Sehun sudah berkeliling di sekolah yang luas ini hampir selama setengah jam. Dia sedang menunggu Seongwoo yang menghadap komite sekolah. Well, itu hanya alibi. Sebenarnya dia sedang ingin mencari pria tan yang sudah menarik perhatiannya itu.
Setelah menyerah untuk berkeliling lebih lanjut, Sehun kembali ke ruang kepala sekolah. Dia tidak masuk, hanya berdiri menyender di dekat pintu.
Brak.
Pintu ruang kepala sekolah ditutup dengan keras oleh seorang siswa. Atensi Sehun teralih pada siswa itu. Dia sedikit terkejut melihatnya.
'Pantas saja dia tidak ada saat aku mencarinya.' Batin Sehun menatap siswa itu.
Ya, siswa itu adalah orang yang dicari Sehun. Orang yang sudah membuat Sehun seperti orang konyol seharian ini. Orang yang sudah membuat Sehun menjatuhkan hatinya.
"Apa kau lihat-lihat?!" Siswa itu berucap galak pada Sehun.
"Kau tidak mengingatku?"
Pertanyaan Sehun membuat siswa itu menatap Sehun dengan seksama. Mencoba mengingat apakah dia pernah bertemu Sehun atau tidak.
"Siapa kau?"
"Kau tidak mengingatku? Pria di halte, kau bicara dengan noonaku tadi."
Mata Jongin berotasi malas, "Lalu?"
"Ya... Itu... Eum, anu, ahh, ya, begitu."
"Kau tampan tapi sedikit susah bicara ya, sayang sekali." Jongin menggelengkan kepalanya prihatin.
Cklek.
Dua manusia beda usia itu menoleh ke arah pintu kepala sekolah. Seongwoo dan Daniel keluar dengan raut wajah yang jauh berbeda.
"Aku ijin tidak kembali ke kantor, aku akan lembur nanti malam di kantor. Bolehkan?" Seongwoo meminta ijin pada atasan sekaligus sahabatnya itu.
"Tapi ada meeting penting nanti sore." Sehun berucap lirih, ya, ini meeting penting dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Karena, Seongwoo adalah juru bicara Sehun saat ada meeting seperti ini, Seongwoo pandai membuat orang masuk dalam pembicaraannya.
Seongwoo menatap Sehun, "Bawa saja Woojin atau Chanyeol, mereka juga pandai bicara."
"Kalau begitu, aku permisi, Boss." Seongwoo pergi dengan tangan Daniel di genggamannya.
"Ahjussi mengenal Park Woojin dan Park Chanyeol?" Jongin bertanya, membuat raut wajah Sehun kesal karena dipanggil ahjussi.
"Kenapa memangnya?"
"Mereka kakak Ahn Hyungseob dan Byun Baekhyun, kan?"
Sehun menggeleng, meninggalkan ruangan itu. Dia harus secepatnya kembali ke kantor, tanpa Seongwoo maka pekerjaan yang harus dilakukan akan berkali lipat lebih banyak dari biasanya.
Jongin mengekorinya.
"Ahjussi bekerja dimana?"
"Ahjussi atasan si Ong ya?"
"Apa jabatan ahjussi?"
"Ahjussi boss ya?"
"Wah, pasti ahjussi kaya sekali."
"Ahjussi tampan sekali."
"Tapi sayang kadang bicaranya gagu."
"Ahjussi adiknya Hyesun noona ya?"
"Kalian benar saudara kandung?"
"Kapan-kapan ajak aku menemui noona ya."
Itulah sederet pertanyaan Jongin yang diabaikan Sehun. Bukan diabaikan sebenarnya, tapi Sehun tidak diberi kesempatan untuk menjawabnya satu persatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
Fanfiction[BOOK 1 -- END] 13 Maret 2018 -- 8 Mei 2018 [BOOK 2 -- ON HOLD] 18 Mei 2018 --