Begitu banyak isyarat yang bisa kita tangkap di sekitar kita. Ketika kita sedang merasakan lapar, kemudian kita mendengar bunyi 'tek-tek-tek' di luar rumah, maka kita merasa gembira karena sebentar lagi rasa lapar itu terbayar. Tukang mie ayam akan lewat di depan rumah. Suara 'tek-tek-tek' itu seakan-akan berkata, 'hai, aku ada di sekitarmu.' Kemudian kita juga membedakan isyarat-isyarat lainnya, yang dari bunyi-bunyinya kita. Suara penjual kue putu, pempek, siomay dan sebagainya.
Hati pun selalu memberi kita isyarat. Ya, isyarat bahwa mereka tengah membutuhkan siraman nutrisi iman. Hati selalu memberi kita isyarat bahwa ia membutuhkan perhatian dan perawatan.
Bagaimana mengenal isyarat hati?
Jika kita merasakan bahwa kualitas dan kuantitas ibadah kita semakin kurang, maka itu isyarat bahwa kadar takwa kita berada di titik yang sangat memprihatinkan.
Jika kita menyadari bahwa kita berat untuk menegakan shalat malam, malas tadarus dan melaksanakan amal nafilah, maka itu isyarat bahwa iman kita berada di titik nadir.
Jika kita mulai malas untuk berbagi dan berempati, maka itu isyarat bahwa hati nurani kita mulai mengeras dan membutuhkan pelembutan.
Selalu kenali isyarat hati kita, maka kita akan selalu terjaga untuk selalu menjaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bening Hati
EspiritualHati yang bening adalah hati yang tersepuh cinta yang suci kepada Rabb-Nya Hati yang bening adalah hati yang tercelup kasih sayang dan cinta terhadap sesama Hati yang bening adalah hati yang tersinari ilmu dan hikmah kebijaksanaan Hati yang bening a...