Sugar Daddy

1.15

#TeamGirang

Atau

#TeamPotek

Atau

#TeamHunKaiAntiKaram

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jongin kembali kuliah seperti biasa. Setelah menyelesaikan semua kesalah pahamannya dengan Sehun, dan merenungkan diri akhirnya pria manis itu bertekad akan mulai memperbaiki diri.

Sudah sebulan belakangan Jongin jadi amat-sangat-rajin. Sehun antara senang dan sedih.

Senang karena suami manisnya jadi rajin dan nilainya membaik. Tapi juga sedih karena sekarang quality time mereka berkurang. Jongin jadi lebih suka bergelut dengan tugasnya dari pada bermanja ria dengan Sehun.

"Baby ya~"

"Jangan ganggu daddy, Jongin sibuk."

Lihat! Bahkan Jongin sama sekali tidak menoleh untuk melihat Sehun!

Jadi, Sehun harus senang atau sedih?

"Tapi daddy lapar sayang." Keluh Sehun.

"Masak sendiri, di kulkas banyak bahan makanan."

Sehun mendengus mendengarnya, "Kau ingin membuat daddy kesayanganmu mati keracunan?" Tanyanya sarkas.

Jongin menghela nafas, menyerah dengan sifat manja Sehun.

"Mau makan apa?"

"Apa saja, masakanmu yang terbaik!"

Jongin tersipu mendengarnya, Sehun selalu bisa membuatnya tersipu hanya dengan perlakuan sederhana.

Akhirnya dia pergi ke dapur, memasak makan malam untuk suaminya.

Sehun mengekor dan duduk menunggu dengan tenang.

Jongin diam, tangannya bergerak cekatan untuk mengolah bahan makanan. Sesekali menengok ponselnya untuk membalas pesan masuk.

Dalam waktu setengah jam, budae jjigae sudah terhidang di meja makan kecil itu.

Sehun segera menyantapnya karena memang benar bahwa dia sangat lapar. Jongin duduk disebelahnya dan fokus pada ponselnya.

Sehun suka sekali memperhatikan raut wajah Jongin. Saat keningnya berkerut karena bingung atau kesal. Saat tersenyum kecil karena ada hal yang lucu atau menggelikan baginya.

Sehun suka semua ekspresi Jongin. Jika orang fokus menatap Jongin, orang itu pasti seperti merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Jongin.

"Makan sayang, kamu tidak lapar?"