Dering suara ponsel itu meraung-raung meminta segera diperhatikan. Seorang pemudi yang sedang terlelap perlahan-lahan mulai terusik karena dering ponselnya. Dengan enggan dia menyambar ponselnya yang berada di atas nakas itu.
Tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang menelepon, pemudi itu sudah terlebih dahulu memaki si penganggu tidurnya.
"Tahu tidak sekarang jam berapa? Aku benar-benar butuh tidur, nih! Mengganggu saja!"
"Tolong, aku takut...."
Mendengar suara lemah yang keluar dari mulut seseorang di seberang sana, sontak membuat si pemudi mengerjapkan mata. Dia menjauhkan ponselnya dari telinga dan melihat nama yang terpampang di layar ponselnya.
Dan nama perempuan itu berhasil membuat si pemudi siaga satu. Dia membenarkan posisi duduknya, mulai mengintrogasi si penelepon.
"Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu menangis?"
"Ale, aku takut...."
Dengan masih terisak wanita di seberang sana mencoba menyampaikan maksudnya menelepon pemudi yang dipanggil Ale itu.
"Kamu berada dimana? Aku akan ke sana sekarang."
"Aku di kosan, aku takut, Ale...."
Tanpa berpikir dua kali, Ale menutup sambungan telepon itu. Lalu menyambar jaket, dompet dan kunci motor. Ale sudah tidak memikirkan tentang waktu tidurnya yang sangat kurang itu. Yang ada dipikiran Ale sekarang adalah keselamatan si penelepon.
&&&&&
KAMU SEDANG MEMBACA
9+
RomanceIni kisah tentang dua orang yang awalnya hanya teman main menjadi "berteman dekat" setelah kejadian "itu". Si Gadis Malang yang menjadi korban mulai nyaman dengan pelukan Si Gadis Heroik. Sedangkan Si Gadis Heroik mulai terbiasa dengan degup jantung...