Kim so eun mendesah kasar setelah meletakkan kembali ponselnya dia meja. Ia mendudukkan tubuhnya seraya menyenderkan tubuhnya pada headbed. Ia benar-benar kesal saat ini, hidupnya seperti berada dalam skenario yang di buat oleh mertua dan orang tuanya. Apapun yang mereka mau, pasti dia harus melakukannya. So eun benar-benar benci dengan hidupnya yang sekarang.
"Hey, kenapa kau? Dasar wanita aneh" ketus kim bum.
So eun melirik kim bum yang sedang berbaring disampingnya dengan tatapan malas "hey, kau diamlah!" kesal soeun.
Mendadak kim bum tertawa "bagaimana aku bisa diam, sedangkan bibirku masih disini" ucapnya seraya menunjukkan bibirnya dengan jari telunjuk.
Kim so eun benar-benar malas menanggapi perkataan suami bodohnya itu, bisa saja adu mulut itu berlangsung sampai besok. Mochi yang tengah tidur tengah-tengah mereka terbangun. Anjing itu menggonggong sekali.
"Tidur mu terganggu ya?" so eun mengelus tubuh mochi . "Pasti karenanya kau terbangun kan? Maafkan dia ya, dia itu memang laki-laki pengganggu" ujar so eun seraya menyindir kim bum.
Kim bum mendengus pelan sambil membangunkan tubuhnya "hey wanita gila. Kau menyebutku sebagai laki-laki pengganggu?"
"Yang benar kau dan anjing mu ini yang penganggu" lanjutnya dengan nada kesal.
"Hey aku tidak pernah mengganggumu. Dasar bodoh" ucap so eun tak terima. So eun menatap kim bum dengan mata yang melotot kesal.
Kim bum berdecih pelan "kau yang bodoh"
So eun tidak membalas perkataan kim bum, ia tidak mau berdebat lagi dengan laki-laki itu. Berdebat dengan kim bum tidak akan pernah ada habisnya, laki-laki itu tidak akan pernah mengalah jika dirinya tidak mengalah duluan. So eun memalingkan wajahnya. Mereka berdua akhirnya saling diam tanpa bersuara.
"Kau tau, ibu menyuruh kita untuk pergi bulan madu bulan depan" ucap so eun membuka percakapan yang serius.
"Terus?" kim bum tampak tidak peduli dengan ucapan so eun barusan, laki-laki itu malah menyilangkan kedua tangannya di dada.
So eun berdecak "kenapa kau tidak peduli seperti itu?" kesal so eun sambil melirik wajah sombong kim bum dengan tatapan sebal.
"Mau menolakpun tidak bisa. Nenek tua itu selalu bisa mengatur semuanya" ujar kim bum, kini wajahnya berubah menjadi dingin. So eun tersenyum masam mendengar ucapan kim bum, lalu ia mendesah panjang kemudian.
"Kau benar. Kita tidak bisa menolak" ucapnya sedih.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Hear Me?[SELESAI]
أدب الهواةAwalnya hidupku berjalan dengan baik hingga kesialan selalu menimpaku sejak aku bertemu dengan pria menyebalkan seperti kim sang bum. Sekolah seperti nereka bagiku semenjak pria arrogant itu bersekolah disitu. Hubungan ku dengan kim bum sangat tida...