"I start to hate all the time that’s left. When the shadows in the alley. Grow a bit longer, I’m happy, because soon I can go pick you up.
In the beginning we met like children. Now today let’s be adults, baby."
- Playdate
•⚫⚫⚫•
"Apa ia sudah berangkat?" tanya Baekhyun kepada Minseok yang baru saja mengambil berkas dari arah berlawanan dengan nafas terengah.
"Kau beruntung ia masih di atas," jawab Minseok datar.
Belum berselang lama, orang yang mereka bicarakan muncul dengan pakaian kasual, tak berbeda dengan Baekhyun dan Minseok sambil menenteng tas di punggungnya. Tak jauh berbeda dari Minseok jika dilihat-lihat. Tapi jelas saja Minseok membutuhkan tas punggungnya untuk menyimpan laptop, tablet, dan semacamnya kalau-kalau ada kendala pada jadwal si atasan.
"Apa isi di dalam tasmu itu Jongdae?" tanya Baekhyun menyerit ingin tahu.
Minseok paham karakter Baekhyun. Selalu ingin tahu. Tak buruk, tapi ia sedikit sangsi sifat itu dimaklumi oleh Jongdae sedari dulu. Ia bahkan kadang tak betah jika Baekhyun yang diminta untuk mengorek informasi. Karena ia akan membuat hal-hal penting terlihat sepele akan polahnya yang tak bisa diam.
"Bukan urusanmu." "Minseok, kita sebaiknya berangkat menggunakan mobilmu saja," lanjut Jongdae sambil mengarahkan wajahnya pada Minseok. Jelas-jelas mengacuhkan Baekhyun.
"Memangnya ada apa dengan mobilnya? Cih... Mentang-mentang harganya mahal, ia tak sudi mobilnya di naiki kembali oleh kaki-kaki suci ini?" decih Baekhyun saat mendapati Jongdae sudah berjalan di depan.
•⚫⚫⚫•
Selama perjalanan, Jongdae sesekali menyunggingkan senyumannya hingga tertangkap basah oleh Baekhyun.
"Gila," sindir Baekhyun dari jok belakang.
Jongdae hanya berdeham untuk mengurangi rasa gembiranya yang ketahuan oleh Baekhyun juga Minseok yang sedang mengemudi.
"Kau juga sesekali senyam-senyum sendiri Baek," ujar Minseok membela Jongdae.
Hal itu berhasil membuat Baekhyun memalingkan wajahnya dan menyenandungkan lagu "Beautiful" milik salah satu vokalis dari boyband EXO, sedangkan Jongdae langsung menoleh ke arah Baekhyun dengan tatapan tajam.
"Apa lihat-lihat?" gertak Baekhyun melirik ke arah Jongdae.
"Kau yang apa-apaan," gertak Jongdae balik.
Minseok terkikik di kursi kemudinya, "Sebaiknya memang aku diam daripada terkena timpuk oleh dua orang yang sedang sensitif ini," batinnya menggelak.
"Lebih cepat lagi Minseok! Kenapa jalanmu seperti kura-kura begini?" titah Baekhyun yang berupa pernyataan bukan pertanyaan sambil menepuk jok Minseok dari belakang.
Minseok memarkirkan mobilnya dengan halus di trotoar bandara.
"Kita sudah sampai, untuk apa aku mengebut? Apa kalian sudah lupa jalan menuju bandara Incheon?"
Tak ada yang mengucapkan sepatah katapun. Mereka langsung keluar meninggalkan Minseok di dalam yang mendesah bersabar.
Baekhyun bersandar di kap mobil bagian depan milik Minseok dengan wajah muak meski sudah menutupinya dengan kacamata hitam, namun lain lagi dengan Jongdae. Pria itu melihat ke dalam pintu masuk bandara dengan tampang polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore Psycho-insane
Fanfiction[FROMANCE] REAL CHEN FANFICTION • Peringkat 3 dalam PSIKO [9/5/2018] • Peringkat 3 dalam Lovesoul [6/4/2019] • Peringkat 2 dalam Lovesoul [8/4/2019] Ketika kewarasanmu diuji untuk menghadapi dunia luar. "Ini benar-benar mengerikan dan menyiksa. Aku...