Iqbal bangkit dari duduknya, kemudian berjala kearah ranjang dimana terdapat Stefani yang sedang terbaring disana.
"Stef, bangun.." Lirih pemuda yang masih mengenakan seragam putih abu itu
"Maafin gue..." sambungnya sembari menggenggap tangan Stefani.
Sempat terjadi keheningan sebelum akhirnya jari-jari gadis itu mulai bergerak. Dan otomatis membuat senyum terukir di wajah Iqbal.
Stefani membuka matanya. Setelah matanya menyesuaikan dengan cahaya yang ada diruangan itu, ia menoleh ke arah kanan dan manik matanya langsung bertemu dengan mata hitam milik Iqbal.
"Stefani, Alhamdulillah lo udah sadar" dari nada suaranya, Iqbal terlihat sangat bahagia.
"Lo tunggu disini bentar. Gue mau panggil dokter dulu" Iqbal berucap dengan senyum yang terus terukir dibibirnya.
Baru saja Iqbal akan memutar knop pintu, tetapi pintu itu sudah terlebih dahulu terbuka dari arah luar.
Menampilkan seorang wanita paruh baya dengan seorang dokter dibelakangnya. Wajah keduanya masih terlihat cemas.
"Tante," Iqbal langsung menyalami tangan wanita itu. Ia adalah ibunya Stefani.
"Stefani sudah sadar tante" sambung Iqbal
Raut bahagia nampak sekali dari wajah ibu dan dokter yang ada di belakangnya.
"Alhamdulillah..." ucap keduanya
Ibu langsung berjalan kearah ranjang dimana diatasnya terdapat Stefani sedang membenahkan posisi yang awalnya terbaring menjadi agak duduk, dengan diikuti dokter Neta yang tak lain adalah anak dari kakak ibunya Stefani. Diikuti oleh Iqbal yang berjalan dibelakang mereka.
"Alhamdulillah nak, akhirnya kamu sadar juga" ucap Ibu Stefani sembari memeluk putri tunggalnya itu.
"Iya bu, alhamdulillah" Stefani tersenyum kearah dua wanita dihadapannya.
Namun senyuman gadis itu langsung luntur ketika manik matanya menemukan seorang anak laki-laki yang masih masih mengenakan seragam sekolah tengah berdiri di samping kanan tantenya, Neta.
"Iqbal, ngapain lo disini?" Tanya Stefani dengan raut wajah tak suka.
Iqbal berjalan ke arah kanan ranjang, agar bisa lebih dekat dengan Stefani. Posisinya sekarang Iqbal berhadapan dengan Ibu Stefani dan Neta.
"Tante, Iqbal izin buat ngobrol berdua sama Stefani ya"
"Oh iya silahkan, Bal"
"Tapi jangan lama-lama ya Bal. Stefani masih butuh istirahat" ucap Neta
"Iya Tante"
Ibu Stefani dan Neta pun berjalan meninggalkan ruangan itu.
"Maafin gue, Stef" ucap Iqbal sembari menggenggam tangan Stefani. Namun gadis itu langsung menepisnya.
"Mending sekarang lo pulang aja deh. Ngapain juga lo disini, ngurusin cewek bawel yang banyak ngatur kayak gue? Cewek gatau diri yang banyak maunya"
Jleb. Sebegitu menyakitkan kah ucapan Iqbal tadi pagi sampai-sampai Stefani pun berbicara seperti itu.
"Stef, tapi maksud gue tadi pagi tuh gak gitu. Sebenernya gue--"
Ucapannya langsung dipotong oleh Stefani, "mending sekarang lo keluar dari sini deh Bal!"
"Stef, please, maafin gue..."
"Keluar, Bal!"
"Dengerin penjelasan gue dulu Stef" ucap Iqbal dengan nada memohon
"BAL, KELUAR DARI RUANGAN INI SEKARANG JUGA!" Bentak Stefani
"Oke Stef, gue bakal keluar dari sini. Tapi itu gue lakuin biar lo bisa istirahat. Besok gue pasti gue kesini lagi"
Hening. Stefani malah memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Gue pulang dulu, Stef. Semoga cepat sembuh😃"
Hingga Iqbal melangkah dan hampir sampai di depan pintu, Stefani sama sekali tak menjawab ucapannya.
Sebelum benar-benar pergi dari ruangan itu, Iqbal kembali membalikan badannya ke arah gadis yang baru saja mengusirnya.
"Maafin gue, Bal. Tapi tindakan lo tadi pagi bener-bener nyakitin hati gue" lirih Stefani ketika Iqbal sudah menghilang dari hadapannya.
***
Maaf ngaretnya lamaaaaaaaaaaa bangeeetttt😂
.
.2k pembaca🙌 yeayy🤸 terimakasih banyak untuk semua pembaca❤️ seneng banget💖
.
.Gak tau kenapa Akcuu lebih suka bikin Tiap partnya itu pendek, berasa lebih greget aja gituu😂
.
.Tapi Jangan sampe lupa untuk pencet ⭐ biar aku tambah semangat nulis😂 oya, Makasih buat kalian yang udah sering vote dan coment😍
.
.Satu lagi, jangan lupa baca story baru aku yang bergenre Humor😁
.
.Judulnya "COGAN KAMVRET"
.
.
masih dengan cast anak-anak TIMNAS U19😍
.
.Kalian Boleh langsung cek work aku buat baca story nya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Relakan
Fanfiction[COMPLETED] Seuntai kisah yang terjadi di masa putih abu. Bukan hanya tentang asmara, juga disuguhkan berbagai macam konflik, indahnya persahabatan, kegembiraan, suka, duka dan bahkan sampai menguras air mata. "Andai gue punya keberanian lebih aw...