12

26.5K 3.1K 231
                                    

V O T E

In case when spring comes, my soul will work again

-Chad

"A-apa Lea.. baik-baik saja?" Seorang pria yang masih menggunakan kemeja beserta dasinya bertanya. Namun bukan jawaban yang didapat, melainkan tatapan tajam dari lawan bicaranya.

"Kau tidak punya hak untuk bertanya," jawab si lawan bicara, Chanyeol, setelah beberapa saat sebelum tatapannya beralih ke rokok yang ia punya.

"Kau tidak punya hak untuk bertanya," jawab si lawan bicara, Chanyeol, setelah beberapa saat sebelum tatapannya beralih ke rokok yang ia punya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau juga tidak punya hak untuk menentukan apa hak ku."

Sang musisi tersenyum remeh, ia mengapit rokoknya pada kedua bibir seksinya lalu menyesapnya dalam, "semua yang berhubungan dengan Lea akan menjadi tanggung jawabku," jawabnya bersamaan dengan asap yang mengebul.

Pria itu mendengus, rasa gugup dan panik atas kejadian Lea sudah hilang akibat tampang angkuh pria di hadapannya. "Memangnya kau siapa?"

"Chanyeol, apa kejadian 6 tahun lalu membuatmu lupa ingatan?"

"Aku tau kau tidak ada hubungan apa-apa dengan Lea, jadi sebaiknya jangan berlagak seperti kekasihnya."

"Kekasih atau bukan Lea adalah tanggung jawabku, dan akan selalu seperti itu." Pembicaraan dua pihak itu terlihat santai walau sebenarnya hati mereka masing-masing sudah sangat menggebu ingin melayangkan pukulan ke wajah satu sama lain.

Berbeda dengan si lawan bicara yang berusaha tenang dengan menyesap kopinya berkali-kali, Chanyeol menghisap batang penuh nikotin itu tanpa henti. Seolah berusaha membuang beban hatinya bersamaan asap yang keluar.

"Kau--" Chanyeol menunjuk pria di hadapannya dengan rokok yang masih menyala, "---tidak usah sok peduli. Jika terjadi hal lebih dari kemarin pada Lea, aku tak segan-segan membunuhmu."

"Kau bisa apa, Chan?" Ia menyesap kopinya yang sudah tinggal setengah, "Park Chanyeol mau membunuh? Menepuk nyamuk saja tak tega."

Sontak emosi Chanyeol semakin tersulut. Pria di hadapannya tidak tau saja Chanyeol yang ia kenal dulu sudah mati bersamaan dengan seseorang yang ia renggut jiwanya. "6 tahun waktu yang cukup untuk ku menjadi pribadi baru."

"Aku bukan lagi Park Chanyeol yang kau kenal, aku bahkan bisa membunuhmu detik ini juga."

"Lalu mengapa kau menahan diri? Bukankah sejak 6 tahun lalu kau sudah ingin menjebloskanku ke neraka?" tantang si pria dengan alis terangkat.

"Lalu apa?" Pria di hadapannya mengangkat alisnya lagi, namun kali ini karna tak paham dengan arah pembicaraan Chanyeol. "Kalau aku membunuhmu apa yang aku dapat? Kebencian dari Lea?", Chanyeol mendengus seraya membuang rokoknya. "Ada hal yang lebih menyakitkan untukmu daripada neraka."

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang