-06-

1.6K 166 10
                                    


Author POV

Kim so eun menghirup nafas dalam-dalam sebelum beranjak meninggalkan ruang rias ini. Sebelumnya so eun melihat pantulan dirinya yang sudah mengenakan gaun pengantin putih dengan make-up naturalnya di wajah cantik itu.

Tidak ada guratan kebahagiaan di wajah cantik itu sama sekali. Yang ada hanya batin yang sakit penuh keterpaksaan yang menghiasi wajah itu. Kim so eun tersenyum masam sambil terus memperhatikan bayangan dirinya di kaca.

Sebelumnya lisa berada diruangan ini untuk menemaninya. Tetapi, gadis itu sudah keluar untuk menantikan acaranya. Sahabat kesayangannya itu sedari tadi memberinya ucapan semangat pada dirinya dan terus menguatkan hatinya agar tidak sedih di hari yang seharusnya adalah hari kebahagiaan.

Tetapi hal itu pupus sudah. Semangat yang di berikan lisa tadi bak ditiup angin dan hilang entah kemana. Tanpa terasa cairan bening hangat itu keluar dari sudut matanya.

Suara berat ayahnya membuyarkan lamunan gadis itu   yang sedang menatap kaca. Dengan cepat so eun menghapus air matanya agar ayahnya tidak melihatnya. Ia sama sekali tidak ingin terlihat menyedihkan didepan ayahnya. Kemudian gadis itu memasang ekspresi palsunya.

"Ayo kita segera keluar. Acara pernikahanmu segera dimulai" ucap ayah so eun dengan nada datar.

Dengan senyum palsunya, so eun menggandeng lengan ayahnya dan keluar dari ruang rias itu. Suara alunan musik dari piano mengiringi langkah kim so eun dengan menggandeng lengan ayahnya menuju altar dimana kim bum berdiri untuk menunggunya. Perasaannya bercampur aduk saat ini. Ingin sekali rasanya dirinya kabur dari pernikahannya sekarang juga.

Setelah sampai di depan altar, ayah so eun memberikan tangan gadis itu pada kim bum "aku percayakan kim so eun padamu kim bum" bisiknya pada kim bum dan di balas dengan senyum manis oleh kim bum.

So eun sempat memutar bola mata malas saat melihat senyum kim bum. Wanita itu tau jika senyum kim bum adalah palsu belaka. Ia sempat berfikir bahwa ia sedang berada dalam sandiwara drama.

Kim bum menerima tangan so eun, dan membawanya menaiki altar gereja. Kemudian mereka melakukan pengucapan janji sumpah pernikahan.

"Kim sang bum, apa kau bersedia menikah dengan kim so eun dan menjaganya serta selalu bersamanya sampai maut memisahkan kalian?" pendeta mulai mengucapkan sumpah pada kedua mempelai.

"Saya  bersedia" jawab pria itu mantap.

Lalu pendeta itu beralih pada so eun "kim so eun, apa kau bersedia menikah dengan kim sang bum dan menjaganya serta selalu bersamanya hingga maut memisahkan kalian berdua?"

"Sa-saya bersedia" jawab so eun setengah gugup.

"sekarang kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri, kim sang bum kau boleh mencium istrimu" ujar sang pendeta mempersilahkan kedua pasangan pengantin yang sudah resmi menjadi suami istri itu.

Can You Hear Me?[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang