Laras,shany,larisa,dan sakti ada di ruang bk sekarang. Mengingat bu mery selaku bimbingan korseling melihat larisa menjambak kuat rambut shany.
"Larisa jelaskan kenapa kamu menjambak rambut shany dengan sangat kuat"ucap bu mery
"Bu udah saya bilang kan dia itu-"
"Saya gak nanya kamu shany tolong diam"potong bu mery
"Pertamanya saya gak ada dikelas saat itu bu,tapi pas saya ke kelas udah ada dia. Saya liat shany nunjuk laras yang lagi makan sambil ngomong gini mau liat anak yatim aja,ini yang papanya meninggal kemarin kan? Saya liat mata laras udah merah bu"jawab larisa dengan lantang.
"Sakti kamu disana saat itu?"tanya bu mery,sakti hanya mengangguk."Benar shany?"tanya bu mery,shany gelagapan dana khirnya dia mengangguk
"Bu,cewe jadi jadian kaya larisa ini memang gak sopan sama kakak kelas!"ucap shany
"Gua tau,lo iri kan sama laras yang tiap hari berangkat pulang sama aldo?yakan? Seluruh sekolah udah tau lo suka sama aldo!"balas larisa
"Sudah sudah!laras,larisa dan sakti kalian ke kelas sekarang. Dan kamu shany,ke perpustakaan susun buku buku yang baru datang sesuai jenisnya"ucap bu mery
Mata shany membukat,larisa menjulurkan lidahnya mengejek.Shany berjalan menubruk bahu laras hingga laras hampir terjatuh,tapi ada sakti yang menopangnya. Laras hanya tersenyum lalu mereka masuk ke kelasnya. Tak ada yang menarik,hanya ada pelajaran pak yono. Guru sejarah yang garing.
"Kalian tau kenapa bapak jadi guru sejarah?"ucap pak yono. Tapi semua murid malah diam
"Karena bapak belum bisa move on dari masa laluu eaaa""Ni guru gila kali ya,ngomong sendiri jawab sendiri"
"Hadoh pantat gua gatel"
"Panggil malaikat pencabut nyawa coba"
"Sumpah bukan bapak gua"
Dan banyak lagi lainnya,benar benar kelas yang garing,tak lama bel sekolah pun dibunyikan. Laras berjalan keluar kelas bersama larisa. Namun laras tak sengaja bertabrakan dengan aldo.hingga laras terjungkal
"Adoh,pantat laras sakit"ucap laras serasa mengusap bokongnya
"Eh,laras maap gua liat ayo bangun"ucap aldo memberikan tangannya,laras pun menyambut tangan aldo
"Ih aldo jalannya buru buru banget kenapa sih?"tanya laras
"Itu apa sih namanya it-"
"Aldoo,ih tungguin"Laras,larisa,dan aldo menengok ke sumber suara saat mendengar suara shany. Ternyata aldo jalan terburu buru karena ia diikuti oleh makhluk kampret bernama shany. Bram dan ezra pun ada dibelakan shany
"Heh murah,ngapain lo sama aldo!"bentak shany
"Dih gajelas anjing,lo itu yang baru dateng"saut larisa
"Sokab,gua gak ngomong sama lo cewe bar bar"ucap shany
"Woi srigala betina,jangam kasar kasar dong sama calon bini"saut bramShany memutar bola matanya
"Calon bini?yang bener aja,cowo tuh dia"sewot larisa,larisa memberi aba aba laras dan aldo agar kabur dan hadapan shany yang sedang bersedekap dada.Satu
Dua
Tiga
Aldo dan larisa lari dengan cepat,tapi shany malah di tahan oleh bram dan ezra.
"LEPASIN WOI!"Ucap shany
"Enak aja,sini dulu. Calon bini,cepet chat aldo udah pergi ato belum"ucap bram pada larisa. Larisa melotot kearah bram
"Aeh,si bram. Liat yang bening matanya ikut bening"saut ezra"Udah nih kata aldo mereka udah pulang"ucap larisa,sembari malihat handphone nya. Bran dan ezra melepaskan tangannya dan tangan shany.
"Awas lo semua ya!"ucap shany
"Kenapa sih,iri?ikutin,gabisa?ya ngaca"ucap larisa lalu pergi
Bram dan ezra tertawa terpingkal pingkal"Merendah gak buat lo makin cantik kakak kelas"ucap ezra,shany menghentakkan kakinya kesal.
***
Dikantin sakti memperhatikan laras dan aldo pulang bersama. Dari yang mereka bercanda,aldo mengusap kepala laras gemas,hingga aldo memakaikan laras helm. Entah kenapa ada rasa panas yang menjalar di dadanya. Tapi dia ini kenapa? Niat sakti cuma ingin menjaga laras saja,karena dialah penyebab kematian papa laras.Sakti langsung mengambil motornya ketika laras dan aldo sudah benar benar pergi. Aldo menyusuri ibukota hingga sampai kerumahnya dengan selamat,ia melihat seperti ada tamu. Ia buru buru masuk dan melihat ada siska. Tapi,langkahnya berhenti saat sakti tak sengaja mendengar pembicaraan mamanya.
"Tolong aku mbak"
"Siska,aku bener bener gak punya uang sebanyak itu"
"Sekali ini aja mbak"
"Beneran siska mbak gak bohong"
"Alu cuma mau pinjem 200 juta nanti aku pulangin,jangan pelit""Minjem uang?kedengeran nya malah kaya maksa"
sakti buru buru masuk kerumahnya,salim dengan mamanya dan berdiri didepan siska.
"Minjem duit di bank,bukan disini"ucap sakti
"Sakti.."tegur tania
"Yaudah mbak aku pulang aja"ucap siska lalu bangkit dari duduknya dan keluar perlahan"Sakti mama udah bilang sopan sama mama siska"ucap tania pada sakti
"Setelah semuanya?"kata sakti membuat tania diam
"Ma,mama boleh baik. Tapi pilih pilih lah"kata sakti
"Lain kali sopan nak,mau bagaimanapum dia lebih tua dari kamu"ucap tania lembut sembari mengusap bahu sakti"Kamu tadi malem mimpi apa nak?"tanya tania,kening sakti bersatu
"Mimpi?enggak sakti gak mimpi"jawab sakti
"Kamu ngelindur manggil manggil laras,cie haduh anak mama ini"ucap tania
Sakti memang tidak bermimpi tadi malam,tapi ia memikirkan laras sebelum tidur. Mendengar penuturan tania sakti langsung bangkit dan masuk ke kamarnya.
Tania hanya menggelengkan kepalanya.Sakti menatap dinding kamarnya sepi,apa yang sudah ia lakukan pada laras. Karenanya laras hancur,karenanya laras sepi,laras jadi ikut merasakan apa yang ia rasakan. Yaitu kehilangan sosok ayah. Ia tau bagaimana sakitnya di posisi laras.
"Gua janji ras"
Shany makin hari makin gak jelas ya-,-
Kaya author:(
Vote and comment sorry for typo💙🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima sakti
Teen Fiction"stop ngikutin gua."ucap sakti saa t laras terus terusan mengikuti langkahnya. "sayangnya laras gak bisa,sakti calon suami laras sakti harus laras jagain ntar ada cewe yang deket deket sama sakti rugi dong lhjaras"sargah Laras. "berenti bilang gua c...