Setelah menghabiskan waktu dengan makan dan melakukan hal lainnya bersama Jimin, aku akhirnya pamit pada pria itu untuk pergi.
Aku jujur padanya jika ingin menemui Yoongi, tapi sebelum pergi aku berpesan padanya agar tidak mengatakan yang sebenarnya pada orang tuaku.
Gila,
Jika sampai mereka tau aku akan kena amuk lagi seperti kemarin dan mungkin yang kali ini aku bisa saja tidak akan dibolehlan pergi keluar lagi atau malah lebih parah dari itu.
"Hati-hati." Kata Jimin padaku sebelum aku benar-benar keluar dari area pantai dan masuk kedalam sebuah taksi yang kebetulan melintas dihadapanku.
Butuh beberapa menit untuk waktu perjalananku menuju club yang Yoongi katakan. Letaknya cukup jauh dari pantai karena terletak hampir di pusat kota. Sambil menunggu sampai, aku kembali mengirim pesan pada Yoongi.
Me.
Ini sudah pukul setengah 7
Maaf
Tapi mungkin aku akan sedikit telat nanti
Jangan pergi duluSend.
Setelah itu aku memasukkan ponselku kedalam tas lagi dan memandang keluar jendela.
Perlahan, pepohonan yang tertanam di sepanjang jalan berubah menjadi tanah kosong lalu kembali berubah lagi menjadi lampu lampu kuning jalanan dan juga gedung gedung tinggi khas suasana perkotaan.
Setelah menyibukkan diri untuk melihat kedepan, aku menunduk. Bukan menatap sepatuku atau sesuatu dibawah sana melainkan melihat ke arah hoodie yang kukenakan.
Hoodienya Jimin.
Warnya biru dan ditengahnya terdapat tulisan 'you.' Jimin memberikan hoodienya padaku karena dia bilang aku terlihat tidak sopan jika bertemu Yoongi hanya dengan mengenakan baju tanpa lenganku. Lagipula aku akan jadi pusat perhatian orang-orang, katanya sih begitu.
Dan aku menurut saja dengannya.
Tapi pada akhirnya aku merasa aneh sendiri karena tidak membantah perintah orang yang baru kukenal beberapa hari yang lalu.
Beberapa menit kemudian, taksi berhenti di tepi jalan. Sang sopir mengatakan padaku bahwa aku telah sampai. Segera ku berikkan beberapa lembar uang kertas dari tasku kepadanya, setelah itu aku turun.
Aku tidak langsung masuk ke dalam club. Aku masih 19 tahun dan aku tidak punya semacam kartu identitas untuk masuk kesana, jadi ya seperti ini. Biasanya juga saat bertemu dengan Yoongi, aku hanya akan bertemu dengannya diluar club. Tapi kali ini tampaknya akan berbeda.
Ketika menoleh ke pintu masuk club, aku melihat Yoongi melambai ke arahku. Tubuhnya dibalut kaus hitam polos dan jaket panjang bermotif army. Ia juga mengenakan ripped jeans berwarna senada dengan kausnya. Dan kepalanya dihiasi topi berwarna putih yang diujungnya tertancap 3 ring ukuran kecil.
Itu yang kulihat. Meski dalam jarak yang cukup jauh, tapi aku dapat melihat dengan jelas apa-apa saja yang ia kenakan.
Satu hal yang pasti.
Malam ini..
Dia sangat tampan.
Aku balik melambai ke arahnya sembari mengisyaratkan padanya agar mendekat. Namun Yoongi malah melakukan hal yang sama.
Aku mendekat sembari mengernyitkan dahiku bingung. Tidak biasanya dia seperti ini.
"Ayo masuk." Katanya sambil menarik tanganku.
"Masuk kemana? Club?"
Ia mengangguk.
"Yoon, aku masih 19 tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Him [Park Jimin BTS FF]
Hayran KurguDia itu, yang berhasil mengajarkanku bahwa tidak selamanya sesuatu yang kita cintai adalah yang terbaik dan sesuatu yang kita benci adalah yang terburuk. Dia mengorbankan semuanya untukku. Hanya untuk diriku. Dia, yang, meninggalkan rasa sakit yan...