Ruang tamu yang terlihat sangat mewah itu nampak suram saat antara anak dan ayah tengah saling melemparkan tatapan tajam. Keduanya saling menatap sambil mengepalkan tangannya.
"Kau harus melanjutkan studi mu di luar negeri bin-ah" tekan ayah wobin tajam.
"Tidak." woobin menghirup nafas dalam-dalam, dan kepalan tangannya mulai merenggang. Setelah membuang nafas panjangnya woobin maju satu langkah untuk lebih mendekat dengan ayahnya.
"Ayah.." kini pandangan laki-laki itu berubah menjadi tatapan sendu. Woobin meraih tangan kanan ayahnya dan menggenggamnya erat. "Aku akan menuruti kemauanmu. Tapi, biarkan aku menyelesaikan urusan ku disini. Aku janji akan meneruskan perusahaan ayah. Dan merubah hidupku menjadi lebih baik. Aku tidak akan berkeliaran tidak jelas lagi" jelasnya panjang lebar.
Kini tatapan sang ayah juga mulai ikut melunak. Hatinya yang tadinya begitu emosi, kini kembali mendingin setelah mendengarkan penuturan sang anak.
"Aku ingin melindungi sepupuku. Kim sang bum" lanjutnya.
Ayah wobin menyentuh punggung anaknya lalu menghela nafas panjang. "Baiklah. Ayah mengerti sekarang."
Senyum tipis tercipta di bibir laki-laki itu. Sedetik kemudian woobin memeluk tubuh ayah nya sangat erat. "Terima kasih ayah" ujarnya.
***
So eun menghembuskan nafas panjang. Terdengar dari hembusan nafasnya, sepertinya gadis itu kelelahan. Ia menghentikan langkahnya sejenak dan duduk di kursi panjang yang di taman. Ketika musim gugur, angin sedikit begitu kencang berhembus. Tidak terlalu panas, dan cuaca terasa sangat sejuk di tambah daun-daun pohon berubah menjadi warna coklat dan berguguran jatuh ketanah membuat suasana menjadi tenang.
So eun merenggangkan otot-otot nya sejenak, lalu menyenderkan tubuhnya pada bahu kursi dengan nyaman. Gadis itu meraih ponselnya dari dalam saku, saat tiba-tiba nada pesan nya berbunyi.
Kau dimana?
So eun menghela nafasnya. Entah mengapa akhir-akhir ini ia merasa seperti ada sesuatu hal buruk bakal terjadi di hidupnya.
Kau dimana?
Di taman
Setelah membalas pesan singkat dari lisa, so eun kembali memasukan ponselnya kedalam saku. Selang lima menit, gadis berponi kuda itu sudah berada di hadapan so eun. Ia menyengir lebar sebelum ikut duduk di samping so eun.
"Kau kenapa? Ada masalah?"
Lisa bertanya saat melihat raut wajah so eun yang terlihat murung. Gadis blasteran itu merangkul sahabatnya dengan hangat. "Kau tau kan, aku ini sahabatmu. Jangan pernah menyimpannya sendiri" ujarnya lembut.
So eun semakin menundukkan wajahnya tanpa berbicara sedikitpun. Membuat lisa memiliki beribu macam pertanyaan di benaknya. Namun satu yang pasti ingin di pertanyakan nya pada so eun saat ini. "Tentang kim bum sunbae? Kau punya masalah lagi dengannya?" tanya lisa. Gadis itu mulai khawatir karna so eun tidak berucap sedikitpun.
Sedetik kemudian so eun menggeleng. "Bukan. Aku dan kim bum Sunbae baik-baik saja. Hanya saja.." so eun menjeda kalimatnya sebentar. Sebulir cairan bening mengalir bebas di pipinya.
"Entah kenapa aku merasa ada sesuatu hal yang buruk bakal terjadi. Dan,mungkin ini akan mempengaruhi hubungan ku dan kim bum Sunbae" sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Hear Me?[SELESAI]
FanfictionAwalnya hidupku berjalan dengan baik hingga kesialan selalu menimpaku sejak aku bertemu dengan pria menyebalkan seperti kim sang bum. Sekolah seperti nereka bagiku semenjak pria arrogant itu bersekolah disitu. Hubungan ku dengan kim bum sangat tida...