Suara air dari kran memenuhi ruang toilet. Aku membasuh tanganku yang terkena tinta pulpen. Kututup kembali kran air lalu aku melihat pantulan wajahku di cermin. Kuambil karet gelang yang berada didalam saku bleezerku kemudian ku ikat rambut panjangku yang tergerai.
"Begini lebih rapi" gumamku pelan sembari menatap pantulan diriku di cermin.
Koridor benar-benar terlihat sepi saat jam pelajaran seperti ini. Kupelankan sedikit langkahku agar sampai ke kelas sedikit lama. Aku hanya ingin menghindari jam pelajaran yang membosankan.
"Ya! Michin yeoja!! Berhenti!" teriak seorang pria.
Suaranya sangat menggema di koridor yang sepi ini. Langkahku terhenti Seketika. Aku enggan untuk berbalik badan sampai suara ketukan sepatu menghampiriku. Sekarang orang itu sudah berada di hadapanku sekarang.
"Kau lagi? Untuk apa berteriak seperti itu padaku? Dasar bodoh" ketusku.
Kulihat lelaki ini melototkan matanya padaku. Mata sipitnya terlihat membesar, hampir saja bola mata itu keluar. Aku menghela pelan dan menampilkan ekspresi acuh tak acuh.
"Pertemuanku denganmu adalah kesialan bagiku. Dan kau sudah menginjak ponselku! Dasar wanita gila! Dan sekarang kau mengatakan aku ini pria bodoh? Kau ingin mati eoh!!" teriak nya geram.
"Aku tidak peduli dengan ancamanmu itu. Minggirlah , aku ingin pergi" sahutku santai.
Lalu kulangkahkan kakiku dan berjalan melewatinya. Sudah lima langkah aku berjalan, tiba-tiba pria itu menarik tanganku kuat untuk berhadapan dengannya.
"Ya!"
Aku berusaha untuk melepaskan cengkraman kuat tangannya. Tapi sayang, tenaganya sangat kuat. Tanganku sudah sedikit terasa perih karna ia memegang tanganku kuat. Aku refleks menjauhkan kepalaku takut saat tiba-tiba ia mendekatkan wajahnya padaku.
"Ya! Apa yang mau kau lakukan!?" teriak ku takut.
Pria ini terus mendekatkan wajahnya padaku. Hingga nafasnya sangat terasa menerpa kulit wajahku. Aku merasa takut saat melihat wajahnya sedekat ini padaku. Hanya tersisa 5 centi jarak wajah kami sekarang. Kulihat ia menyeringai menatapku dan..
Mataku sontak membulat saat bibir pria ini menyentuh bibirku. Pria ini menggigit bibirku sedikit kuat.
Dia mengambil first kiss ku!
Kudorong kuat tubuh kekar itu untuk menjauh dari ku. Bibirku terasa perih. Perasaan marah dan benci mulai bersemayan di hatiku.
"Kau sungguh brengsek!!" amukku kuat.
Kemudian aku berlari meninggalkan pria itu. Pipiku basah, air mata telah jatuh dari mataku. Pria itu telah mencuri ciuman pertamaku.
****
Aku merebahkan tubuhku dengan posisi telungkup dikasur.
Aku menatap sendu boneka beruang di depanku. Kuhela nafas berat. Dadaku terasa sesak dan sedikit sulit untuk bernafas. Kejadian tempo lalu masih terngiang di pikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Hear Me?[SELESAI]
FanfictionAwalnya hidupku berjalan dengan baik hingga kesialan selalu menimpaku sejak aku bertemu dengan pria menyebalkan seperti kim sang bum. Sekolah seperti nereka bagiku semenjak pria arrogant itu bersekolah disitu. Hubungan ku dengan kim bum sangat tida...