"Jangan yang itu!"
"Yang itu juga tidak boleh!"
"Big no!"
"Pakai yang lain Jongin!"
Jongin mendengus kesal. Dari tadi Sehun melarangnya memakai baju ini itu. Ini hari pertamanya kuliah, dia ingin tampil baik. Tapi semua baju terbaiknya ditolak mentah-mentah oleh suaminya."
"Lalu aku harus pakai apa hyung?"
"Apapun."
Jongin kembali mengambil bajunya, masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
Hanya pakaian simpel. Celana jeans dan juga sweater merah muda yang sedikit kebesaran untuknya.
"Yang ini bagaimana?" Tanya Jongin begitu dia selesai berganti pakaian yang ke-7 kalinya.
"Tidak, kau jadi terlalu manis. Ganti."
Ingin rasanya Jongin berteriak kesal saat ini juga. Untung saja dia ingat bahwa Sehun itu suaminya sekarang.
Jongin kembali berganti baju.
Tidak sampai lima menit dia keluar. Masih dengan celana jeans yang tadi dan hoodie yang dipadukan dengan jaket.
"Ya Tuhan Jongin! Apa kau tidak punya baju yang tidak mengundang nafsuku?"
Jongin mengerjap pelan, "Semua bajuku yang disini kan kau yang membelikannya hyung."
Memang benar semua baju di apartemen ini Sehun yang membeli, kecuali pakaian dalam Jongin. Semua baju Jongin di simpan di rumah si manis itu.
.
.
.
.
.
Sehun akhirnya pasrah tidak membantah lagi ketika Jongin memarahinya. Tadinya dia ingin menyuruh si manis itu ganti baju lagi. Tapi apa boleh buat, si manis sudah terlanjur keluar tanduknya. Sangat berbahaya jika dibantah.
Sehun masih tidak rela jika Jongin kuliah. Bahkan dia mengekori Jongin sampai ke dalam gedung fakultas.
Sehun kesal sekali saat ada banyak orang yang menyapa Jongin. Salahnya juga karena tidak mengawasi Jongin saat pendaftaran kemarin. Dia harusnya menyuruh Seongwoo saja yang ke Auckland.
Mana ini jurusannya isinya lelaki semua, wanitanya bisa dihitung jari.
Mau tahu apa jurusan yang dipilih Jongin?
Teknik mesin.
Sehun sekarang bagaikan singa yang menjaga tuannya. Dia memelototi orang-orang yang memanggil bahkan melirik Jongin.
"Jonginie!!"
"Yifan hyung!"
Jongin berlari menghampiri pria yang memanggilnya. Sehun? Dia tentu saja mengikuti Jongin berlari.
Dan saat Jongin ingin memeluk pria itu, dengan sigap Sehun menariknya. Dia tidak rela suami manisnya memeluk pria lain.
"Ah, dia ya priamu itu? Kenalkan, aku Wu Yifan, kakak kelas Jongin dulu. Dan sekarang aku asisten dosen." Ucap pria itu sambil mengulurkan tangan.
Sehun menatapnya sangsi, seperti anak kecil yang tidak suka bertemu orang baru.
Jongin menyikut perut suaminya pelan.
"Oh Sehun, suami Oh Jongin."
Sehun membalas uluran tangan pria itu. Dia mengeratkan genggaman tangannya ketika pria itu mengeluarkan smirk kecil.
.
.
.
.
.
Tbc dulu, anggap saja prolog kehidupan mereka, ehe.
Aku gak nyangka dalam hitungan jam readsnya di (SEKUEL [+COOKIES]) udah 100+, gitu aja aku seneng kok.
Semoga kedepannya book ini makin banyak yg baca ya guys:')
Oh iya, buat bedain book 1 sama sekuel liat judul chapternya ya.
Book 1 = awalannya 0, buat >9 langsung angka biasa.
Sekuel (Book 2) = awalannya 1.(sekian).
Udah gitu aja cuap2nya, makasih udah luangin waktu buat baca><
Diusahakan up tiap hari^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
Fanfiction[BOOK 1 -- END] 13 Maret 2018 -- 8 Mei 2018 [BOOK 2 -- ON HOLD] 18 Mei 2018 --