-01-

3K 200 10
                                    


Rintik hujan membasahi pepohonan yang tumbuh di sekitar bangunan sekolah yang terlihat sangat megah. Akibat hujan, membuat rumput sedikit basah. Kolam ikan yang berada di taman sedikit penuh karena terisi air hujan.

Aku berjalan di koridor bersama lisa menuju perpustakaan. Kami berjalan sambil bercerita. Karena istirahat, koridor dipenuhi siswa-siswi yang hanya ingin berduduk santai di kursi panjang yang di sediakan di koridor.

Buku-buku berjajar rapi di rak buku. Setiap rak terisi berbagai macam jenis buku. Buku-buku di susun berdasarkan jenisnya. Aku berjalan menuju rak buku yang berisi berbagai macam novel. Ku pandangi satu persatu judul dari novel-novel itu.

Twilight

Atensiku terfokus pada tulisan itu. Kuraih novel itu lalu membuka halaman pertama dari isi novel yang ku pegang. Sudut bibirku menaik, aku menyukai novel ini.

"Sudah dapat?"

Ucapan lisa membuyarkan lamunanku pada novel yang kupegang. Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Kau sudah menemukan buku yang kau cari?" tanya ku padanya. Kulihat ia mengangguk.

"Cukup sulit menemukan buku ini. Untung saja aku mendapatkannya" ujarnya sambil mengangkat keatas novel yang sedari tadi di pegangnya.

"Ya sudah. Kita mengisi formulir peminjaman dulu"

Kemudian aku dan lisa berjalan menuju penjaga perpustakaan. Kami mengisi formulir data peminjaman buku. Lalu setelah selesai dengan formulirnya, kami beranjak kembali ke kelas.

****

Hening

Ruang makan tampak hening. Manusia yang berada di tempat ini sedang menikmati makan malam mereka masing-masing. Kulirik ibu dan ayahku yang sedang serius menikmati makanan mereka. Tadi sore mereka baru pulang dari jepang

Jujur, aku sangat merindukan mereka. Ingin saja aku memeluk dan bermanjaan bersama mereka saat ini. Tapi aku harus membuang harapan itu jauh-jauh. Kedua orang tuaku, mereka memiliki sifat dingin. Bahkan aku kurang mendapatkan perhatian dari mereka. Entahlah, mungkin mereka sangat sibuk dengan bisnis mereka. Untunglah ada kakak yang selalu perhatian padaku. Dia memberikan ku kasih sayang layaknya seorang ibu.

"Bulan depan, kau harus berangkat ke jepang. Appa ingin kau berkuliah disana" ujar ayahku. Sepertinya kalimat itu diutarakan untuk kakakku yang duduk di sebelahku.

"Mwo? Shireo. Taeyeon ingin berkuliah di korea saja appa"

Kulirik kakak ku sebentar, sepertinya ia tidak mau jika harus pergi kejepang. Sebenarnya aku sangat tidak rela jika kakak harus pergi. Tapi apa yang bisa aku lakukan selain menurut dengan kedua orang tuaku.

"Tidak ada penolakan. Kau harus kuliah di jepang" bantah ayahku tegas.

Pasrah

Itulah yang bisa dilakukan kakak sekarang. Ia menunduk lemas. Dan bisa kulihat, air mata mulai membasahi pipinya yang mulus. Ku genggam erat tangannya dari bawah meja. Ku tatap bola matanya lekat.

Can You Hear Me?[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang