Liam's POV
"Ah!!! Liam kau ini telat! Semuanya jadi berantakan!!!!" Niall menegur ku
"Maaf tadi Sophia masih menangis dan aku tidak bisa meninggalkan dia begitu saja!"
"Lalu sekarang apa? Nadine tidak akan balik lagi." Zayn mulai kecewa
"Telfon Nadine! Sekarang!" Harry berseru
Aku langsung menelfon Nadine...
"Tidak diangkat.."
"Coba lagi!" Louis memberi beberapa saran.
"Tidak lagi.."
"Coba terus!!!" Niall memaksakan
"Huh... Baiklah.."
"Hallo?" Nadine mengangkat telfon ku...
"Nadine, aku Liam..."
Nadine tidak menjawab,
"Maafkan aku soal kemarin malam, seharusnya kita menghabiskan waktu berdua. Dan seharusnya aku memelukmu disaat terakhir seperti ini. Nadine dengarkan aku. Aku mencintaimu sejak awal aku mengenalmu. Maafkan aku telah membuat mereka, fans ku, memberikan cakaran di tanganmu, maafkan aku sering mengecewakan mu, Maafkan aku Nadine...
Aku mencintaimu. Kumohon kembalilah sebentar kesini saja... Kumohon Nadine... Untuk yang terakhir kalinya. Aku benar benar mencintaimu. Dan kumohon maafkan aku. Aku tidak mencintai Sophia aku mencintaimu. Nadine... Apa kau masih mendengarkan ku?"
Nadine terdiam. Dia tidak mengatakan apa apa lagi. Dan...
------------
Dia mematikan telfonnya.
"Nadine tidak memberi respon apa apa..."
"Setidaknya kau sudah mencoba Liam!" Niall tersenyum.
"Dan dia tau tentang perasaan mu!" Louis juga tersenyum ke arahku.
Kami masih disitu, menunggu keajaiban. Apa iya Nadine akan kembali?!
Nadine's POV
Aku menangis, apa yang harus aku lakukan setelah aku tau semuanya? Liam mencintaiku dan aku mencintainya.
Apa aku harus tetap tinggal atau tetap pergi.
Telfon ku berdering lagi,
"Hallo?" Aku mencoba menyapanya
"Nadinee?" Itu suara mamaku
"Yes mom?"
"Bea siswa nya sudah di siapkan!!! Dan kau akan kuliah di London!!!! Kau belum ke bandara kan sayang???"
Aku terdiam sejenak. Apa artinya ini?
"Tapi-"
"Mama akan pergi ke London 2 atau 3 hari lagi untuk membawa surat surat nya. Ok? Jadi ya sudahlah tiketnya terbuang gitu saja.. Yang penting kau akan kuliah di London! Itukan yang kau mau?"
Harus apa aku? Senang atau bagaimana???
"Baiklah... Terimakasihh mama thank you so much much!!!"
"Ya tidak masalah! Dan jangan lupa sarapan ya! Apa uang mu sudah habis? Siang ini akan mama transfer lagi ok?"
"Okk!!!!"
Aku langsung berlari keluar ruang tunggu. Turun kebawah dengan segera... Dan keluar dari bandara itu... Aku mencari Liam.
tapi, aku tidak melihat Liam sama sekali disana. Mungkin dia sudah pergi.
Aku membawa 2 koper ku berjalan ke arah parkiran mobil.
Aku benar benar tidak melihat tanda-tanda Liam disana.
Dimana dia? Apa dia sudah pergi dan kembali ke Sophia?
Kepalaku penuh pertanyaan.
Aku kembali ke bandara duduk sejenak di salah satu kursi disana.
"Is that liam payne???"
"Oh my God its Harry styles rightt!!!"
"Oh yesss yourightttt!!!!"
Aku menoleh ke arah dua gadis yang duduk disamping ku,
Mereka melihat Liam? Dimana?
Aku langsung mencari cari mengikuti arah pandangan kedua gadis itu,
"LIAMMMM!!!!!!!" Liam berdiri didepan café bersama Harry
Aku langsung berlari tanpa membawa koper ku.
"NADINNNEEEE!!!!!!"
Liam berlari juga ke arahku, kami dipertemukan. Aku memeluknya.
"Aku tau kau akan menemuiku!!!!!!"
"Liam aku juga mencintaimu!!!"
"Nadine maafkan aku, aku sungguh menyesali semuanya..."
"Sssshhh, kau bersamaku sekaranggg!!!"
"Nadineee kumohon jangan tinggalkan aku sendiri disini!!"
Aku terdiam,
"Liam kau ingin tau sesuatu?"
"Yahhh? Apa itu???"
"Aku akan kuliah di London?!!!!! Aku akan tetap disini!!!! Aku tidak akan meninggalkan mu!!!"
Liam melepaskan pelukan itu.
"Kau berbohong!"
"Apa aku terlihat sedang berbohong?!"
"Nadine kau serius?"
"Come on Liam!"
"Oh my God!!! I love you so fucking fucking muchhh?!!!"
Liam mencium bibirku. Itu adalah hari yang terbaik dalam hidupku.
Aku kembali ke apartment, seharian itu aku bersama Liam di kamar apartment ku.
Aku dan Liam membuat mini party yeah a little bit drunk. Dan um, Liam memberi ku special treatment, kalian tau? Karena kemarin malam dia meninggalkan ku saat kami sedang berada di klimaks, jadi sekarang dia menggantinya.
Had a sex tho. Hari itu adalah hariku dengan Liam.
Hari selanjutnya, aku tidak tinggal di apartment itu lagi, Liam menyuruhku tinggal di salah satu rumah dia di London. Aku senang, karena itu gratis. HAHA.
Biarpun aku ditinggal Liam tour terus, tapi kami juga akan menyempatkan waktu untuk bertemu, keluarga kami juga sekarang saling kenal.
Ruth dan Nicole saudara kandung Liam sering mengunjungiku, karena aku selalu dirumah sendiri. Perrie dan Eleanor? Ups kurasa kalian tau siapa mereka, ya, aku pernah ikut di beberapa konser one direction dan aku bertemu dengan mereka.
Tunangan Zayn dan pacarnya Louis, mereka juga terkadang datang menemuiku. Kita seperti teman sekarang.
Dan... Ini benar benar kehidupan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
