14

23.7K 3K 193
                                    

V O T E

Baekhyun memandang kawannya yang memainkan beberapa potong sosis di atas piringnya. Tatapannya kosong, gerakan tangannya juga lemah. Intinya, ia seperti orang yang sudah tak minat hidup lagi.

Dengan gemas, pria itu memukul kepala kawannya kencang sampai hampir saja dahi kebanggaannya terbentur piring. "Kenapa, sih, Baek?!"

"Sudah kubilang jangan ke apartment Lea, masih saja! Begini jadinya jika tak mau mendengar masukan orang lain!" balas Baekhyun tak kalah galak.

Terhitung sudah 10 hari Chanyeol tidak pergi ke kantor agensinya. Dalam 10 hari itu yang ia lakukan tidak lain dari tidur, makan seadanya, bermain game, pergi ke klub, dan sesekali menghubungi Kyungsoo, sekedar bertanya apa ada yang terjadi lagi pada Lea.

Pertama kali menelpon, Kyungsoo langsung menyemprotnya habis-habisan. Apalagi kalau bukan karna tanda kemerahan pada leher Lea yang sangat sulit ditutupi. Sedang Baekhyun yang mendengar pembicaraan mereka tertawa puas.

Siapa suruh susah diberi tau. Kalau sudah begini, Chanyeol juga yang akan kelimpungan.

"Cepat berangkat kerja!!" bentak Baekhyun persis seperti seorang ibu yang lagi memarahi anaknya. "Kau tidak bisa menggajiku dan aku tidak bisa menikah dengan Taeyeon kalau kau tidak bekerja!"

"Sok kenal sekali, dia tau kau hidup saja tidak," sahut Chanyeol sebelum temannya sempat memberi balasan.

Di dalam kamar, Chanyeol bukannya bersiap untuk mandi, ia justru menjatuhkan lagi badannya di atas kasur. Meraih ponselnya dan mencari kontak Kyungsoo.

Entah sejak kapan Chanyeol menjadi penakut dalam urusan wanita, ia sama sekali tak berani menelpon Lea walau hanya untuk meminta maaf. Ia dan Lea kembali seperti orang tak kenal.

"Soo, Lea punya jadwal apa hari ini?" tanya Chanyeol langsung saat panggilan sudah tersambung.

Namun suara dingin di sebrang telpon membuat Chanyeol terduduk, mulutnya pun menganga. "Berhenti bertanya tentangku pada Kyungsoo."

"Le-Lea?"

"Tidak penting, kan? Ku tu--"

"Sebentar!!" teriak Chanyeol frantik. Telinga Lea hampir saja berdengung kalau ia tak buru-buru menjauhkan ponsel managernya. "Sebentar, Lea!!"

"Apa? Aku tidak punya banyak waktu."

"Memangnya kau mau kemana?"

"Apa itu urusanmu?!" decaknya sebal.

Bukan hanya Chanyeol yang merana tak bertemu Lea, tapi gadis itu juga tak jauh lebih baik. Walau tak se ekstrim Chanyeol yang sampai mogok kerja, Lea lebih merasa sepi.

Wajar saja, secara, ocehan Chanyeol selalu menemaninya.

"Arghh!" Chanyeol mengerang, tanpa melihat Lea bisa tau pria itu sedang mengacak-ngacak rambutnya. "Aku minta maaf!"

Azalea sedikit terbatuk, apa telinganya baru saja mendengar Chanyeol meminta maaf? Seperti itu? Wah, gila. "Apa itu caramu meminta maaf?"

Chanyeol menarik napas dalam, melakukan ancang-ancang untuk perkataan berikutnya yang akan panjang kali lebar. "Aku minta maaf.., aku benar-benar kehilangan kontrol diriku, Lea. Kau begitu.. ehem, cantik dan seksi--"

"Kau mesum ya?!" sergah Lea segarang mungkin.

"Tidak! Seperti yang kukatakan, aku hanya lelaki biasa dan rasanya bukan lagi rahasia kalau aku tertarik denganmu. Berhadapan dengan wanita yang kita sa--suka tidak semudah bayanganmu, Azalea... sungguh, aku tak berniat apa-apa saat mengunjungi apartmentmu, tapi saat melihat kau..."

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang