07

26.4K 3.5K 354
                                    

V O T E

"Live a little, not everything needs a reason"
-Core



"Baek, sepertinya aku akan membunuh orang hari ini."

"Iya, bunuh saja."

"Aku serius!" erang Chanyeol yang masih betah duduk di depan ruang casting.

"Aku juga tidak bercanda."

"Kalau aku masuk penjara, kau kerja apa?"

"Aku yang menggantikanmu menjadi artis. Tenang saja, kualitas kita tak jauh beda kok dari semua sisi," jawab Baekhyun dari sebrang telpon. Gaya bicaranya yang kelewat santai dan seolah --atau mungkin benar-benar acuh, membuat Chanyeol semakin kesal.

Hati pria itu sedang menggebu-gebu saat ini. Membayangkan Sehun sedang beradegan mesra dengan Lea. Kenapa ia marah? Chanyeol jelas menyukai Lea, apa perlu hal itu dipertanyakan?

Ia tak akan repot-repot mengantar Lea ke sini kalau hatinya tidak tertarik dengan gadis yang empat tahun lebih muda darinya.

"Sudah ya, aku sedang menyusun jadwal konsermu." Tutupnya tanpa memberi Chanyeol kesempatan menjawab lagi.

Berbeda dengan Chanyeol yang mudah panik dan emosi, managernya jauh lebih tenang. Ia pandai menyembunyikan emosinya, kalau si musisi, pandai menyembunyikan sifat aslinya. Namun, lebel kepedasan mulut Baekhyun sama dengan Kyungsoo, manager Lea.

Mungkin jika dua manager itu berkelahi akan seperti perdebatan ibu-ibu arisan yang hanya menggunakan mulut bukan otot.

"Aktingmu sangat mengagumkan, Lea-ssi."

Kepalanya refleks menoleh kala suara pria muncul dari sebelahnya bersama dengan perempuan yang ia antarkan ke sini.

Di ambang pintu berdiri saingan terberatnya, dengan rambut blonde dan kemeja warna peach. Ada sedikit rasa penyesalan untuk tidak mengenakan pakaian yang lebih layak agar setara dengan Sehun. Tapi ia buang jauh-jauh rasa itu.

Menyesal? Ck, untuk apa? Aku juga tak kalah tampan meski dengan pakaian kasual, batinnya membanggakan diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyesal? Ck, untuk apa? Aku juga tak kalah tampan meski dengan pakaian kasual, batinnya membanggakan diri sendiri.

"Begitu juga dengan kau, Sehun-ssi", puji Lea dengan senyum ramah.

Chanyeol terbatuk kecil, mengambil perhatian kedua manusia yang asyik berbincang, "sudah selesai, kan? Ayo pulang."

"Loh? Park Chanyeol?"

Chanyeol tersenyum tipis sebelum menarik tangan Lea lembut, "iya, Park Chanyeol si musisi tampan," ujarnya membuat Lea dalam hati geleng-geleng kepala. "Kita pulang dulu."

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang