13

815 72 1
                                    

Dari kejahuan, Yola dan Fika setia memperhatikan tingkah Iqbal dan Stefani yang sibuk berdebat mempertahankan argumentasinya masing-masing.

"Tuhh kan... mereka berdua itu kalau gak berantem atau berdebat sehari aja kayaknya hambar deh hidup mereka" Celoteh Fika.

Yola memukul lengan Fika. "Jangan sembarangan!" Ucap Yola.

"Aneh!"Ucap Fika seraya memperhatikan Yola dan Iqbal yang berada cukup jauh dari mereka secara bergantian.

"Kenapa?" Tanya Yola mengerutkan keningnya.

“Kak Iqbal sama Kak Stefani kalo ngobrol pada pake emosi. Nah giliran sama lo kak Iqbal ngomongnya lembut " Ucap Fika kembali menggoda sembari menaik turunkan alisnya.

"Maksud lo apa sih? Ngaco deh!"

"Masa lo belum ngerti maksud gue? Udah jelas Kak Iqbal itu suka sama lo. Wk"

"Alfikaaa.. iiih nyebelin! Daritadi lo ngomongin itu terus" Tegur Yola. Sedangkan sahabatnya hanya tertawa renyah.

-----

"Raf, rapat osis sekarang!" Pinta Iqbal menghentikan langkah Rafly di koridor

"Kan tadi pagi udah, Bal" Protes Rafli

"Kita rapat lagi sekarang. Lo tolong kasih tau yang lain, Raf. Gue mau kasih tau pak David dulu" Ucap Iqbal segera beranjak meninggalkan Rafli

"Tumben tuh anak aktif. Kayak yang niat banget buat Rapat" gerutu Rafli

"Jelaslah! Dia mendadak aktif karena lagi bahagia jabatannya bakal segera diganti" Suara perempuan tiba-tiba menyahuti ucapan Rafli dari belakang. Dan membuat Rafli menoleh kearahnya.

"Stefani? Sejak kapan lo disini?" Tanya Rafly pada si pemilik suara, Stefani.

"Baru saja" Jawabnya kemudian terkekeh

"Bener-bener ya tuh anak dari awal emang gak pernah suka sama jabatan yang dia punya" Ucap Raflisambil sesekali melirik Stefani. Gadis disampingnya itu hanya tersenyum Kemudian mengalihkan pandangannya pada lapangan basket di depannya.

"Gue bangga! Dia beda sama yang lain. Walaupun dia gak suka sama jabatannya dan orangnya cuek banget, tapi dia mampu menjaga image nya sebagai seorang ketua osis. Dia gak sombong. Orang kaya Dia itu mungkin cuma ada 1 dari 1000 orang" Ucap Stefani. Sesekali ia mengukir senyum itu pada bibir tipisnya itu, pandangannya masih tertuju pada lapangan basket di depannya.

Dan tanpa Ia sadari, Iqbal sudah berada dibelakangnya. Di samping Rafli.

"Emmm, ternyata Gue punya penggemar rahasia" Celetuk Iqbal dan membuat Stefani langsung menoleh kearahnya.

"Sial" Umpat Stefani, dengan semburat merah di wajahnya. Ia sungguh menyesal telah berucap seperti itu. Ucapannya tadi membuat ia malu setengah mati.

"Ciee penggemar rahasia Gue ciee" goda Iqbal. Stefani hanya mengerjap malas.

"Geer banget sih!" Ucap Stefani seraya pergi meninggalkan kedua pemuda dihadapannya. Iqbal dan Rafli langsung tertawa karena melihat tingkah aneh Stefani.

"Dia bisa ketawa juga" ucap Fika pada Yola. Ya, sedari tadi kedua gadis ini memperhatikan para seniornya dari kejauhan.

"Dia juga orang Fik. jelas lah bisa ketawa" sahut Yola.

"Menurut gue, dia orang yang kaya salju"

"Kok gitu?"

"Yaaaa Soalnya sifat Kak Iqbal tuh lembut tapi dingin" Celoteh Fika seraya memamerkan senyum andalannya

"Emang lo udah pernah pegang salju?" Tanya Yola.

Fika menggeleng, "belum".

"Terus darimana lo bisa tau kalau salju lembut? Lo nya aja belum pernah pegang Salju" Sahut Yola

"Ya taulah .. kan kalo salju kasar gak bakal ada yang maenin. itu juga Gue nonton dikartun sih. Hahha" jawab Fika asal. Yola mengerjap malas dan kemudian melangkahkan kaki meninggalkan Fika.

"Yeh Gue ditinggalin. .. Yola nanti kita ketempat yang bersalju yaa kalo lo sama kak Iqbal nikah" Goda Fika lagi dengan sedikit berteriak karena Yola sudah berada beberapa langkah didepannya. Yola menggeleng mendengar ucapan sahabatnya itu.






****

Partnya pendek? Maafkan😂

Iqbal seneng banget tuh karena dia udah mau pensiun wkwk🙌
.
.
.

Jangan lupa pencet ⭐ biar aku tambah semangat nulis😂 oya, Makasih buat kalian yang udah sering vote dan coment😍
.
.
.
.
Satu lagi, jangan lupa baca story baru aku yang bergenre Humor😁
.
Judulnya "COGAN KAMVRET"
.
.
masih dengan cast anak-anak TIMNAS U19😍
.
.

Kalian Boleh langsung cek work aku buat baca story nya😊


RelakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang