja udah takut disakitin.." Zayn mulai mendukung.

"Yap! Zayn benar!" Aku berseru

"Ok. Kurasa aku tidak punya suara lagi, baiklah Liam apa yang kau tunggu lagi?" Louis mulai mendukung.

Hening hening lagi.

"Baiklah aku akan mengatakan semuanya ke Nadine besok." Liam mulai memutuskan

"Yeass!!!! Ok man!?!"

"Tapi kau tidak apa Harry?" Tanya Liam

"Tentu, aku memang lebih baik jadi teman Nadine saja..."

Nadine masih dengan temannya dikamar, Nadine benar benar menyukai sex.

Nadine's POV

"Luke?! We need to stop im serious its fucking sick"

"Ok.."

Aku dan Luke berhenti, kami berbaring karena ugh aku capek sekali.

Hp luke berbunyi,

"Yes? Ok! Wait for me! 30 mins? No? Ok 15 mins! Hold up!"

"Kau akan pergi?" Tanyaku

"Yap, aku harus kembali bekerja banyak barang baru yang datang dan hari ini tunanganku mengajak makan malam. Ok?" Luke terlihat buru-buru sambil memakai bajunya.

"But?"

"Nadine kapan kapan kita bisa ketemu lagi kok.."

"Bukan itu.."

"Apaa? Aduhh" Luke masih mencoba memasang skinny jeans nya.

"Tunangan?"

"Oh Lord aku lupa! Aku sudah tunangan Nad!"

"Kau ini! Seharus nya bilang dari awal bagaimana jika tunangan mu tau kita melakukan ini!!!!"

"Who cares?! Dia gak bakal tau sudahlah.."

Luke mengambil jaketnya dan mencium jidatku.

"Luke?"

"Nadine i'll miss you too much!" Luke berlari keluar

"But Lukeee?!?!"

Ahhhh. Shit. Luke ninggalin aku gitu aja.

"Nadine! Sorry i forget something!" Luke langsung mengecup bibirku.

"Bye!" Dia langsung benar benar pergi.

Aku masih dalam keadaan naked. Berbaring dikasur karena aku masih capek sekali.

Sampai aku tertidur...

"Nadine? Hey! Nad?"

Aku terbangun saat aku membuka mata,

"Oh Gosh!!!"

"Hey hey! Harry! Aku Harry!"

"Kau mengagetkan ku saja!"

"Maaf, haha,"

"sejak kapan kau disini? Bukannya pintu nya dikunci? Kok bisa masuk?" Pikiran ku penuh pertanyaan.

"Baru saja, siapa yang kunci? Pintunya aja engga dikunci yaudah aku masuk aja..."

"Ooh," "terus ngapain kamu disini!!!!! Aku naked tau gasihhh!!!" Aku mukulin badan Harry sambil menahan selimut ku.

"Emangnya aku peduliii! HAHAHA" Harry langsung menarik selimut ku.

"Heyyy!"

Harry berada di atas ku, dia mengambil posisi.

"Harry?"

Harry mencium leherku terus,

"Harry im so tired not now!"

"Mmmmm... Kau basah?"

"Itu tadiii sekarang engga lagiii udah deh aku mau mandii"

"Noo!"

"Harry!!!" Aku mencoba menuju ke kamar mandi, tapi gagal terus karena Harry menciumku.

"Harold please.."

"Ok. Mandi buruan!" Harry langsung berhennti menciumku dan aku langsung segera mandi.

COINCIDENCIAMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang