"Aku lewati terowongan waktu yang aku rindukan dan mendapat kesempatan untuk kembali bersamamu. Kau masih sama seperti yang ada dalam ingatanku. Baik suara maupun matamu yang indah."
- Walk on Memories
•⚫⚫⚫•
Backsound : Use your earphone
"Cheniee!"
Jongdae tersenyum saat Yoona menyambutnya di depan pintu apartemen atas nama dirinya untuk tempat tinggal Yoona yang baru.
"Ini terlalu pagi untuk berkunjung, benar bukan? Apa yang membawamu kemari?" tanyanya sambil mengalungkan tangannya di leher Jongdae. "Masuklah dulu."
Yoona menarik tangan Jongdae untuk masuk, tapi Jongdae menarik tangannya di pergelangan Yoona, membuat wanita itu terseret dan bertubrukan dengan dadanya.
Mereka saling diam dan saling menatap satu sama lain.
"Dua hari lagi akan ada pesta dari perusahaan yang bekerja sama denganku. Aku ingin mengajakmu ke sana."
"Lalu?"
"Lalu, apa?" tanya Jongdae balik membuat Yoona mempoutkan bibirnya.
"Ayo kita habiskan hari ini dengan jalan-jalan dan membeli kebutuhanmu. Bukankah itu yang ingin kau katakan?"
Jongdae mengangguk.
"Haruskah aku mengatakan apa yang kau pikirkan agar kau tahu apa yang kau lakukan?" tanya Yoona sambil memukul dada Jongdae pelan.
"Bukannya aku tadi yang mengajakmu untuk ikut ke pesta denganku?" balas Jongdae tidak mengerti.
"Terserahmu saja," jawab Yoona yang sudah kesal dan masuk ke dalam apartemen.
"Jangan berdiri di pintu Chen! Aku akan mandi dulu sebelum berkencan denganmu. Tunggu aku di dalam, jangan kemana-mana," teriak Yoona yang berjalan membelakangi Jongdae sambil tersenyum.
•⚫⚫⚫•
"Kita kemana lagi sekarang?"
"Aku ikut kau saja."
Yoona masih menggamit lengan Jongdae, ia tidak berniat untuk sedetikpun melepaskan cekalan tangannya, begitu pula Jongdae.
"Bagaimana kalau komedi putar? Apa pendapatmu Chen?"
"Call," jawab Jongdae mengedipkan mata pada Yoona tanda setuju.
Mereka sama-sama tersenyum. Berjalan beriringan, terus melawan teriknya sang surya yang mulai enggan terus berada diatas. Tak jenuh-jenuh Yoona dan Jongdae kesana-kemari untuk menikmati objek wisata di DISNEYLAND.
"Aaaa.... Chenieeeeee.... innniiiii... bebar-benarrrr.... seruuuuu!" teriak Yoona putus-putus di setiap putarannya. "Kauuu... tidak mauuu... mencobaanyaa??"
Jongdae menggeleng tanda bahwa ia memang tidak mau.
"Padahal aku ingiiiin... melihatmu menaikiiii... kuda putih sepertiiii... pangeran di dongeng-dongeeeeng!" seru Yoona yang terucap dengan cepat. Wajahnya tertekuk masam melihat Jongdae sebal.
Jongdae pun mengalah dan ikut menaiki komedi putar seperti yang diharapkan Yoona di putaran kedua, dan Yoona ikut diputarannya yang kedua dengan duduk di kuda coklat di samping kuda Jongdae. Persis seperti apa yang diimajinasikannya mengenai dongeng-dongeng dengan ia di dalamnya.
Sekembalinya dari London benar-benar membuat Yoona rindu negara asalnya dan kesibukan rutinitas yang sudah hampir ia lupakan.
"Ah... Aku terlalu bersemangat saat bersenang-senang di tempat ini, sampai tak terasa kalau aku sudah menahan lapar dan haus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore Psycho-insane
Fanfiction[FROMANCE] REAL CHEN FANFICTION • Peringkat 3 dalam PSIKO [9/5/2018] • Peringkat 3 dalam Lovesoul [6/4/2019] • Peringkat 2 dalam Lovesoul [8/4/2019] Ketika kewarasanmu diuji untuk menghadapi dunia luar. "Ini benar-benar mengerikan dan menyiksa. Aku...