18

19K 3.1K 170
                                    

V O T E


Just because I'm an asshole doesn't mean she's a bitch.

-Chad



***

Sudah 3x24 jam pengisi harinya memejamkan mata. Kata-kata dokter yang selalu meyakinkan Lea kalau pria ini akan syiuman perlahan mulai tak bisa ia percaya. Suara detak jantung yang terdeteksi dari mesin berbentuk persegi itu secara tak langsung juga menggambarkan detaknya.

Sangat pelan, namun tak jarang berubah menjadi jauh lebih aktif tak karuan. Setiap kali bunyi yang dikeluarkan benda itu berubah lebih cepat, detak jantung Lea juga mengikuti.

Sang gadis bahkan tak peduli dengan susahnya Kyungsoo yang harus berhadapan dengan Kim Kai karna ia tidak bisa hadir dalam syuting untuk waktu yang tak dapat ditentukan.

Ah, Kim Kai. Sekuat apapun Lea berusaha mengingat, wajah Kai tak bisa ia temukan dalam memorinya. Pun Chanyeol.

Setelah pemberitauan Baekhyun tentang foto tiga sahabat itu, ia masih tak mau ambil pusing. 95% otaknya digunakan untuk memikirkan keadaan Chanyeol, dan 5%-nya berisi kemungkinan-kemungkinan bodoh seperti apa yang akan ia lakukan kalau Chanyeol tak tertolong.

Kalau dipikir-pikir, mungkin benar Chanyeol dan dirinya punya masa lalu yang dijalani bersama. Melihat betapa cepatnya Lea merasa nyaman pada pria jangkung itu.

Tapi jika masa lalu itu berisi kisah cintanya dengan sang pria, kenapa Chanyeol tak pernah memberi tahu? Mengapa ia datang dengan berlakon seperti Park Chanyeol sang musisi ternama, bukan Park Chanyeol dari masa lalunya.

Atau mungkin karna masa lalu itu tak pantas dikenang kembali?

"Keadaannya membaik, tapi entah mengapa ia tak kunjung syuman." Orang yang sedari tadi memperhatikan Chanyeol dan Lea dari luar ruangan memberi tau pemuda di hadapannya yang baru tiba dari Seoul.

"Lea harus kembali secepatnya, Baek, kau taukan?"

Baekhyun menghela napasnya, "apa agensi tidak membantu menyangkal?"

"Sudah, tapi foto dan semua fakta-fakta yang dikumpulkan para penggemar sudah terlalu jelas." Helaan napas Kyungsoo juga tak lama terdengar, "kenapa Lea begitu bodoh, sih? Bisa-bisanya melupakan hal dasar seperti masker."

Belum sempat Baekhyun menyetujui, pintu kamar rawat Chanyeol terbuka, menampilkan gadis dengan penampilan ala kadarnya. "Apa ada yang terjadi?"

Baekhyun dan Kyungsoo saling menatap, mencoba berkomunikasi dalam diam dan menyuruh satu sama lain menjelaskan. Keduanya sudah cukup sedih melihat keadaan Lea yang ikut memburuk bersamaan dengan Chanyeol, mereka sudah tak punya kekuatan untuk memberitau gosip --atau bisa dibilang fakta yang orang-orang sedang bicarakan.

"Kalian akan diam saja?" Lagi, Lea bertanya.

"Kau harus pulang, Lea," jawab Kyungsoo.

"Iya, tapi nanti kalau Chanyeol sudah bangun."

"Justru kau harus pulang sebelum dia sembuh." Kali ini Baekhyun yang merespon, membuat Azalea mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Kenapa?"

Kyungsoo melirik Baekhyun sekali lagi dan rupanya pria itu masih enggan memberitau. "Ada yang menangkap gambarmu saat menuju rumah sakit ini dan menyebar luaskannya. Mereka langsung mengaitkan dengan pemberitaan Chanyeol yang mendapatkan perawatan di sini. Dan sudah bisa ditebak lanjutannya, kan?"

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang