Mentari pagi telah keluar dari ufuk timur. Cahaya nya pun mulai masuk melalui celah-celah yang ada di kamar berwarna abu-abu itu. Namun si pemilik kamar rupanya tak menyadari bahwa hari sudah beranjak siang. Gadis ini masih anteng berada dibawah selimutnya dengan nyaman.Tak berselang lama, jam weker berbentuk biola yang berada di atas nakas itupun mulai berdering kembali. Sudah tiga kali berdering, namun si empunya tak kunjung bangun. Dan pada deringnya yang keempat, akhirnya berhasil juga membangunkan gadis yang masih terlelap itu.
"Hoamm.. Kenapa alarm nya udah bunyi sih padahal kan masih pagi" ucap gadis ini sambil mengerjapkan matanya dan mengambil jam weker tersebut.
"YA AMPUNN!! JAM SIALAN KENAPA BARU BUNYI SIH" ucap gadis ini saat melihat jam sudah menunjukan pukul 6:40. Ia pun langsung berlari menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai memakai semua peralatan masa orientasi nya, gadis ini segera berlari keluar rumah untuk menunggu angkutan umum. Namun langkahnya terhenti saat baru sampai di depan gerbang , ia pun balik lagi ke kamarnya karena untung mengambil 'sesuatu' yang tertinggal itu.
"YA AMPUNNN!! ID CARD GUE" ucap nya lalu kembali berlari kedalam rumah.
Sampainya didalam kamar ia langsung mengambil sebuah kartu dari kardus yang bertuliskan namanya, Yolanda Andini. Ia kemudian kembali berlari untuk segera menunggu angkutan umum di halte yang berada tak jauh dari rumahnya.
Sebuah bus berhenti didepan Yola. Berhubung sekarang adalah hari senin, jadi didalam bus ini pun sudah penuh sesak oleh orang-orang yang kembali beraktifitas setelah libur weekend.
Malang bagi Yola, saat ia akan naik roknya malah tersangkut di pintu bus tersebut hingga menyebabkan bagian kanan roknya sedikit robek.
"Ah, sial!" umpat Yola ketika menaiki tangga bus sembari menutupi roknya yang robek
"Bodoamat lah.. Lagian robeknya juga dikit. Kalau gue pulang lagi buat ganti rok, bisa-bisa gue terlambat. Ini juga pasti gue udah terlambat banget" sambung Yola dengan raut wajah kesalnya.
***
"Ah, tuhkaann telaat.. Di depan gerbang udah ada senior lagi. Gak salah lagi dah pasti gue bakal kena omel" ucap Yola semakin sebal ketika sampai disekolah dan melihat tiga siswi senior di depan gerbang sekolahnya.
Dengan langkah malas dan kepala sedikit tertunduk, ia mulai berjalan menuju ke sekolah yang telah berpenghuni.
"Baru hari pertama masa orientasi, tapi udah terlambat. Itu kenapa rok nya robek? Mau jadi cabe-cabean? Belum resmi jadi siswa disini juga udah banyak tingkah!" sindir salah satu senior saat Yola telah sampai dihadapan mereka.
"Niat sekolah enggak sih?" ucap senior yang lainnya sambil bertolak pinggang.
"ma-af kak. Ini tadi rok saya nyangkut di pintu bus, jadi agak robek. Saya niat sekolah kok. Ma-af sekali lagi kak" ucap Yola yang masih tertunduk
"Eh liat sini. Emang dibawah ada apa sih? Uang jatoh? Berapa sihh berapa" ucap senior yang ke tiga sambil menarik dagu Yola agar tak lagi menunduk.
"Sekali lagi maaf kak" Yola mendongak
"Oke berhubung ini baru hari pertama, jadi kami maafin. Tapi kalo hari berikutnya kamu masih terlambat, kamu akan dapet sanksi. Rok kamu juga perbaiki! Sekarang kamu boleh gabung dengan teman-teman baru kamu" ucap si senior yang pertama
"I-iya kak. Terimakasih. Permisi kak" Yola segera berlari menuju tempat dimana siswa baru yang sama seperti nya sedang berkumpul.
"Dasar senior sok cakep! Sok cantik!" batin Yola menggerutu sambil berjalan
☘☘☘☘
Huh, akhirnya berani juga mempublish certa ini ke wattpad😂
Namanya juga masih nyoba-nyoba, maklumin yaa kalau pendek😂 Kalau banyak yang suka, part berikutnya akan aku kasih panjang partnya😂😍Jangan lupa vote dan comment😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Relakan
Fanfictie[COMPLETED] Seuntai kisah yang terjadi di masa putih abu. Bukan hanya tentang asmara, juga disuguhkan berbagai macam konflik, indahnya persahabatan, kegembiraan, suka, duka dan bahkan sampai menguras air mata. "Andai gue punya keberanian lebih aw...