4. Piknik

1.1K 194 35
                                    

Sejak ibu menasihati Byounggon, ia introspeksi. Tapi tetap saja Byounggon masih risih dan tak jarang ia mencueki Hyunsuk.

Byounggon masih butuh waktu.

"Hyung kok akhir-akhir ini sering melamun sih?" tanya Hyunsuk yang sedari tadi memperhatikan Byounggon yang sering melamun.

Byounggon tersadar dan menatap Hyunsuk malas-malasan.

"Kamu penasaran?" bukannya menjawab. Byounggon malah balik bertanya.

Terlihat Hyunsuk terkejut. Ia lalu menggaruk rambutnya. Byounggon mendengus kesal melihat Hyunsuk yang tak langsung menjawabnya.

Byounggon mengalihkan pandangannya ke depan. Terlihat banyak anak kecil yang bermain di taman yang sekarang ia datangi dengan Hyunsuk.

Sebenarnya Byounggon tidak ada rencana apa pun di hari liburnya. Ia sebenarnya ingin sekali beristirahat, sayangnya rencana istirahatnya gagal saat Hyunsuk datang.

Ingin sekali ia menolak ajakan Hyunsuk untuk keluar. Namun melihat wajah sang ibu yang tak mengenakan. Walaupun malas Byounggon akhirnya mengiyakan.

Dan sekarang mereka berdua terdampar di taman.

"Hyung hobi barunya melamun ya?" ucapan Hyunsuk menginterupsi lamunan Byounggon. Dan tak perlu repot-repot Byounggon tak berniat menjawabnya.

Melihat Byounggon yang tak mempedulikannya. Membuat Hyunsuk cemberut. Ia memajukan bibirnya sambil bergumam. Sehingga tak luput dari perhatian Byounggon.

"Menyesal mengajak hyung?" tanya Byounggon menatap sinis Hyunsuk.

Saat ini Hyunsuk benar-benar ingin sekali menghajar wajah Byounggon. Namun kalau saja ia tak menyukainya pasti akan ia lakukan.

Sayangnya rasa sukanya meluluhkan emosi Hyunsuk. Dan juga kalau Hyunsuk tak ingat kenapa ia berada di sini bersama Byounggon. Sudah dari tadi Hyunsuk meninggalkan Byounggon.

"Tidak. Biasa saja." Elak Hyunsuk yang mendapat dengusan dari Byounggon.

Byounggon akhirnya tak mempedulikan Hyunsuk. Ia sibuk pada dunianya sendiri, yaitu melihat anak kecil yang sedang bermain.

Senyum terbit diwajahnya karena mengingat masa kecilnya dengan orang yang ia cintai. Sangat indah sekali. Walaupun orang yang ia cintai tak bisa terlalu lelah jika bermain.

Oleh karena itulah Byounggon mati-matian menjaganya agar tidak sampai ia lelah. Byounggon sangat menjaganya.

Byounggon lalu merasakan tusukan-tusukan dipipinya. Atau lebih tepatnya di lesung pipitnya. Ia tahu siapa yang melakukannya.

"Bisa tidak kamu tidak mengangguku." Jari Hyunsuk ditepis kasar. Tentu saja Hyunsuk terkejut dan sepertinya ia menjahili Byounggon saat waktunya tidak tepat. Karena saat ini Hyunsuk mendapat tatapan tajam.

"Maaf.." ucapnya menyesal.

Byounggon memalingkan wajahnya, ia tak peduli dengan permintaan maaf Hyunsuk. Ia lebih memilih membuka ponselnya dan menghapal lirik lagu bagiannya.

Dan lagi-lagi Hyunsuk harus menelan kepahitan. Tapi ia tahan karena ia ingat tujuannya datang kemari bersama Byounggon.

Ketika Byounggon telah terlarut dalam dunianya. Sebuah sandwich berada di depan matanya, sehingga ponselnya tertutup.

Ia menatap kesebelah dan ia menemukan Hyunsuk dengan senyuman lebarnya tengah menyodorkan sandwich padanya.

"Aku tahu hyung belum sarapankan?" Hyunsuk mendekatkan sandwich ke tangan Byounggon. Dengan ragu, Byounggon mengambilnya.

Nine Wishes - Choi Hyunsuk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang