"Kau benar terlihat beda."
"Beda bagaimana? Aku masih Nadine yang dulu"
"Nadine kau kau terlihat cantik.."
"Luke? Haha jadi selama ini aku bersamamu, 6 tahun lebih dan kau baru menyadarinya?""Maksudku, kau cantik tapi sekarang kau lebih dari kata cantik" Luke tersenyum
"Sudahlah kau membuat aku terbang saja"
"Kau lucu Nad kalau sedang malu seperti itu, hahaha"Aku dan Luke tertawa bersama sambil memakan Pizza yang kami pesan.
Tidak lama, Pizza itu habis dan Luke langsung mengajakku ke apartment ku."Langsung?" Tanyaku
"Ya, tidak apa kan? Karena aku takut sore nanti justru tidak bisa."
"Oh tentuu!"Aku langsung masuk ke mobil bersama Luke.
"Anyway, kau akan menetap di London sampai kapan?" Tanyaku kepada Luke yang sedang menyetir mobil"Entah Nad, selamanya mungkin. Tapi aku bakalan main ke Aussie kok pasti!"
"Ooh... Ya kuharap begitu. Karena kau pasti akan merindukan aku."
"Apa??? Kamu kalik yang bakal kangen aku haha"
"Enak aja! Enggalah!"
"Terserah saja, kita liat aja nanti siapa yang bakal kangen duluan!"Luke tersenyum ke arahku, aku hanya tersenyum sinis karena perkataannya.
Tangan Luke memegang tangan ku.
Dan menaruhnya di atas pahanya."Nih, kau saja udah kangen aku pake dipegang lagi tangan aku"
"Yeee! Bukan! Udah lama gak megang tangan kamu tau Nadine!"
"Hahha, iyaya udah lumayan lama bgt"Kami terus mengobrol, saat sampai di apartement kami langsung masuk ke kamar apartment ku.
"Ini kamar nya, cuman ruang tamu, dapur, tempat tidur dua biji, sempit Luke.."
"Ah gapapa kan cuman buat 7 hari.." Luke masuk kedalam dan membuka jaketnya."Oh iya, tau one direction?"
"Tau lah!!! Masa gak tau kenapa emangnya?"
"Mereka tinggal di samping kamar ku!"
"Kau serius? Aku kenal dengan mereka.."
"Lah? Kau tidak pernah memberitahu tentang itu"
"Baru baru ini mereka mengontrak kami untuk opening band di tour mereka, eropa aja sih"Aku bingung. Band? Luke tidak pernah punya band.
"Tunggu tunggu, band?"
"Oh iya aku lupa! 5 seconds of summer? Aku masuk ke band itu?!!"
"OH MY GOD!!! Kau bersama Calum Michael dan Ashton????"
"Yappp!!!"
"Oh my God!!! Kau harus mengenali diriku kemereka kapan kapan!"
"Ah tentu!!"Luke mendekat, aku semakin mundur mundur mundur, dan ugh aku tidak dapat mundur lagi.
"Lets we celebrate it!"
"Luke?"
"Shhhh..."Luke membuka tank top nya, dia mencium bibir ku terus terusan.
Damn.
Sex again."Ahh!"
"Dari dulu aku ingin melakukan ini dengan mu Nad! Kalau boleh aku jujur!"
"Haha, dan sekarang kita benar benar melakukannya!"
"I love you Nad!"Luke terus melakukan in-out-nya
"Awhhhhhh"
"Luke"
"Lukeeee slowly!"
"Luke hemmingsss"
"Slowly bABE"
"Luke, awwhghhhhhh""Nadineee! Naddd!" Seseorang memanggil ku dari luar,
"Luke berhenti bentar!"
Aku langsung berlari kedepan pintu dan mencoba membuka pintunya sedikit,"Hei!"
"Aku boleh masuk?" Harry melihat ku heran
"Hm.. Harry aku naked"
"Ya, tidak apa, ayolah.. Tadi aku mencarimu kata Liam kau pergi tapi untung sekarang kau udah pulang!"
"Tidak bisa..."
"Kau kenapa bersembunyi gitu? Kecil bgt sih kamu bukain pintunya..""Nadineee?? Come on babe!!!" Luke berteriak memanggil ku.
"Oh ada orang lain?" Harry menatap ku dalam
"Ya. Ada temen aku."
"Lalu? Kalian?"
"Harry aku minta maaf tapi kami sedang..."
"Apa?"
"Sedang...""Nadineeee! Suck my penis right now u lil bitch!!!" Luke terus berteriak
"Alright! Kau sedang melakukan sex. Baiklah.. Maaf jika aku menganggu.." Harry langsung berbalik badan dan berjalan ke kamar apartment Niall"Harry maafkan aku"
"Ya sudahlah!"Aku langsung menutup pintunya dan kembali ke Luke
"Luke maaf, Harry styles.."
"Shut up, ride me!"
"Alrightt""You pretty late!" Luke terlihat benar benar fucking horny aka fucking slut.
Dia benar benar melakukannya sangat kasar.
"Awh luke!!!"
"Oh my pusssy!"
"Lukeeee damn it"
"Ahhhh"
"Awwhhhhhh"Harry's POV
"Bitch tetep aja bitch layanin aja terus cowok cowok! Huh"
Aku benar benar kesal dengan Nadine"Harry? Kenapa?" Liam melihat ku
"Nadine itu!!!!!!"
"Kenapa dia?" Tanya Niall
"Dia sekarang lagi had a sex sama temennya di kamar coba""What??!" Liam kaget bgt
"Siapa siapaaa?" Louis menatap ku
"Entah, aksennya seperti orang Australia cuman gatau deh"
"Bitch bgtt!!!" Zayn berseru"Iya, udah pernah sama Liam Niall Aku, dan sekarang cowok itu"
"Niall?" Liam menatap ku heran
"Ups,"
"Niall kau pernah melakukannya?"
"Ah, harry!" "Tidak aku hanya, hanya mencium dia saja waktu di mobil. Itu benar benar kesalahan besar. Tidak usah dianggap serius..""Ooh..." Liam menunduk
Liam terlihat beda saat itu, entah kenapa.
"Besok Nadine sudah pergi.."
"Ya, apa kau tidak menembaknya Harry?" Tanya Niall
"Engga ada harapan lagi.. Males"
"Masa males sih, gentleman dong man!"
"Huh?"Hening seketika, apa aku harus benar benar membuat Nadine menjadi pacarku? Tapi Nadine itu mencintai Liam bukan aku.
"Sophia mana Liam?" Aku mencari topik lain.
"Dia putus denganku, dia merasa beda katanya semenjak aku mengenal Nadine.." Liam menatapkuApa aku harus cerita ke Liam tentang perasaan Nadine yang sebenarnya? Bagaimana ini? Nadine hanya tinggal besok disini.
Aku bingung, tapi masa Liam dengan Nadine? Bagaimana aku?!
Huhhh.
