Belajar dari Kucing Sakit

36 2 0
                                    

Aku melihat seekor kucing sakit parah, hingga matanya buta, kakinya pincang dan badannya luka-luka...Tapi ia tidak patah semangat, terus berjuang mencari kehidupan dan kesempatan.Semua yang melihatnya pasti beranggapan ia akan mati.Namun apalah daya, ia hanya seekor kucing.Seekor kucing yang tidak pernah mengenyam pendidikan, tidak pernah merasakan kasih sayang, tidak pernah melihat masa depan, akan makan apa dan hidup bagaimana.Si kucing senantiasa berjalan melalui tangga hingga lantai lima, berjalan menyusuri lorong lotong kamar mahasiswa. Sambil takut takut cemas jika diusir Shadiq (pekerja kebersihan).Bau busuknya pun tersebar (hingga) kemana-mana.Tapi ia tidak putus asa (semangat), hingga detik ini belum pernah saya dengar kucing bunuh diri karena kerasnya hidup dan ujian.Ketika sebelum liburan musim panas tahun lalu, tiba-tiba si kucing lewat depan kamar. Lalu saya ucapkan dalam hati "Mungkin kucing ini akan mati, karena mahasiwa pulang jadi tidak ada yang beri (ia) makan."Namun 3 bulan berlalu, ternyata si kucing justru punya anak 3 ekor. Bahkan anaknya lucu-lucu membuat siapapun ingin memegangnya.Tiba-tiba saya bergumam dalam hati :"Ya, inilah semangat kucing untuk hidup.Berbeda dengan manusia, terkadang hanya karena masalah cinta. Mereka memutuskan untuk bunuh diri.Apakah akal yang menyebabkan itu?"...Belajar dari semangat kucing buta...Ia memang tidak pernah berpikir untuk mengumpulkan makanan jika jika ia sakit dan tidak mampu bekerja.Ia tidak pernah berpikir untuk bagaimana menghidupi anak-anaknya jika musim panas datang dan mahasiswa pulang.Ia hanya yakin, bahwa Allah سبحانه و تعالىٰ akan memberi rizki kepada makhluk-Nya.Ya, sesederhana itu.Si kucing pun hidup hingga 2 tahun dan masih berkeliaran di sekitar asrama saya.Menjadi pelajaran bagi siapapun yang bisa mengambil pelajaran.Dan menjadi kucing buta yang busuk, bagi yang tidak mengambil hikmah dari semangat dan kepercayaannya kepada Rabbnya.---Masyaa Allaah...Kisah ini nyata dan begitulah seharusnya seorang mukmin bersikap dengan mencontoh kucing tersebut dengan takwa dan tawakkal kepada Allah سبحانه و تعالىٰ di dalam menghadapi ujian dan musibah yang dengannya Allah سبحانه و تعالىٰ akan memberikan jalan keluar dari ujian dan musibah tersebut.Allah ﷻ berfirman :"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya."(QS. At-Thalaaq [65] : 2 - 3)Sebab dengan sifat takwa dan tawakkal kepada Allah سبحانه و تعالىٰ, Dia akan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.Allah ﷻ berfirman :"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. Dia mengetahui kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhil Mahfuuzh)."(QS. Huud [11] : 6)Dari 'Umar bin al-Khaththab رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,Rasulullah ﷺ bersabda,"Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah سبحانه و تعالىٰ dengan sebenar-benarnya niscaya Allah سبحانه و تعالىٰ akan memberi kalian rizki sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung, yang pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang."(Shahiih, HR. Ahmad, I/30, 50, at-Tirmidzi, no. 2344, Ibnu Majah, no. 4164, Ibnu Hibbaan, no. 402, 728, Ibnul Mubarak di dalam kitab az-Zuhd, no. 514, al-Hakim, IV/318, dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, no. 4108, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 310)Imam Ibnul Qayyim رحمه الله تعالىٰ berkata,"Tidaklah kelapangan rizki dan amalan diukur dengan jumlahnya yang banyak, tidaklah panjang umur dilihat dari bulan dan tahunnya yang berjumlah banyak. Akan tetapi, kelapangan rizki dan umur diukur dengan keberkahannya."(Al-Jawabul Kafi, hal. 56)

Bening HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang