- TWENTY THREE -

232 16 0
                                    

Pagi ini Calvaro hanya terdiam dengan wajah masam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Calvaro hanya terdiam dengan wajah masam. Sial, berbulan-bulan tidak bertemu justru membuatnya dikerjai oleh Luccie. Pagi pertama di Huang Zhou membuat suasana hatinya tidak baik seperti tubuhnya. Beberapa kali suara hentakkan pisau di atas papam berbunyi keras. Tangannya yang terbiasa terangkat dengan mantera kini terangkat dengan sebuah benda yang bernama pisau.

"Tidak bisakah kau bertindak seperti orang hamil lainnya? " Calvaro merasa kesal karena wanita ini mulai memasuki tahap ibu mengidam. Hal yang tidak biasa Calvaro kerjakan menjadi suatu pekerjaan baru. Dia membolak-balikkan satu buah sayur yang besar digenggaman. Sayur yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Ini pertama kalinya pria ini menggenggam pisau. Ternyata menggenggam pisau seperti menggenggam sebuah pedang. Luccie yang mendengarnya menghentikan aksinya mengupas sayur itu dan memandang kesal dewa berisik itu.

Dari beberapa menit lalu bibir dewa ini selalu mengaduh berkomentar dengan keluhan.

"Ini juga seperti wanita hamil lainnya. Memang apa yang membuat terlihat berbeda?" Luccie duduk di sofa bermain pisau dan sebuah lobak besar. Dia lelah jika harus terus berdiri sepanjang jam. Calvaro menarik napas kesal dan meletakkan kasar pisau di atas lobak itu, menancapkannya dengan perasaan kesal luar biasa. Dia pun membawa sayur dan pisau itu sambil duduk di samping Luccie.

"Aku memang tidak tahu menahu tentang wanita hamil karena kau wanita pertama yang aku hamili. Tapi setidaknya jangan memintaku mengajarimu cara memotong lobak. Yang aku bisa menghancurkannya berkeping - keping,"

Calvaro mengambil pisau yang tertancap di lobak besar itu. Oh Tuhan, jika saja Ibunya berada di sini mungkin dia yang akan menggantikan posisinya. Sayangnya itu hanya angan-angan mati.

Keadaan Luccie sudah membaik saat ini. Calvaro menjaganya dengan baik walau ketat dari jarak jauh. Namun untuk saat ini ia akan menjaganya dengan jarak sangat dekat. Sifat keras wanita ini mulai jinak meskipun terkadang dewa ini harus menggertak ketika malam disaat tidur.

Saat ini Calvaro lebih hangat dalam bercinta dan mereka masih merapatkan hati mereka masing - masing. Terutama Luccie yang masih terbayang wajah Axelous. Wanita ini tersenyum kecil dan wajahnya merona melihat dewa itu. Desiran ini terasa lagi di hatinya seperti malam sebelum Qicley datang.

"Siapa suruh menanamkan benih ke rahimku! Terserah jika kau tidak menginginkan janin ini. Aku pikir lebih baik gugurkan saja janin ini. Kau ayah yang buruk!"

Calvaro selalu terkekeh jika Luccie bicara dengan nada kesal. Terlihat manis bahkan lebih manis ketik bercinta di ranjang.

"Heh, selalu seperti itu. Kau tahu aku bukan manusia tapi kau memintaku bertindak layaknya manusia. Kau tidak pernah jera ternyata walau pernah aku hempaskan. Keras kepala. " mau tidak mau Calvaro melanjukan kegiatanya dengan satu pisau dan sebuah lobak di tangannya. Terlihat begitu bodoh dan tolol. Dewa macam apa yang ada di diri seorang Calvaro Deabshon ini. Melihat keengganan Calvaro mengupas lobak membuat wanita ini kesal sendiri. Wanita ini begitu menybalkan jika sudah memasuki tahap kehamilan.

The Frozen Maple (COMPLETE ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang