21

844 75 6
                                    

Semua mata pelajaran hari ini telah selesai. Bel pulang sekolah pun telah dibunyikan.

Tiba-tiba saja Fika menepuk pundak Yola yang tengah memasukan alat tulisnya kedalam tas.

"Yola," bisik Fika tepat di telinga kanan Yola. Membuat gadis itu sedikit terkejut.

"Eh ogeb, bikin gue kaget aja! Kenapa sih?"

Masih dengan nada bisik-bisik, Alfika kembali melanjutkan ucapannya, "Gue denger dari anak-anak Osis titisannya mak lambe, katanya kak Iqbal lagi sedih banget gara-gara kak Stefani sakit"

"Anjir, ngomong gitu doang sampe bisik-bisik"
"Gini ya Fik, jelas aja kak Iqbal sedih. Soalnya kan dia itu temenan sama Kak Stefani"

"Yola... Dengerin gue, mana ada sih seorang sahabat cowok yang mengkhawatirkan keadaan temen ceweknya kalo dia gak ada perasaan apa-apa?"

Jeda sedetik,

"Bahkan nih ya, kak Iqbal sampe marahin anggota osis pas rapat cuma gara-gara pikirannya lagi kacau gitu"

Yola memicingkan sebelah alisnya, "Lu serius Fik? kak Iqbal sampe marahin anggota osis?" Tanya Yola tak yakin.

"Yaampun Yolanda, gue serius. Gue malah denger gosip itu kan dari anggota osis titisannya mak lambe secara langsung. Jadi udah pasti bahwa berita itu bukan berita hoax" Ucap Fika meyakinkan Yola.

Yola hanya menghela nafasnya.

"Kenapa lo? Cemburu ya?" Goda Fika

"Ishh, apaan sih" Ucap Yola memalingkan pandangannya

"Lo gak bisa bohong dari Gue, Yolanda" Oceh Fika lagi lagi menggoda Yola.

"Apaan sih Fik😑" Kesal Yola

"Ahh cemburu nihh" Ucap Fika seraya mentertawakan raut wajah Yola yang mulai kesal.

"Gak jelas banget sih lo, Alfika Maharani" ucap Yola kemudian meninggalkan Alfika yang masih duduk sembari mentertawakannya

--

"Si Alfika apaan coba, gak jelas banget sih itu anak. Pake ngatain gue cemburu ke kak Iqbal lagi-,-" sepanjang langkahnya menuju keluar gerbang sekolah, Yola masih saja menggerutu atas sikap yang tadi Fika lakukan.

Sambil ia menunggu angkutan umum yang lewat, Yola meraih ponselnya dan mengambil sebuah earphone di dalam tas cokelat miliknya kemudian menyetel musik untuk mengusir rasa bosan yang mulai datang.

Tanpa sepengetahuan Yola sebelumnya, tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya dan langsung membuat dirinya terlonjak, "EH KODOK BUNTING!" latah Yola.

Dan sontak itu membuat si pemilik tangan tertawa dengan renyah.

"Hah? Kodok bunting? HAHAHA" Ucap orang ini sambil terus tertawa.

Yola berdecak sebal, "ih kak Rafli.... lagian ngagetin aja-,-"

"Kamu daritadi saya panggil gak nengok, ya sudah saya tepuk aja pundak kamu. Padahal tadi saya nepuknya pelan banget loh, kamu kok sampe kaget gitu" ucap si penepuk pundak, Rafli.

"

Hehe, soalnya aku lagi dengerin musik lewat earphone kak. jadi gak denger ada yang manggil. Oya, memang ada apa kok kak Rafli sampe panggil aku?"

"Jadi gini, saya mau ajak kamu ke rumah sakit. Jenguk Stefani. Mau ikut ndak?"

"Jenguk kak Stefani?" tanya Yola memastikan. Rafli hanya mengangguk

"Ikut kak. Eh tapi, cuma berdua kak jenguk kak Stefani nya?"

"Berdua? Enggak lahh.. Tuh lihat" ucap Rafli sambil menunjuk sebuah mobil di belakangnya. Di dalam mobil  tersebut sudah ada Iqbal yang sedang duduk di kursi kemudi dengan raut wajah penuh kecemasan. Sedangkan di belakangnya ada Fika yang sedang melihat ke arah Yola sambil tersenyum padanya.

"Fikaa? Lo ikut juga?" Yola memicingkan alisnya.

"Hehe iya. Gue tadi diajak sama Kak Rafli" jawab Fika sembari memperlihatkan gigi kelincinya

"Cepat masuk!" bentak Iqbal tiba-tiba.

"Oiy, santai bro santai" ucap Rafli. kemudian ia dan Yola segera naik ke mobil itu.

---

15 menit berlalu, akhirnya mereka berempat sampai di depan ruangan Cempaka, Ruangan tempat Stefani dirawat.

Baru di ambang pintu, langkah keempatnya langsung terhenti. Iqbal yang sedari tadi berjalan mendahului ketiga temannya langsung membeku tatkala melihat 3 orang petugas medis sedang mencabut alat bantu pernafasan dari seorang gadis yang tengah tertidur di atas ranjang rumah sakit.





























































































"Stefani?"















***





Hwaaaa😭.
Maaf (lagi) karena ngaretnya lamaa banget







Btw,


















Vote dan komentarnya ditunggu:v

RelakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang