1.6

3.4K 445 80
                                    

Detik 0:12-0:35 yg aku maksud gaes, suer si manis kiyut banget disitu. Senyumnya itu loh. Emesh aku, pengen buat cookies lagi ttg itu, trus Sehun nya cembokur:v

Bikin cookies tidak ya--"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bukan hanya Irene, sebulan belakangan dia bermain di klub malam.

Pesan singkat dari Yixing membuat Jongin makin sakit hati. Kenapa Sehunnya berlaku demikian? Apa dia sudah tidak mencintainya lagi?

Ah, atau mungkin dari awal Sehun memang tidak mencintainya? Memang benar-benar keparat Oh.

Harusnya dari awal dia tidak jatuh hati pada Sehun. Harusnya dari awal dia menolak perjodohan konyol itu. Harusnya dari awal dia tidak mempercayakan hatinya pada lelaki brengsek itu.

Ingin sekali Jongin menghabisi manusia sialan yang sedang tidur karena pengaruh obat.

Sumpah serapah sudah dia lontarkan untuk pria yang berstatus sebagai suaminya itu. Tapi, si manis sama sekali tidak mengeluarkan air matanya.

Bahkan raut wajahnya pun datar, dia hanya kelihatan sedikit panik ketika dia menuju rumah sakit. Tapi melihat kondisi suaminya yang tidak terlalu parah, dia kembali menunjukkan raut datarnya. Hanya saja, dia terlihat kacau.

Iya, tidak terlalu parah bagi seorang pengkhianat. Hanya sedikit goresan di pergelangan tangannya.

"Jongin, pulanglah. Tidurlah dirumahku dan temani Hyungseob. Biar aku yang menjaga Sehun."

Jongin menggeleng, "Aku akan disini. Aku akan disini dan membunuhnya ketika keparat ini bangun."

"Bantu aku Jongin, temani Hyungseob dan aku akan memberi si keparat ini pelajaran."

Jongin berdiri dari duduknya, "Mati saja kau keparat sialan." Gumamnya pada Sehun yang masih tidur.

Kemudian Jongin menghampiri Hyungseob yang memang dari tadi berdiri di dekat pintu. Sesuai permintaan Woojin, dia akan menjaga anak polos yang takut gelap itu.

"Bangun, tidak lelah apa berpura-pura tidur?"

Sehun membuka matanya, menatap langit-langit kamar inap. Pandangannya kosong. Seperti mayat yang diberi nyawa, tidak ada semangat hidup yang terpancar dari matanya.

"Harusnya aku menjauh saat wanita itu datang lagi." Gumamnya.

Woojin menatapnya iba, "Pulihkan keadaanmu. Sudah 5 tahun lebih penyakit sialanmu tidak muncul, kenapa sekarang muncul?"

"Tapi istriku memintaku mati, aku harus menurutinya."

Plak!

Woojin memukul kepala Sehun sedikit keras, "Aku akan tidur, sebentar lagi Seongwoo akan datang. Bersiaplah untuk dihajarnya."

.

.

.

.

.

Baekhyun memijit pangkal hidungnya. Ini yang membuatnya tidak mau bertemu Jongin dan Daniel disaat yang bersamaan, mereka snagat berisik. Dua mulut mereka itu sebanding dengan cerewetnya satu mulut Baekhyun.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang