"Kau yakin akan baik-baik saja Young?" tanya Dokter Ooh ketika Jooyoung sudah keluar dari ruangan tersebut bersama Baekhyun.
"Aku tunggu di luar," ucap Baekhyun memahami situasi.
Jooyoung memalingkan wajahnya untuk menatap manik mata Dokter Ooh setelah melihat Baekhyun melenggang keluar, "Oppa, kau akan sering bertemu denganku kan?"
Sehun hanya bisa merengkuh wanita itu ke dalam dekapannya dan terus tersenyum, "Mereka masih memperbolehkanku untuk mengurus kesehatan gadisku ini."
Jooyoung mengangguk dan melepaskan pelukan mereka. "Aku tagih janjimu."
Dokter Ooh hanya mengiyakan kemudian mengantar Jooyoung kepada Baekhyun yang sudah karatan menunggui mereka.
"Hati-hati," pesan Dokter Ooh kepada Baekhyun.
Ia membungkukkan badan pada Baekhyun setelah itu berbalik kembali ke dalam rumah sakit.
Jooyoung mengikuti Baekhyun yang menuju parkiran. Tak meninggalkan fakta jika sekarang tangannya di gandeng Baekhyun secara tidak berperikemanusiaan.
Paru-parunya kembali menghirup udara segar. Sudah lama ia tak menapakan kaki untuk keluar dengan berani seperti sekarang. Banyak yang sudah berubah pastinya. Ia menerawangi papan iklan, orang berlalu lalang, dan bus-bus dengan wajah idol kini. Belum sempat ia mengagumi semua itu, matanya kian melebar melihat mobil ferrari yang di masuki Baekhyun. Jooyoung tak mmenunjukkannya terang-terangan.
Ia menyadari bahwa Baekhyun sangatlah kaya karena dapat membeli mobil semacam ini. Bukankah berarti orang-orang yang akan berkontak dengannya adalah orang-orang penting? Tidak mungkin kalau ia tidak akan terlibat masalah sepele sekalipun bukan? Pasti ia akan dijadikan tameng masalah yang besar.
"Masuk."
Jooyoung kembali ragu. Ia ingin melangkahkan balik kakinya ke dalam rumah sakit... tapi tidak! Ia sudah bersumpah kalau hidup matinya akan ia serahkan pada seorang Kim Jongdae. Toh, ia tidak berniat hidup lebih lama di muka bumi ini.
"Kim Jongdae," gumamnya pelan.
"Kau bilang apa?"
"Tidak ada."
"Kalau begitu cepat masuk!"
Tidak perlu tiga kali di peringatkan oleh Baekhyun, Jooyoung langsung menarik pintu mobil tapi tak bisa terbuka.
"Ya! Ya! Jangan ditarik! Kau bisa merusaknya! Dorong ke atas seperti ini," Baekhyun mencontohkannya menggunakan pintu bagian kemudi.
Mengikuti cara Baekhyun membuka pintu, Jooyoung melontarkan kata "Oh," membuat si pemilik mobil mengatur darahnya yang hampir mendidih dengan menghela nafas.
"Kau akan tidur di rumahku saat ini, nanti mungkin Jongdae yang akan terus menampungmu," ujar Baekhyun setelah mereka sudah masuk ke dalam mobil.
"Kau pikir aku binatang liar," protes Jooyoung menggumam.
Baekhyun yang menyadari kebodohannya dalam berucap mengalihkan perhatian Jooyoung sambil melajukan mobilnya, "Tidurlah dahulu, nanti kalau sampai akan aku bangunkan."
Tak mengindahkan ucapan orang yang kini menjadi kakak angkat, atau yang lebih tepat kakak palsunya, Jooyoung memilih melihat-lihat sudut-sudut kota di balik jendela.
"Perlu kubukakan kacanya?"
Jooyoung balas menggeleng.
"Kalau begitu aku akan menelepon Jongdae," ucap Baekhyun mengalihkan perhatian Jooyoung dari jalanan.
Merasa di perhatikan, Baekhyun menoleh pada orang di sampingnya.
"Ingin berbicara dengannya?" tawar Baek sambil menyodorkan handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore Psycho-insane
Fanfiction[FROMANCE] REAL CHEN FANFICTION • Peringkat 3 dalam PSIKO [9/5/2018] • Peringkat 3 dalam Lovesoul [6/4/2019] • Peringkat 2 dalam Lovesoul [8/4/2019] Ketika kewarasanmu diuji untuk menghadapi dunia luar. "Ini benar-benar mengerikan dan menyiksa. Aku...