1.4

7.6K 694 16
                                    

Seongwoo mengurung Sehun diruangannya. Membuat sang CEO terus bekerja agar tidak mendekati adik kesayangannya lagi.

Disisi lain, Jongin sedang bersedih karena Sehun tidak menghubunginya seminggu belakangan. Saat bertukar pesan pun hanya dijawab singkat oleh si kaya itu.

"Kerjakan tugasmu, Oh."

Sehun dengan segera meletakkan ponselnya saat Seongwoo datang tiba-tiba ke kantornya. Seongwoo dalam mode buas sekarang. Tidak menuruti perkataan Ong sama saja menyerahkan hidupmu untuk dipukulinya sampai babak belur.

"Seongwoo..." Panggil Sehun saat Seongwoo sibuk dengan dokumen didepannya.

Seongwoo mendongak.

"Boleh aku menyukainya?"

Keturunan Ong itu menghela nafasnya.

"Lupakan dia. Aku tidak ingin membunuh sahabatku sendiri."

Sehun diam. Dia tahu Seongwoo tidak main-main dengan perkataan bunuh membunuhnya tadi.

. . .

"Seongwoo~~" Jongin berteriak senang melihat sahabat ahjussi kesayangannya.

Seongwoo hanya menatapnya sekilas lalu masuk ke kamar Joonmyeon, kakak sulung Jongin.

Jongin pun merajuk. Dia diam saja saat Joonmyeon dan Seongwoo keluar dengan pakaian rapi mereka. Dia mendekati kakaknya yang sedang bermain game di ruang makan, mengamati kakaknya yang fokus dalam bermaingame.

Jongin sangat suka melihat kakaknya bermain game, sangat hebat. Jika saja ada perang pasti kakakya itu bisa dengan mudah melawan musuh.

"Jongdae hyung..." Panggilnya lirih.

Kakaknya segera meletakkan ponselnya, abai jika dia kalah dalam pertarungan virtual itu. Jongin segera mendekati kakaknya, duduk dipangkuan kakaknya lalu memeluk erat.

"Kenapa Jongin?" Jongdae mengelus punggung adik kesayangannya.

Jongin menggeleng pelan.

"Orang akan salah paham jika kau seperti ini." Jongdae melepaskan pelukan Jongin. Tapi Jongin enggan beranjak dari posisinya.

"Biar hyung tebak, ini tentang ahjussimu lagi?"

Jongin mengangguk pelan. Jongdae memilih diam, dia tidak tahu banyak tentang ahjussi yang Jongin kagumi itu. Dia hanya tahu dari Joonmyeon bahwa mereka harus menjauhkan Jongin dari orang itu.

"Jongin."

"Eum?"

Jongin masih diam dalam pelukan kakaknya. Sedangkan Jongdae masih fokus menatap satu hal.

"Kau sayang padaku?"

Jongin mengangguk. Menatap wajah kakaknya.

"Jadi, mau menikah denganku kan?" Tanya Jongdae.

Jongin tersenyum, "Baik, mari menikah."

"Yah, padahal baru saja aku membujuk kakakmu agar merestuimu dengan pedofil itu."

Jongin mendongak, menatap Seongwoo yang baru datang dengan banyak belanjaan ditangannya.

"Maksudmu Ong?" Anak tengah dari Kim bersaudara itu bertanya.

Seongwoo membisu, bibirnya menyunggingkan senyum sok misterius.

"Kalau paman Ong tidak memberitahuku, aku akan menikah dengan Jongdae hyung besok!" Jongin berteriak.

"Sayang sekali, padahal aku berencana akan melamarmu besok." Sosok lain muncul di pintu dapur.

Jongin terkejut melihatnya. Dia segera mengambil ponsel Jongdae dan keluar dari game, membuka aplikasi kamera dan melihat penampilannya.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang