Backsound : My Answer - EXO
⏮◀ ⬛ ▶⏭
"Apa yang kau inginkan dariku?"
"Menikahlah denganku."
•⚫⚫⚫•
Wajah meremehkan nampak terukir dari guratan senyumnya.
"Menikah? Apa aku tidak salah dengar?"
Derai tawa hambar yang terlantun dari bibirnya menggema.
"Bagaimana kalau aku tidak mau?"
tanyanya menungunggu jawaban sambil mengetuk-ngetukkan jemari pada kayu lapuk di sofa yang bagai singgasananya. "Kau ingin menikahiku yang notabene-nya adalah perempuan tidak waras? Dimana otakmu? Terjatuh saat hendak kemari atau bagaimana?"
Jongdae otomatis menggelengkan kepala walaupun tidak perhatikan oleh lawan bicara yang saat ini berada di depannya.
"Kenapa tidak cari perempuan yang lain saja? Kau lebih pantas mendapat yang lebih cantik, berpendidikan, dari keluarga baik-baik, sehat, dan... yang lebih. Bukan sepertiku yang gila."
"Yang kubutuhkan adalah sesorang sepertimu. Tolong bantu aku."
"Tolong?" tanya wanita itu bingung. Kelihatannya frasa "tolong" sudah mulai hilang dari ingatannya
"Keluargaku hancur. Ikatan pernikahan tak ada gunanya. Yang namanya cinta juga tidak membantu sama sekali," ujarnya menekankan setiap kata yang tanpa ia sangka kembali melukai hatinya.
"Aku adalah seseorang dalam kamusmu yang tidak akan bisa membantumu sedikitpun," lanjut wanita itu mencoba mencoba menolak tawaran Jongdae.
"Hidupku tidak semulus itu. Rasa-rasanya aku ingin bunuh diri saja, tapi itu sama saja aku menjadi sampah. Bebanku lebih berat dari semua orang yang ditampung di tempat rehabilitasi ini. Cari saja lainnya, aku—"
"Ya aku tahu, aku pun juga tak bisa," potong Jongdae.
Wanita itu menangis. Kekuatannya kembali sirna. Pertahanannya runtuh seketika. Tetesan air mata yang turun dari pelupuknya diusapnya kasar. Ekspresinya masih sama seperti sebelumnya.
"Tidak bisa bagaimana maksudmu?" tanyanya menundukkan wajah. Tidak ingin dilihat jika ia baru saja menangis meskipun ruangan tersebut gelap, hanya tersorot oleh senter kecil.
"Aku juga penuh masalah. Semua orang penuh masalah. Tidak ada seorangpun yang bisa terbebas dari yang namanya masalah," jawab Jongdae mencoba memberi semangat.
"Aku dikirim ke sini pun bukan tanpa alasan. Aku memang gila! Benar-benar sakit jiwa," ujarnya frustasi.
"Kenyataannya di dalam berkas tertulis jika kau memang tidak 'sakit' seperti pasien yang lainnya," sahut Baekhyun menyela perkataan wanita itu.
"Apakah aku berbicara padamu, Tuan?"
Ia menatap Baekhyun dengan berani dan dibalas dengan tatapan tak kalah sengit dari Baekhyun. Sulit memang, karena matanya berperang dengan cahaya, tapi ia berhasil.
Wanita itu kembali membuka mulutnya namun tak melepaskan pandangannya sedikitpun dari Byun Baekhyun.
"Catatan medis disini mengatakan aku waras? Ha, lucu sekali."
Wanita itu mencoba mengejek. Jongdae mengenal betul nada bicara dengan kalimat-kalimat sarkas di dalamnya. Karena ia pun terlampau sering mendengar ocehan dengan intonasi yang sama sepertbbi yang baru saja ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore Psycho-insane
Fanfiction[FROMANCE] REAL CHEN FANFICTION • Peringkat 3 dalam PSIKO [9/5/2018] • Peringkat 3 dalam Lovesoul [6/4/2019] • Peringkat 2 dalam Lovesoul [8/4/2019] Ketika kewarasanmu diuji untuk menghadapi dunia luar. "Ini benar-benar mengerikan dan menyiksa. Aku...