⏮◀ ⬛ ▶⏭
"Permisi, aku ingin mengambil wanitaku," ucap suara dari pintu membuat ketiga dari mereka yang membahas masalah Jooyoung serempak menoleh ke pada orang itu, Kim Jongdae.
•⚫⚫⚫•
"Kau memanggilnya?" bisik Minseok pada Baekhyun.
"Mau bagaimana lagi? Tak ada pilihan," jawab Baekhyun pasrah.
"Kau?" Dahi Sehun berkerut menatap Jongdae. "Kau bilang apa tadi?"
"Aku ingin menjemput wanitaku," sahut Jongdae tanpa beban.
Emosi Ooh Sehun kembali dipermainkan di sini, "Jooyoung bukan wanitamu."
"Benarkah? Tapi kami berpacaran."
Sehun terkejut menerima informasi tersebut. Raut wajah Jongdae tidak berbohong. Setahunya, Jooyoung sulit sekali menerima seseorang, bahkan ia sendiripun juga belum sepenuhnya diterima oleh Jooyoung. Sedangkan laki-laki itu mengaku dirinya mempunyai sebuah hubungan dengan Jooyoung. Ia tidak bisa merespon apakah ini pertanda baik atau buruk.
Baik bagi kondisi Jooyoung. Tapi tidak baginya. Jooyoung adalah segalanya, dunianya. Namun sudah bersyukur ia dianggap seolah-olah kakak bagi Jooyoung. Haruskah ia merelakan fakta saja?
"Aku perlu membuktikan ucapanmu."
"Cih! Memangnya ini rumahnya," decak Baekhyun saat melihat Sehun kembali naik ke atas.
Sesampainya, Sehun melihat Jooyoung tertidur hingga ia tidak tega membangunkannya. Tapi ia tetap akan keras kepala. Ia tidak ingin mengurungkan niatnya untuk membuktikan kebenaran ucapan pria tadi.
"Jooyoung bangunlah," panggil Sehun membangunkan Jooyoung.
Jooyoung menggeliat dari tidurnya dan membuka matanya. Ia lalu tersenyum kepada Sehun.
"Sudah merasa lebih baik?"
Hanya anggukan kecil yang Jooyoung berikan.
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu Jooyoung. Tolong jawab sejujurnya." Sehun bersimpuh di depan Jooyoung yang sudah dalam posisi duduk dan menggenggam tangan mungil yang telukat akibat sayatan benda tajam.
Meski bukan pertama kalinya Jooyoung terluka oleh pecahan beling. Banyak botol soju dan alkohol yang tidak sengaja wanita itu pecahkan semisal jatuh dan pecah sendiri, juga secara tidak sadar ia yang memecahkannya. Hal semacam itu sering melukainya. Ini sudah kesekian kalinya ia menangani kondisi Jooyoung yang begini adanya.
"Apakah kau memiliki hubungan khusus dengan pria?"
Jooyoung memegangi kepalanya yang sedikit pening sambil mengingatnya. Sekilas ingatannya menangkap wajah Baekhyun dan Jongdae. Mereka berputar-putar dalam kepala Jooyoung.
Ya! Tentu saja! Ia punya!
Kini ia adalah adik dari Byun Baekhyun. Bukankah itu termasuk hubungan khusus?
Dan juga Jongdae. Ia mengikat kontrak dengan pria yang akan menikahinya. Masih 'kan jika termasuk hubungan khusus?
"Aku punya," jawab Jooyoung mengejutkan Sehun.
"Maksudku ini semacam komitmen-"
"Iya, aku tak bohong, oppa," potong Jooyoung meyakinkan Sehun.
Komitmen dalam artian perjanjian bukan? Tentu saja kontrak itu adalah sebuah komitmennya.
"Baiklah, aku pulang dulu," pamit Sehun langsung bangkit dari tanah dan keluar dari kamar menuju bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore Psycho-insane
Fanfiction[FROMANCE] REAL CHEN FANFICTION • Peringkat 3 dalam PSIKO [9/5/2018] • Peringkat 3 dalam Lovesoul [6/4/2019] • Peringkat 2 dalam Lovesoul [8/4/2019] Ketika kewarasanmu diuji untuk menghadapi dunia luar. "Ini benar-benar mengerikan dan menyiksa. Aku...