Boleh minta bantuannya? Please, cek di bawah ya...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Disinilah mereka sekarang, duduk di ruang tengah apartemen Sehun. Jongin masih membuatkan minuman di dapur untuk tamunya.
Tidak lama kemudian, Jongin kembali ke ruang tengah. Membawakan hanya satu minuman untuk sang tamu. Wajahnya tertekuk kesal sedari tadi.
"Terima kasih, Jonginie." Ucap tamu itu dengan senyum manis di wajahnya.
Sial, bahkan senyumnya lebih manis dariku, batin Jongin kesal.
Sehun menarik tangan suaminya, mendudukkan kesayangannya di sampingnya dan melingkarkan lengannya di pinggang Jongin. Tangan satunya lagi digunakan untuk menggenggam tangan Jongin. Dia tahu beruangnya sedang marah entah kenapa.
"Jongin, perkenalkan dia temanku, Luhan. Dan Luhan, perkenalkan ini suamiku, Jongin."
Jongin makin menekuk wajahnya. Apa-apaan Sehun itu. Biasanya dia dengan bangga akan memperkenalkan dirinya dengan marga Oh. Tapi sekarang malah tidak ada embel-embel marga sama sekali.
Luhan mengulurkan tangannya, "Aku Luhan, teman kuliah Sehun dulu."
Jongin menerima uluran tangan itu, "Kim Jongin." Ucapnya sambil menekankan marga keluarganya.
Kemudian, Jongin pamit ke kamar. Dia diabaikan sedari tadi, kedua manusia itu sedang sibuk membahas masa lalu sepertinya.
Jongin memilih tidur di lantai, di pojokan kamar. Dengan selimut yang menggulung dirinya.
Memang begini jika Jongin sedang dalam mode ngambek.
***
"Aku pulang dulu."
"Iya, lainkali kemarilah lagi."
Luhan mencari ke sekitar, "Jongin dimana? Aku ingin pamitan ke padanya."
Sehun menggeleng, "Jangan, dia sedang cemburu padamu. Sekarang pulanglah, aku punya tugas penting untuk menenangkan ibu negara."
Luhan hanya terkekeh kemudian pamit lagi. Pria manis itu pergi.
Sehun membereskan sisa minuman Luhan. Kemudian dia pergi ke kamar. Matanya menelisik mencari suaminya.
Sehun mencari di kamar mandi, nihil. Di dalam lemari, nihil. Sampai akhirnya matanya menangkap gundukan besar di pojok kamar.
Benarkan katanya pada Luhan tadi? Jonginnya sedang cemburu, merajuk karena diabaikan tadi.
Kakinya mendekat ke arah Jongin, menyingkap selimut Jongin untuk melihat wajah manisnya.
"Manis sekali sih kesayanganku."
Cup. Sehun mengecup kening Jongin.
Kalian pikir Sehun akan menggendong Jongin ke tempat tidur, begitu?
Kalian salah jika berpikir begitu.
Sekarang Sehun malah berusaha keras untuk membobol gulungan selimut Jongin. Memaksakan tubuhnya untuk masuk ke dalam gulungan itu.
Setelah berhasil, dia memeluk suaminya.
"Maaf sayang sudah membuatmu merasa diabaikan, aku tidak bermaksud, sungguh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
Fanfiction[BOOK 1 -- END] 13 Maret 2018 -- 8 Mei 2018 [BOOK 2 -- ON HOLD] 18 Mei 2018 --