"Ma,pokoknya laras mau pindah ke nusa satu"ucap laras sambil menyilangkan tangan nya didepan dada.
"Ngapain sih ras?"tanya dwi
"Pokoknya laras mau pindah ma,tempat aldo"ucap laras meyakinkan mamanya itu.
"Janji apa yang bisa kamu tepatin?"
"Laras janji bakal belajar terus,laras janji bakal pinter beneran."balas laras
"Yaudah"ucap dwi
"Yaudah apa ma?"tanya laras membulatkan matanya
"Kamu mama pindahin"jawab dwi
"MAKASIH MAMA SAYANG!"Teriak laras sambil memeluk dan sesekali mencium wajah mamanya itu
"Iyaa,tapi ini lepas dong mama sesek tau"ucap dwi
"Hehe iya ma"kata laras sambil memamerkan deretan gigi gigi nya.***
Sudah seminggu sejak laras meminta mamanya untuk memindahkannya ke sekolah pujaan hatinya itu. Sebenarnya memang alasan laras meminta dipindahkan sekolahnya adalah sakti. Laras berfikir,semakin sering bertemu maka semakin cepat sakti jatuh cinta padanya."Assalamualaikum,laras!"teriak aldo
"Eh,aldo?gua gak bareng pagi ini. Gua dianter mama kok"jawab laras sambil membuka pintu utama rumahnya.
"beneran dianterin tante dwi?gak mau bareng aja?"tanya aldo,laras menggeleng cepat
"Enggak aldo,gua dianter mama. Udah sana berangkat hati hati ya"ucap laras mendorong cepat badan aldo dihadapan nya dan segera menutup pintu rumah nya.
"Lah?gejala"***
karena laras tidak berangkat bersama jadi aldo meniatkan dirinya untuk main basket dilapangan sebentar. Karena jam ini masih terlalu pagi untuk ke kelas dan bercengkrama dengan kursi serta meja kosong.Bola itu terus memantul sesuai dengan arah yang diberikan oleh sang pemain. Tetes demi tetes keringat yang dikeluarkan,tidak terasa waktu sudah mulai siang. Dan laki laki berperawakan tinggi itu pun masuk ke kelasnya,dengan teriakan itu tentunya.
"ALDO GANTENG PARAH!"
"LO KAPAN JELEK ELAH DO!"
"BINGUNG KAN GUA MILIH ALDO ATAU ED SHAREEN!"
"MODAL MUKA KEK TUTUP WAJAN AJA SOK MILIH!"
"UDAH ITU LO SAMA MIPER AJA KEBURU NIKAH DIA SAMA BIHUN!"
"SEHUN APA ALDO NIH?UDAH LAH DUA DUANYA AJA!"
"Brisik woi"singut bram saat melewati kerumunan siswi permpuan yang meneriakan nama sahabatnya itu.
"Iri gak usah diketarain kali bram"ucap ezra
"Nih ya,kita udah betiga dari kelas 1 smp. Gua lo dan aldo,tetep aja yang paling ganteng itu aldo"kata bram"Ih"saut aldo yang mengeluarkan ekspresi geli
"Apaan si?"ucap ezra
"Lo gak belok kan?masa bilang gua ganteng geli bego. Gua duluan ya"ucap aldo lalu berlari menjauh dari 2 sahabat konyol nya itu."Gua masih normal woi,buktinya gua masih suka main sabun"
***
Sedangkan sakti dan rivel sibuk dengan handphone nya masing masing,bermain game andalan nya. Apalagi kalau bukan mobile legend.
"Eh gua denger denger ada anak baru loh"
"Ah masa?cewe atau cowo?"
"Gak tau,yang gua tau dia pindahan dari nusa dua gitu"
"Mudah mudahan cowo deh""Emang ada anak baru ya?"tanya rivel pada sakti yang menatap serius benda pipih ditangan nya itu. Sakti hanya menaikan bahunya pelan
"Serius?jangan jangan laras lagi"ucap rivel lagi
"Gak perduli"balas sakti cepat. Matanya tak lepas dari game yang sedang ia mainkan."Selamat pagi anak anak"ucap bu eka selaku walikelas ipa 1
"Pagi bu"jawab seluruh murid dikelas itu
"Hari ini,kelas kita kedatangan teman baru. Dia pindahan dari sekolah sebelah,sini nak perkenalkan diri"bu eka menyuruh laras masuk ke kelas itu."Halo,gua kejora larasaty. Bisa dipanggil laras,senang ketemu kalian"ucap laras dengan senang,tanpa gugup. Tanpa rasa takut. Ia benar benar senang hari ini,karena ia baru sadar bahwa ia sekelas dengan pujaan hatinya. Calon suaminya,Sakti.
Dahi sakti mengerut,menandakan ia sedang berfikir sekarang.Laras,perempuan yang selalu mengganggunya sekarang sekelas dengan nya. Apa yang akan terjadi setelah ini?
Sakti hanya bisa berdoa supaya gadis cerewet yang sekarang menjadi teman sekelasnya itu,tidak lagi menggaggunya."Ada yang mau ditanyakan?"tanya bu eka
"Laras,udah punya pacar belum?"ucap tatang,salah satu murid bengal yang ada dikelas ipa 1. Laras menggelengkan cepat kepalanya
"Belum"jawab laras.
"Yaudah,laras kamu duduk sama larisa. Larisa bisa kamu tunjuk tangan"kata bu meta pada anak perempuan berperawakan tinggi,berkulit putih. Dan sepertinya ia tomboy.Laras menyipitkan matanya,saat tau bahwa tempat duduknya didepan bangku rivel dan sakti.
"Hai larisa"ucap laras pada teman barunya tersebut
"Juga,mulai sekarang gua punya kawan duduk"ucap larisa
"Tadinya emang gak ada ya?"tanya laras,sesekali laras melirik sakti yangmasih sibuk dengan handphone ditangan nya.
"Siapa coba yang mau duduk sama cewe bar bar,cewe jadi jadian kaya dia"saut rivel. Laras menoleh kearah sumber suara"Revil ternyata kita sekelas"ucap laras pada rivel yang langsung memunculkan wajah cemberutnya
"Ras,gua rivel bukan revil"ucap rivel,dan laras hanya mengeluarkan cengiran andalan nya.***
Laras berjalan bersama larisa ke kantin,larisa bercerita banyak hal pada laras. Salah satunya alasan kenapa tidak ada yang mau sebangku dengan nya.
Karena,larisa terenal sebagai perempuan yang barbar. Ia pernah masuk ruang bk karena ketahuan bertengkar dengan kakak kelasnya saat ia duduk dibangku kelas 10."Jadi lo pindah kesini karena sakti?"tanya larisa,laras menggangguk cepat
"Lo suka dia dari mananya coba gua mau nanya"kata larisa
"Banyak"jawab laras
"Eh bentar deh,gua kayanya pernah liat lo goncengan sama aldo ya?"tanya larisa lagi
"Iya,gua sama aldo tentanggaan jadi gua-""Laras,kok lo disini?"
"Aldo,kita ketemu deh"ucap laras seperti tak punya salah.
"Lo ngapain disekolah gua?sama cewe bar bar lagi"ucap aldo
"Do,kalo punya koleksi bagi bagi kali"saut bram
"Gua pindah sekolah,nanti pulang sekolah gua jelasin deh. Gua mau ngantin,dada aldo"ucap laras dan langsung berlari menarik pergelangan tangan larisa."Buat film lucu itu,laras dan larisa. Eh,lo kok bisa kenal sama anak baru itu?"ucap ezra pada aldo
"Dia tetangga gua"jawab aldo
"Kalo dia sekelas sama larisa,berarti sekelas juga sama sakti dong?"
Ucapan bram barusan membuat aldo sadar,bahwa laras benar benar sekelas dengan si dingin sakti. Nyaris,kenapa laras tidak sekelas saja dengan nya,sekelas dengan teman perempuan barunya itu. Entahlah,mood aldo sedang tidak baik hari ini.***
Aldo pulang bersama laras. membawa laras pulang bersamanya adalah keharusan bagi aldo. Saat sudah sampai dirumah laras,aldo dan perempuan cerewet itu bingung.
Kenapa rumahnya nampak sepi sekali?bahkan lampu depan nya pun hidup seakan tidak ada yamg tinggal disana."Laras!"panggil maria saat melihat laras dan aldo celingukan mencari dwi
"Iya tante"jawab laras
"Mama kamu pergi 2 jam yang lalu,katanya dia titip kamu. Nanti mama kamu nelpon kok ngasih tau alasan dia pergi soalnya,dia gak ngasih tau tante. Mungkin terlalu pribadi"jelas maria,ibunda aldo.
Laras hanya mengangguk ngerti,ia faham mungkin papanya sedang butuh mamanya untuk perusahaan nya di surabaya."Laras kerumah aja ya,do ajak laras kerumah. Ajak makan"kata maria
"Ayo ras,kerumah aja"ajak aldo pada laras yang sekarang berwajah lesu itu. Laras mengangguk.
"Duluan aja,gua pengen ganti baju"ucap laras lalu mengambil kunci dan masuk kedalam rumahnya.Rumah ini terasa sunyi,tidak ada kehangatan keluarga lagi. Sejak papanya sering keluar kota dan meninggalkan mamanya dan laras. Sekarang apa? Mamanya pun ikut pergi. Laras berjalan ke kamarnya,mengganti baju seragam nya dengan pakaian rumah dan turun menuju rumah aldo
Hai ayem kombekk🔥
Ngegantung ya?
Yah namanya juga usaha dalam kegabutan😷
Vote and comment💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima sakti
Teen Fiction"stop ngikutin gua."ucap sakti saa t laras terus terusan mengikuti langkahnya. "sayangnya laras gak bisa,sakti calon suami laras sakti harus laras jagain ntar ada cewe yang deket deket sama sakti rugi dong lhjaras"sargah Laras. "berenti bilang gua c...