10. Abidel

749 124 346
                                    

Padahal, Abi sudah menutup pintu mobilnya dengan keras, tapi gadis itu masih saja diam dan melamun.

Abi bertanya-tanya. Sebenarnya apa sih yang Adel lamunkan sampai-sampai tidak sadar bahwa Abi sudah kembali?

Dugaan sementara Abi adalah Adel melamun karena memikirkan Keenan.

Apa bagusnya sih cowok pendek rambut kriwul itu?

Untung saja Abi tadi berhasil merusak momen atau apapun yang mungkin akan terjadi antara Adel dan Keenan di mobilnya. Abi tidak mau mobilnya ternodai oleh perilaku tidak baik.

Padahal dalam hatinya yang terdalam, Abi merasa sesak saat membayangkan apa yang terjadi bila dia tidak segera masuk ke dalam mobil tadi.

Mereka jadian? Atau mereka ciuman? Karena posisi muka Adel yang terlalu dekat dengan muka Keenan membuatnya berprasangka buruk.

Pemikiran keduanya itu tidak mungkin terjadi, karena Abi tahu, Adel bukan cewek yang suka hal seperti itu.

Waktu pipi Adel dicium olehnya dulu saat mereka SD saja bisa membuat gadis itu menangis lima jam tanpa henti.

Apalagi kalau dicium di bibir? Bisa-bisa mobilnya banjir karena penuh dengan air mata.

Gemas, Abi kemudian menaruh susu melon yang tadi Adel pesan ke kening gadis itu langsung. Abi menahan tawa saat Adel mengerjap kaget dengan ekspresi bingung.

"Lo ngelamunin siapa? Keenan ya?"

Pertanyaan itu, Abi ucapkan dengan nada menggoda. Tapi bukan itu maksudnya. Dia mau berkata dengan sinis, dengan judes, tapi suaranya berkhianat.

Dia malah terdengar mendukung hubungan mereka.

Adel tidak bersuara, dia hanya tersenyum seraya menggeleng kecil.

Aneh, pikir Abi. Karena seharusnya gadis itu mengomel tanpa henti saat Abi mengganggunya seperti ini.

"Lo capek?" tanya Abi sambil memutar kunci mobil ke arah kanan. Mesin mobil menyala, tapi Abi masih belum menginjak pedal gas. Enggan meninggalkan tempat itu.

"Iya," jawab Adel singkat.

Abi mengambil napas pendek, kemudian mulai menjalankan mobilnya pergi.

Sesekali dia menoleh ke arah perempuan yang menyenderkan kepalanya di jendela itu.

"Tidur aja Del, ntar kalau udah sampai gue bangunin."

Adel menoleh menatap Abi lalu menegakkan tubuhnya. "Bi, gue mau nanya."

"Hmm?"

"Nggak jadi deh."

"Lah. Udah gue seriusin juga," kesal Abi.

"Jangan serius-serius. Ntar baper," ejek Adel lalu tertawa kecil.

"Kenapa sih Del?" tanya Abi serius.

Adel mengigit bibir bawahnya. "Kalau cowok masih nyimpen foto mantan, itu tandanya apa?" tanya Adel akhirnya.

Abi tampak berpikir. Jarinya mengetuk-ngetuk kemudi pelan.

"Apa ya... " jawabnya setelah terdiam agak lama. "Belum move on kali."

"Udah move on kok. Dia langsung punya pacar habis putus dulu," sanggah Adel.

"Atau... Emang dia nggak mau menghapus kenangan sama mantan itu. Lo tau Del, punya pacar baru bukan berarti sudah move on dari yang dulu."

AbidelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang