CHAPTER 19

892 15 0
                                    

            Seperti biasa, disana Leon menyediakan gaun-gaun yang indah untukku. Akupun hanya memandanginya yang mondar-mandir menyiapkan segala sesuatu untukku.

            “kapan Failera akan membawaku ke Leanderwich…?”

            “segera…”

Ucapnya singkat. Apa dia marah padaku, karena kejadian malam itu di pinggir danau…? Tapi bukannya tindakanku benar.

            “beristirahatlah….”

Diapun segera berlalu setelah mengucapkan kata itu. Akupun segera merebahkan tubuhku, dan mulai terlelap tidur. Tidur yang tenang tanpa mimpi buruk yang mengganggu.

            Keesokan paginya, aku bangun lebih pagi. Setelah membenahi penampilanku, aku langsung turun ke ruang makan. Tak ada tanda-tanda Leon disana. Setelah berjalan-jalan menyusuri koridor taman, akhirnya aku menemukannya di halaman depan. Dia tampak bercengkrama dengan Leea. Tampak Leea memiringkan kepalanya, dan tersenyum ke arahku melalui bahu Leon. Leonpun menoleh kearahku, mengikuti arah pandang Leea. Dia lalu mengusap pipi Leea, dan Leeapun segera berlalu. Tampak amarah menggerogoti hatiku. Mungkin mukaku sudah merah padam karena cemburu. Ketika melihat Leon berjalan ke arahku, aku mulai mempercepat langkahku. Dengan gerakan yang cepat, Leon berpindah tepat di depanku. Aku sudah tak dapat menyembunyikan amarahku lagi di depannya.

            “kau… apa ada sesuatu yang buruk terjadi padamu…? Wajahmu tak tampak baik-baik saja…”

            “kau pikir saja apa yang telah terjadi hingga membuatku begini”

Leon tampak mengernyitkan keningnya tanda tidak mengerti. Aku membuang mukaku darinya. Tak bisa kupingkiri, kalau dia kelihatan cute dengan bertingkah seperti itu.

            “maafkan aku Shill. Hari ini aku tak bisa menemanimu. Aku harus beristirahat. Tenagaku sepertinya sudah terkuras banyak karena pertempuran tadi malam. Apalagi waktu pagi dan siang hari sangat melemahkanku…”

Aku menghembuskan nafas kesal. Kenapa dia berubah menjadi beda seperti ini. Mana kesan romantis yang selama ini dia perlihatkan padaku. Karena terlalu kesal, akupun berlalu dari hadapannya tanpa berkata sepatah katapun. Beruntungnya Leea. Hufttt… kenapa aku tak menjadi vampire sedari dulu, agar aku bisa bertemu dengan Leon, dan menjadi fem-nya tanpa ada yang mengganggu seperti sekarang ini.

            Aku merebahkan tubuhku diatas rerumputan hijau di taman istana itu, sambil memandangi mendung yang selalu menyelimuti keseluruhan area istana ini. sinar matahari memang bisa sangat melemahkan, bahkan bagi newborn, sinar matahari bisa membunuh mereka. Namun mendung bisa melindungi mereka dari kematian. Tapi mendung tak dapat menolong dari kelemahan yang ditimbulkan dari hawa di pagi dan siang hari.

            “lady Pricshilla…”

Tanpa menolehpun aku sudah tau kalau itu suara Leea.

            “ada perlu apa kau kemari…?”

Dia lalu duduk di samping tubuhku yang sedang berbaring.

            “hanya menemanimu. Leon memintaku untuk melakukannya. Karna dia tidak mau kau kesepian”

            “aku tidak merasa kesepian”

Jawabku dengan nada dingin. Apa sih sebenarnya maksud Leon dengan meminta Leea menemaniku disini. Apa dia ingin Leea menceritakan semua tentang kemesraan mereka.

            “sepertinya kau tak menyukaiku…”

            “oh yaa…? Kalau menurutmu begitu, kenapa kau tak pergi saja dari sini”

Dia terlihat tersenyum tipis menanggapi kejengkelanku.

            “sepertinya aku perlu meluruskan sesuatu. Tapi terlebih dahulu, apa kau berkenan untuk menceritakan apa sebab ketidak sukaanmu padaku…?”

Dia benar-benar pantas menjadi putri raja. Perawakannya berwibawa, dan perkataannya halus juga sopan. Dia sungguh bisa menjaga keanggunannya.

            “tidak penting untukmu”

Aku lalu beranjak berdiri dan hendak meninggalkannya, ketika tangan dinginnya menggenggam tanganku.

            “maaf, jika kehadiranku membuatmu tak nyaman. Aku mohon, jangan bersikap seperti ini di hadapan Leon. Karna dia benar-benar merasa sedih melihat sifatmu yang seolah-olah membencinya, dia adalah….”

            “sudahlah… tak perlu menjelaskan sesuatu padaku. Aku tau siapa dia buatmu… jadi, tak usah menasihatiku lagi…”

Akupun menghempaskan tanganku, hingga genggaman tangan itu terlepas dari tanganku. Hari ini sungguh hari yang menjengkelkan. Kenapa wanita itu selalu ada disaat aku ingin berdua saja dengan Leon. Dasar pengganggu…!!!

the last 'lego'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang