19화 You Should Go (Party Paralyse)

39 8 9
                                    

"Aku sedang berusaha masuk ke dalam hatimu. Menyebar dengan lembut, seperti sesuatu yang tak asing."

- Ko Ko Bop

•⚫⚫⚫•

"Nona Lee, makan malam sudah siap. Silahkan turun ke bawah."

Seorang pelayan menghenyakkan Jooyoung yang tengah bersandar di ruangan santai lantai dua dekat kaca sambil menatap bulan purnama beserta bintangnya sekaligus.

"Ya, katakan padanya aku akan turun."

Pelayan itu membungkuk kemudian pergi.

Jooyoung mengusap pipinya yang sedikit membaik, tapi masih terasa nyeri. Kepalanya pusing karena semenjak ia tidak meminum alkohol sedikit saja, seperti ada yang mendesak masuk ke dalam ingatannya.

"Nona, Anda baik baik saja?" tanya pelayan lain yang kebetulan berada di atas. Pelayan senior yang tadi pagi mengambilkannya kotak obat.

"Ah, aku baik-baik saja," jawab Jooyoung tersenyum meyakinkan.

Ia berusaha berdiri, tapi kakinya sudah tak sanggup menopang lagi. Hampir saja ia jatuh jika pelayan tadi tidak membantunya berdiri.

"Terima kasih."

"Biar saya bantu," ucap pelayan itu menawarkan diri. Jooyoung membiarkan si pelayan menolongnya. Ia hendak memapah Jooyoung, namun Jooyoung menolaknya. Jooyoung meminta pelayan tersebut menggandengnya saja hingga ruang makan.

Jooyoung mulai melepaskan tangan pelayan itu dan tersenyum menyampaikan jika dirinya sudah tidak apa-apa saat bertatap mata dengan Jongdae yang telah menyantap seperempat sajian yang ada di piringnya.

"Ada apa dengan Nona Lee, Rinrin?" tanya Luhan melihat ada yang tidak beres pada Jooyoung lewat salah satu bawahan seniornya.

Rinrin menjawab, "Ia sepertinya sedang tidak enak badan."

Luhan hanya mengangguk.

"Tolong ambilkan yang hangat-hangat juga untuk Nona Lee," ucap Luhan lantang.

Pelayan yang membantu mengambilkan hidangan melakukan apa yang di perintahkan Luhan, yang kemudian mendekatkan berbagai lauk pauk dekat dengan Jooyoung.

Selepasnya hanya ada suara denting sendok dan sumpit bersahut-sahutan.

"Terima kasih atas makanannya," ucap Jooyoung hendak meninggalkan meja makan.

"Duduklah dulu. Masih ada yang ingin kubicarakan." Jongdae menghambat Jooyoung yang ingin segera terlentang di kasur.

"Ini," ucap Jongdae menyerahkan selembar undangan di atas meja kepada Jooyoung.

Undangan dengan warna hitam disertai dengan font warna emas dan gambar taburan kelopak mawar yang menonjol di pinggir, berpindah di genggaman tangan Jooyoung. "Ini... apa?"

"Undangan untukmu. Besok malam akan ada acara penyerahan penghargaan sekaligus mundurnya CEO di perusahaan Baekhyun. Kau mau datang?"

"Tapi Tuan..."

Luhan dan Rinrin hendak menginterupsi, namun Jooyoung mencegah mereka membuka mulut.

"Baik, aku akan datang."

"Kau pergi carilah baju dengan Baekhyun dan Minseok. Besok mereka akan menjemputmu. Temanya Red Rose and Simple Suit. Kalau masih bingung, tanyakan pada mereka." Jongdae menjeda.

"Luhan, besok tolong cucikan mobilku," ucap Jongdae pada Luhan ketika berdiri meninggalkan ruangan.

"Tentu."

Adore Psycho-insaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang