Aku berbaring telungkup di kasurku sambil mengelus-elus bulu lembut mochi. Pikiranku melayang saat ibuku memberitahuku pasal pernikahan mendadak untukku.
"Ini tidak adil bukan?" ujarku pada mochi yang tidur di sebelahku.
Kemudian aku meraih ponsel yang berada di meja. Aku berniat untuk menceritakan semuanya pada lisa. Sangat sulit bagiku menyimpan beban berat ini.
"Yeoboseyo, lisa-ssi. Kau sedang apa?" tanya ku pada lisa dalam telepon.
"Aku sedang bersantai dikamar. Kau kenapa so eun-ah? Ada masalah?" lisa bertanya dengan nada khawatir nya.
Aku membuang nafas pelan "bisakah kau kemari? Aku membutuhkanmu. Aku berharap kau bisa menginap" ujarku pelan.
"Iya, Aku segera kesana" sahut lisa. Seketika hatiku sedikit tenang karena lisa akan datang.
****
Gadis itu berdiri di ambang pintu. Kemudian ia langsung berlari untuk menghampiriku "gwenchanayo? Kau terlihat tidak baik. Ayo Ceritakan padaku" lisa menatap dengan wajah khawatir.
"Lisa-ya," air mataku kembali menetes lalu kupeluk erat sahabat yang ada di depanku.
"Ya. Uljimarayo. Kau kenapa eoh? Ceritakan padaku" lisa semakin khawatir saat aku menangis.
"Aku, aku dijodohkan lisa" tangis ku semakin menjadi saat aku memberitahukannya pada lisa.
Wanita ini melepaskan pelukannya "apa!? Dijodohkan?" tanyanya kaget.
Aku mengangguk pelan "bahkan aku tidak mengenal siapa yang akan menikah denganku. Ini tidak adil bukan? Orang tuaku sangat egois" ucapku senggugukan.
Lisa meraih pipiku lalu menatap ku "so eun-ah, semua ini mungkin sangat berat bagimu tapi aku tau kau bisa menjalankan semuanya. Dimana so eun si cerewet yang ku kenal eoh?" ujar lisa menyemangatiku.
"Kau pasti bisa. Jalanin semuanya dengan lapang dada. Befikirlah positif, mungkin kedua orang tuamu ingin yang terbaik untukmu. Jika taeyeon eonni melihatmu menangis seperti ini, pasti dia akan bersedih" sambungnya lagi. Kata-kata lisa seakan menenangkan hatiku. Kemudian kupeluk erat sahabatku ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Hear Me?[SELESAI]
FanfictionAwalnya hidupku berjalan dengan baik hingga kesialan selalu menimpaku sejak aku bertemu dengan pria menyebalkan seperti kim sang bum. Sekolah seperti nereka bagiku semenjak pria arrogant itu bersekolah disitu. Hubungan ku dengan kim bum sangat tida...