1.8

3.3K 419 30
                                    

Jongin mengamati wajah rupawan suaminya. Setiap kali melihat Sehun dia selalu merasa jatuh cinta lagi dan lagi.

Layaknya cinta ala remaja, dia selalu merasa tergila-gila dengan dengan Sehun. Suaminya. Cinta pertamanya.

Sudah lebih dari lima jam Sehun tidak sadarkan diri. Itu memang salahnya juga sih. Pakai mau bunuh diri segala.

Sehun sudah profesional menyakiti diri sendiri. Jongin kan tidak, dia lebih suka membahagiakan diri. Salah satu caranya menghabiskan uang kakak dan suaminya.

Dia hanya menggores sedikit pergelangan tangannya, tapi begitu saja dia langsung pingsan. Semua panik tentu saja. Si manis kesayangan mereka tidak sadarkan diri selama dua hari.

"Kau sangat mencintainya?"

Jongin tidak perlu menoleh untuk mencari tahu siapa yang menanyainya. Hanya satu orang yang akan bertanya sinis padanya tentang suaminya, ya kakak iparnya. Kakak Sehun yang sangat sensitif jika adiknya menyakiti salah satu kesayangannya.

"Setiap aku melihatnya aku selalu jatuh cinta lagi noona."

"Jangan jadi budak cinta dari pria ini. Dia sudah selingkuh."

Jongin menggeleng tidak setuju, "Wanita itu saja yang tidak tahu diri. Mendekati pria yang sudah menikah."

"Kau bahkan sudah menandatangani surat cerai dengannya Jongin."

Jongin menahan tawanya, Hyesun noona selalu saja seperti itu.

"Pulanglah noona, aku akan disini menjaga Sehun."

Hyesun menurut, dia pulang ketika adik iparnya menyuruhnya pulang. Jika saja yang menyuruhnya pulang adik albinonya itu, sudah pasti si albino yang diusirnya.

Jongin membenarkan letak selimut suaminya, "Cepat bangun, aku ingin menghabiskan uangmu." Ucapnya sendu.

Mungkin kalian berpikir Jongin hanya mencari harta Sehun. Oh, big no. Kalimat seperti 'aku ingin menghabiskan uangmu' adalah alarm lisan bagi Sehun.

Seloyal apapun dia pada Jongin, dia lebih sayang uangnya. Bisa mati miskin dia jika mempercayakan ketiga blackcard-nya pada Jongin.

Setiap Jongin mengatakan kalimat itu, artinya si manis butuh perhatian dari Sehun. Dan dengan senang hati si albino itu meninggalkan semua pekerjaannya dan memanjakan istri manisnya.

Cup.

Jongin mengecup bibir suaminya, "Aku mencintaimu."

.

.

.

.

.

"Pantau kondisinya dan laporkan padaku setiap dua jam sekali." Ucap seorang dokter pada perawat didepannya. Si perawat mengangguk paham lalu pamit keluar duluan.

Jongin terbangun karena suara seseorang mengganggu tidurnya. Dia beranjak dari sofa dan berjalan mendekati bangsal Sehun.

"Bagaimana keadaannya dokter?" Tanyanya pada dokter yang memeriksa suaminya.

Si dokter membalikkan badannya menghadap Jongin, "Dia baik-baik saja. Saya hanya perlu memantaunya."

Jongin tersenyum. Manis sekali, sampai si dokter disana terpesona.

"Kalau boleh saya tahu, anda siapanya tuan Oh?"

Jongin tersenyum canggung, "Saya Oh Jongin."

"Oh, adiknya? Manis ya."

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang