Special화 The One

55 10 2
                                    

Jongdae dengan tak sabar kembali menengok jam tangannya. Dua temannya yang lain hingga kini belum datang.

Beberapa menit setelahnya, Baekhyun menghampirinya bersama Minseok sambil adu mulut.

"Hentikan," otomatis mereka berdua diam.

"Ayo sekarang."

Trio JongBaekMin berjalan dengan angkuh melewati para pasien yang sedang antri mengambil obat dan pasien gawat darurat yang di bawa pontang-panting oleh suster-susternya.

Entah bagaimana ceritanya, pasien hari ini perempuan semua, tidak ada yang laki-laki. Suster pun juga sama, mulai dari yang berpakaian sopan sampai yang seksi.

Keberadaan Jongdae, Minseok, dan Baekhyun berhas membuat hati kaum hawa meleleh di tempat sampai pasien lansia, yakni nenek-nenek terkena serangan jantung mendadak hingga dokter yang menangani semakin heboh.

Mereka duduk di antara para wanita yang berhadapan, memandang mereka tergila-gila.

Karena hanya Baekhyun yang tidak mendapat tempat, wanita di dekatnya terkena target mematikan seorang bermarga Byun.

Baekhyun dengan menggemaskan menggunakan aegyo yang jadi kebiasaannya untuk di gunakan agar memperoleh apa yang ia inginkan.

Dengan suaranya yang diimut-imutkan, Baekhyun bertanya, "Tempatmu untukku?"

Wanita itu hanya mengangguk antusias dan memberikan tempat duduknya untuk Baekhyun agar dapat bersanding dengan Minseok dan Jongdae.

"Haah... kita seperti idol saja," desah Jongdae menggerutu.

"Biarkan. Aku menikmatinya," sahut Baekhyun yang berpose saat banyak kamera yang menjepreti mereka.

Minseok hanya senyam-senyum dan wajahnya memerah karena setiap inchi badannya diperhatikan seksama oleh publik.

"Tuan Jongdae?" panggil mikrofon di ruang tunggu, membuat mereka bersama-sama bangkit dari tempat duduk dan menuju si pemanggil.

"Josonghamida, ladies." Baekhyun memberi kiss bye kepada perempuan di sana.

"Aaaaaaaa!!!" spontan wanita-wanita itu menjerit kegirangan.

"A-atas nama Tu-tuan Jongdae?"

"Pasien nomor lima dari ruang rehabilitasi kejiwaan."

"Ba-baik, tunggu sebentar," ucap perawat muda berpakaian khas rumah sakit itu tergagap untuk mengecek daftar pasien.

"Di sini tempatnya," ujar perawat itu membuka kunci pintu kemudian menggeser tubuhnya memberi akses Jongdae dan Baekhyun untuk masuk.

Pengap beserta aroma alkohol dan asap rokok menguar keluar ketika Jongdae membuka pintu nomor lima tersebut.

Suasana gelap dan pecahan beling berserakan di mana-mana membuatnya nampak terlihat suram dan mengerikan.

"Nyalakan saja lampunya," si perawat menekan tombol lampu.

Tiba-tiba dengan jelas mereka bertiga, Jongdae, Minseok, dan Baekhyun melihat dari belakang seorang wanita dengan paras elok yang duduk di sofa pojok kamar. Menghadap ke arah tembok.

"Woah kelihatannya cantik!" Bisik Minseok.

"Aku memang tak salah pilih," balas Baekhyun bangga.

"Bagaimana kalau untukku saja?"

Terdengar oleh Jongdae, Minseok langsung mendapat tendangan di tulang keringnya. "Aish, dia milikku!"

"Walaupun milikmu, tetap saja yang menemukan adalah aku!" sanggah Baekhyun mendorong dada Jongdae agar menjauh dari dekatnya.

Adore Psycho-insaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang