Mubarak dan Tuannya

107 5 0
                                    

Marilah kita belajar arti dari sifat Amanah dari kisah di bawah ini

Disebutkan kisahnya dalam Kitab A'lamul muslimin Abdullah bin Mubarak al-Imam al Qudwah, Muhammad Utsman Jamal,

Mubarak bekerja pada seorang sebagai penjaga kebun. Suatu hari, sang tuan mengunjungi kebunnya lalu dipanggillah Mubarak, "petikkan kami beberapa buah delima yang manis!," pintanya.

Bergegaslah Mubarak melaksanakan perintah sang tuan. Dia memetik beberapa buah delima dan diserahkannya kepada sang majikan dan beberapa sahabatnya tadi.

Namun, ketika majikannya mencicipi delima yang dipetik Mubarak, tak satupun ada yang manis. Semuanya masam. Sang majikan marah dan bertanya kepada Mubarak, "apakah kamu tidak bisa membedakan delima yang manis dan yang masam?"

Dia menjawab, "Selama ini Anda belum pernah memberi ijin kepada saya untuk makan meski hanya satu biji pun, bagaimana saya bisa membedakan yang delima yang manis dan yang masam?

Sang tuan merasa takjub dan menaruh simpati kepada Mubarak (lantaran amanahnya).

Singkat cerita, majikan itu memiliki anak perempuan yang sudah banyak dilamar orang. Lalu ia bertanya kepada Mubarak, "Aku hanya punya seorang anak perempuan, dengan siapa aku harus menikahkannya?

Mubarak menjawab, "Tuan, orang Yahudi menikahkan karena kekayaan, orang Nashrani menikahkan karena ketampanan, orang Jahiliyah menikahkan karena nasab kebangsawanan, sedangkan orang Islam menikahkan karena ketakwaan. Tuan termasuk golongan mana silahkan tuan menikahkan putri tuan dengan cara mereka!"

Pemilik kebun itu takjub pula dengan cara berfikir Mubarak. Lalu ia menemui istrinya dan berkata, Saya tidak melihat orang yang lebih layak menikah dengan puteri kita selain Mubarak." Maka akhirnya dia menikahkan Mubarak dengan puterinya. Dari pernikahan yang diberkahi itu lahirlah ulama kenamaan Abdullah bin Mubarak, amiirul mukminin dal hal hadits di zamannya.

***

Nash, sob. Marilah kita bertanya kepada diri kita masing-masing. Sudahkah kita amanah terhadap apa yang dititipkan kepada kita? Anggota tubuh dan kesehatan adalah titipan Allah, anak dan keluarga adalah titipan Allah , pekerjaan adalah titipan bos. Jadi, jangan sia-siakan dan jangan disalah gunakan.

Bening HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang