1.5

7K 695 58
                                    

Ini sedikit bgt, suer.


❣ ❣ ❣











"Tidak mau."

Plak.

Jongin berdiri dan langsung memukul kakaknya yang seenak dirinya menjawab pertanyaan sakral dari Sehun. Padahal kan jawaban Jongin itu sebaliknya. Huh, Jongdae menyebalkan! Perusak suasana!

"Sakit Jongin." Eluh Jongdae.

"Biar saja, salah siapa ikut campur."

"Salah siapa kau membawa pedofil ke kamarmu."

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Jongin memukul kakaknya dengan brutal. Dia tidak suka jika Jongdae menjelek-jelekkan ahjussi kesayangannya.

"Jongin."

Suara dari kakak sulung Jongin menghentikan kegiatan Jongin. Dia menatap kakaknya takut-takut. Joonmyeon dan dia tidak begitu dekat, dan baginya Joonmyeon sangat menyeramkan.

Joonmyeon pun memberi kode pada kedua adiknya untuk mengikutinya. Dua kakak beradik Kim itu mengikuti Joonmyeon ke kamar si sulung. Sehun sudah ditarik pergi oleh Seongwoo.

"Duduk." Perintah Joonmyeon yang langsung dituruti oleh kedua adiknya.

"Aku akan ke Jepang untuk mengurus bisnis ayah, mungkin selama dua minggu. Yixing akan disini untuk menemani kalian. Bisa tidak membuat masalah selama aku pergi nanti?"

Jongin dan Jongdae mengangguk.

"Jika bisnis kali ini gagal, maka semua bisnis kita di Korea juga akan gagal." Ujar si sulung Kim.

Kedua adiknya mendekatinya pelan, Jongdae mengelus rambut kakaknya, Jongin memeluk kakaknya. Walaupun Jongin tidak dekat dengan Joonmyeon, tapi dia yang selalu memeluk Joonmyeon saat kakak sulungnya itu sedang stress seperti ini.

"Kami tidak akan membuat masalah, lakukan sebaik yang hyung bisa." Ujar Jongdae.

"Aku percaya hyung bisa." Ujar si bungsu.

. . .

"Cari siapa?"

"Jongin."

Brak. Pintu tertutup.

Sehun bersiap lebih awal hari ini. Niatnya ingin mengantar pujaan hatinya ke sekolah, tapi saat ke rumah Jongin, dia malah disambut oleh pria asing.

Cklek. Pintu terbuka, harapan Sehun tumbuh mengira itu adalah Jongin.

"Jongin tidak sekolah."

Brak.

Lalu, harapannya pupus. Karena yang membuka adalah pria asing itu lagi. Dan mengatakan kalimat barusan. Lalu, pintunya ditutup begitu saja.

"Kenapa berdiri disitu saja?"

Sehun menoleh kala mengetahui orang yang berucap tadi. Itu sahabat sekaligus bawahan kesayangannya. Ong Seongwoo.

"Aku mau menjemput Jongin, tapi kata pria asing itu Jongin tidak masuk sekolah. Bahkan aku tidak ditawari masuk dulu." Sungut Sehun pada Seongwoo.

Seongwoo dengan seenaknya menekan password rumah. Lalu masuk, diikuti oleh Sehun tentunya.

"Kenapa kau membawa masuk mayat itu Ong?" Hardik pria asing di rumah Jongin pada Seongwoo yang baru saja masuk.

Sehun mendelik saat dikatai mayat oleh pria asing itu.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang