KATAK DALAM WAJAN

28 1 0
                                    

Dalam sebuah penelitian ada hal yang menarik tentang perilaku katak yang dijadikan objek penelitian.
Percobaan pertama, wajan di isi air lalu didihkan. Setelah air mendidih dengan panas lebih dari 100 derajat Celcius, sang katak dimasukkan ke wajan. Reaksinya apa? Seketika katak loncat dari wajan untuk menghindari air mendidih. Sang katak berhasil keluar serta selamat dari panasnya air mendidih.Berlanjut ke percobaan kedua.Percobaan kedua ini perlakuan agak berbeda. Sang katak dimasukkan ke dalam wajan yang sudah berisi air tidak panas (air biasa).Reaksi awal sang katak diam saja. Nyaman seperti sedang berenang.Perlakuan selanjutnya, wajan berisi air serta katak itu dipanaskan. Proses mendidihkan airnya secara perlahan dengan api kecil di kompor. Saat api mulai sedikit hangat, ternyata katak itu diam saja. Tetap nyaman dalam wajan. Perlahan-lahan air semakin panas dan apa reaksi sang katak? Tetap diam saja.Sampai air mendidih dengan panas diatas 100 derajat Celcius, ternyata katak tetap diam saja karena sudah menjadi katak rebus. WkwkwkKesimpulan apa yang didapat oleh si peneliti?Minimal dua...Satu jika dapat ancaman yang dahsyat (air panas) katak itu langsung sadar dan sekuat tenaga menghindarinya. Terbukti dengan reaksinya yang melompat tinggi.Kesimpulan kedua ternyata katak itu tidak menyadari ancaman yang datang secara perlahan (air yang perlahan panas). Sampai pada titik sudah sadar, dia terlambat untuk menyelamatkan dirinya. Dan akhirnya mati dalam "kenyamanan".Apa artinya buat hidup kita...Saat Kita mendapat "ancaman" yang jelas dan nyata, kita bisa bereaksi hebat mencari solusi nya. Sekuat tenaga, seluruh energi, seluruh sumber daya, seluruh kemampuan dikerahkan untuk berpikir, bergerak dan bertindak supaya terhindar dari ancaman tersebut. Dan biasanya kita lolos dari ancaman tersebut. Saat kepepet memang memaksa kita mengeluarkan segala kemampuan kita. Seperti melompati pagar 2 meter hal mustahil dalam situasi normal. Namun sesuatu yang bisa dilakukan saat dikejar anjing karena tidak ada pilihan selain melompati pagar setinggi 2 meter untuk menghindari kejaran anjing tersebut.Hikmah kedua buat hidup kita adalah, terkadang kita terjebak dalam zona nyaman. Merasa sudah cukup, merasa sudah melakukan yang terbaik, puas terhadap yang didapat membuat diri kita nggak mau bergerak lagi. Nggak mau memperbaiki diri sehingga malas melakukan "perubahan". Sehingga ancaman yang datang tidak kita sadari.Tahun 2006 handphone pintar produk Apple hadir. Saat itu mendapatkan dibawah 1% market share pasar handphone global. Sedangkan Nokia mendapatkan 50% lebih market share pasar handphone global. Dengan data tersebut, sebagai leader market bertahun-tahun maka Nokia "menyepelekan" Apple dan menganggapnya gangguan kecil saja.Namun 5 tahun kemudian apple menguasai pasar handphone global dan Nokia resmi ditutup dan akhirnya dibeli Microsoft.Kembali ke diri kita. Apakah kita terus harus kepepet agar mau bergerak? Agar seluruh kemampuan dihadirkan, agar mau melakukan perubahan apakah harus selalu tersedak? Jawabannya menurut saya TIDAK.Jika waktu habis saat kita sadar ancaman hadir, bisa jadi bukan solusi yang datang, tapi kita "mati" seperti katak yang jadi katak rebus.Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menghadirkan alasan kuat agar kita mau bergerak melakukan perubahan. Ciptakan "situasi mendesak" dengan adanya alasan kuat setiap kita melakukan perubahan. Walaupun akan meninggalkan zona nyaman, "alasan kuat" tersebut akan tetap mendorong kita bergerak melakukan perubahan.So, bergeraklah untuk alasan kuat bukan hanya karena situasi terdesak.Pertanyaannya apakah alasan kuat itu?Salam hormat penuh semangat Repost from AdeAdesarungpreneu

Bening HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang