12

829 73 1
                                    


*flashback on*

Setelah melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa sebagai salah satu syarat untuk menjadi anggota Osis, kini para siswa itu pun bersiap untuk mengisi sebuah lembaran yang berisi pertanyaan keosisan, kepemimpinan, Sekolah, dan pengetahuan umum. Tes Itu dilakukan untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk pemilihan ketua osis yang baru.

Tes selesai 90 menit kemudian. Para anggota osis Lama yang bertindak sebagai panitia pun berkumpul di ruang kesekretariatan osis untuk memeriksa hasil tes tulis dari para calon anggota osis baru. Rencananya, 2 orang dengan nilai tertinggi akan dicalonkan sebagai ketua dan wakil ketua osis periode baru.


Setelah kurang lebih 30 menit menilai hasil tes, akhirnya para panitia pun telah berhasil mengantongi 2 nama siswa dengan nilai tertinggi sebagai calon kandidat ketua dan wakil ketua osis. Yang satu adalah lelaki dan satunya perempuan.

Sang ketua osis  di dampingi para pejabat(wakil,bendahara,sekretaris osis) periode lama pun segera menuju ke aula. Dimana para anggota osis baru telah berkumpul.

"Disini kakak akan mengumumkan 2 nama siswa dengan nilai tertinggi dan berkesempatan menjadi ketua dan wakil ketua osis periode baru" ucap Gavin, sang ketua osis lama.

"Duh siapa ya.."
"Ku yakin itu pasti aku"
"Bodoamat. Gue kagak peduli"
"Siapaa ya? Gue harap itu gue"
"Semoga gue..."
"Ah palingan bukan gue"
"Aku bukan yaa??"
"Jangan gue tuhann.."
"Kak Gavin ganteng banget. Itu love you"
terdengar omongan-omongan dari para anggota osis baru hingga menyebabkan suasana di aula menjadi riuh.

Dibalik semua keriuhan yang terjadi di aula, namun ada saja yang tetap menanggapi pengumuman tentang siapa yang akan menjadi ketua osis baru dengan ogah-ogahan. Siswa itu duduk dibarisan kedua dekat meja LCD. Ia hanya terdiam seperti tak merasakan eufhoria seperti teman-temannya yang lain.

"Kok diem aja?" Tanya gadis disebelah kanan siswa itu.

"Terus?" Jawabnya cuek

"Ya kan yang lain heboh, deg-degan gituu nunggu hasil tes nya.. kamu kok diem aja?" Gadis ini kembai bertanya.

Dengan tampang cueknya, siswa ini malah balik bertanya, "terus? Gue harus ngapain? Teriak-teriak kayak mereka? Harus Koprol sambil guling-guling? Ga ada gunanya"

'Anehh banget ni anakkk' batin si gadis.

"Yaaaa gak gitu juga sih, heheh"  jawab gadis berambut panjang ini "oya kenalin, nama aku Stefani Anastasya Nama kamu siapa?" Gadis itu kenuduan memperkenalkan diri. Belum sempat siswa disebelahnya menjawab, tapi ketua osis dihadapannya sudah mulai berbicara kembali.

"Peraih 2 nilai tertinggi adalah Stefani Anastasya dan Muhamad Iqbal" ucap Gavin. Dan hal itu berhasil membuat siswa yang sedari tadi diajak ngobrol oleh Stefani menampakan raut kaget sekaligus tidak suka.

"Untuk Stefani dan Iqbal, silahkan kalian maju" sambung Gavin. Stefani mulai berdiri dan ia nampak kaget saat melihat  mahluk cuek disebelahnya juga ikut berdiri.

"Lah kamu?" Tanya Stefani

"Iya, gue Iqbal" Kemudian keduanya berjalan kedepan menghampiri Gavin .

"Selamat untuk kalian berdua. Kita beri tepuk tangan yang meriah untuk Stefani dan Iqbal" ucap Gavin.

"Nanti, kami anggota OSIS Lama yang menjadi panitia kegiatan ini dan para guru akan melakukan rapat untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua dan wakil ketua osis diantara kalian berdua" sambung Gavin.

-----

Setelah melakukan rapat dengan berbagai pertimbangan selama seminggu ini antara pengurus osis dan para guru, akhirnya mereka memutuskan bahwa Iqbal Lah yang menjadi ketua Osis sedangkan Stefani menjadi wakilnya.

"Selamat yaa, Bal. Kamu yang jadi ketua nya. Jangan cuek lagi kalau dah jadi ketos" Ucap Stefani. Namun Iqbal hanya diam saja. Keduanya saat ini tengah berada di ruang sekretariat OSIS setelah melakukan acara serah terima jabatan antara Ketua OSIS periode lama yaitu Gavin kepada Iqbal selaku Ketua Osis terpilih untuk periode satu tahun kedepan.

"Kenapa bukan lo aja sih yang jadi ketua osis? Kenapa juga sih hasil tes gue kemarin nilainya besar. Arghh" keluh Iqbal lalu ia mengacak rambutnya.

"Loh Emang kenapa? Harusnya kamu seneng kan?"

"Seneng? ENGGAK!"

"Emang kenapa sihh? Kok kamu Cuek banget?"

"Gue ikut osis juga terpaksa, karena suruhan dari bokap-nyokap. Dan gue gak pernah punya niatan pengen jadi ketua osis. Kalau gue tau hasil tes itu menentukan buat nentuin yang  jadi ketos dan wakil ketua osis, gak bakal gue isi tes itu. Dan soal sifat gue yang cuek, itu udah jadi sifat permanen gue"

"Yaudahlah, ini mungkin takdir kamu. Sekarang kamu tinggal jalanin amanah ini aja"

"Males bangett.."

Stefani hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan dari pemimpinnya itu.

*flashback off*

Berawal dari sana, Iqbal menjalankan jabatannya tidak dengan sepenuh hati. Dan terkadang ia tak perduli pada organisasi yang ia pimpin. Karena hal itu, Stefani yang menjabat sebagai wakil ketua osis pun sering mengingatkan Iqbal tentang tugasnya sebagai ketua osis. Tapi terkadang Iqbal tak mendengarnya, ia malah tetap dengan sifat aslinya yang Cuek dan dingin. Bahkan ia sering bertengkar dengan Stefani Jika ia terus diingatkan oleh wakilnya itu.















***

Partnya pendek? Partnya makin gaje? Maafkan😂
.
.

Jadi, terkuak sudah alasan mengapa Iqbal bersikap sedingin itu pada tugasnya sebagai ketua osis🙌 Sekali lagi Maafkan, bila alasannya Kurang logis😂
.
.
.

Jangan lupa pencet ⭐ biar aku tambah semangat nulis😂 oya, Makasih buat kalian yang udah sering vote dan coment😍
.
.
.
.
Satu lagi, jangan lupa baca story baru aku yang bergenre Humor😁
.
Judulnya "COGAN KAMVRET"
.
.
masih dengan cast anak-anak TIMNAS U19😍
.
.

Kalian Boleh langsung cek work aku buat baca story nya😊



RelakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang