-TWENTY ONE-

325 29 0
                                    

Dia berdiri dengan gagah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia berdiri dengan gagah. Berdiri dengan mantap tidak memedulikan angin menepisnya. Dia, si pria angkuh yang baru saja menciptakan keadaan menjadi kacau berdiam diri. Bahkan tangisan di bawahnya tidak dia hiraukan.

Sepertinya pria ini cukup mengerti dengan semua rasa. Masih ingat bukan dia bukanlah manusia. Dia dewa yang mampu merasakan setiap manusia karena dia lah yang mengatur segala sisi kegelapan.

"Kenapa semua terjadi seperti ini?" satu kalimat kesesalan yang terucap tanpa dipikir. Selaput gendang telinganya yang menangkap ucapannya sendiri bergetar.

Sumpah demi apa pun tujuan awalnya hanyalah berniat membebaskan ayahnya bukan untuk melukai manusia. Kini semua itu berbeda, mapel beku itu telah bangkit kembali. Sikap dingin bagaikan mapel kokoh yang tumbuh dipadang gunung es mulai tumbuh dan berkembang lagi. Telapak kaki yang tidak beralas itu, Calvaro merasakan kakinya dingin terkena darah kental.

Tarikan napas dalam dilakukan dewa ini untuk meredakan segala rasa yang bercampur. Hatinya bergemuruh dengan hadirnya Qicley dan perginya dewi peradilan itu. Dia lebih memilih menghadapi Pein seorang diri dan terluka dibanding harus melibatkan Luccie dalam takdir yang tidak ada sangkut pautnya ini.

Harusnya Mozez yang merasakan ini semua bukanlah putrinya. Tapi Calvaro terpaksa harus melibatkan Luccie karena ada darah Mozez mengalir di tubuh Luccie.

"KENAPA KAU MENJADI IBLIS!!" hardikan keras terlontar dari mulut Maxemod. Suaranya yang terbiasa serak bertambah serak dan kacau kini. Bahkan jakunnya bergetar saat mengungkapkan betapa mengerikannya Calvaro membanting tubuh Luccie ke udara dan menghempaskannya ke dasar.

Bibirnya masih rapat belum berani bicara. Calvaro tidak ingin mengutarakan sepatah kata pun setelah perlakuan iblisnya. Denyut nadi Luccie lambat laun melambat membuat Daegor dan Maxomod menjadi geram atas kediaman Calvaro.

"Inikah sosok aslimu! Kau.. Kau berganti sosok!! WAJAR TAKDIR TIDAK MENGIJINKANMU BERSATU DENGAN WANITA MAPEL ITU!!!" Ucapan yang menusuk langsung membuat ametis Calvaro keluar. Dia benci siapa pun yang menyangkut pautkan wanita tercintanya dimasa lalunya. Wanita yang mengubah arah takdirnya dari dewa kegelapan yang pendiam menjadi pendendam.

"BERENGSEK!! TAHU APA KAU MENGENAI WANITA ITU!" Ujaran Maxemod akhirnya berhasil memancing pita suara Calvaro untuk mengeluarkan kata.

"Heh, menjaga wanita manusia biasa saja kau tidak mampu bagaimana kau bisa menjaga wanita mapel itu! Kau tahu wanita mapel itu begitu putih. JIKA SEPERTI INI JADINYA AKU LEBIH MEMILIH WANITA MAPEL ITU BERSAMA Axrlous!!,"

"DIAM!! Bahkan jika wanita mapel itu masih hidup, aku akan menghancurkannya lebih dalu! DIA TIDAK PANTAS BAHAGIA, SEDANGKAN AYAHKU DITANGKAP KARENA DIRINYA!! AKU TIDAK TERIMA MAPLE ITU TUMBUH!!" Mereka terlibat emosi tinggi melupakan satu nyawa yang seharusnya mendapatkan bantuan.Maxemod tersenyum tipis. Pada akhirnya Calvaro menyimpan dendam pada orang yang dicintainya sendiri.

The Frozen Maple (COMPLETE ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang