"Kamu adalah ketidakmungkinan yang terus aku semogakan"
------------------------------------------------------
Laras belum berniat keluar dari kamarnya,entah untuk makan maupun sekolah. Tak lama ia mendengar ketukan pintu dari arah pintu kamarnya. Pandangan nya tak lepas sama sekali dari luar jendela.
"Ras"
Tapi ia mendengar suara sakti.
"Udah sakti keluar aja,laras gak mau keluar"ucap laras tanpa menengokan wajahnya"Yaudah eskrim stoberinya gak jadi"ucap sakti membalikan badan nya,tapi ia berbalik saat merasa tangan nya dipegang
"Sakti..mau.."ucap laras,sakti tersenyum melihat laras menunjukan wajah manjanya sekarang. Sakti keluar bersama laras. Tapi laras bingung kenapa laras malah di dudukan di kursi makan."Makan dulu"ucap sakti
"Tapi-"
"Mau mau enggak enggak"potong sakti,laras mendengus kesal lalu melahap sepiring makan siangnya.
"Mbak karina"panggil laras dengan suara seraknya
"Iya mbak laras ada apa?"Jawab karina
"Tolong bilangin mama dong,laras mau pergi sama sakti"ucap larasKarina menggaruk kepalanya,membuat sakti dan laras saling tatap.
"Kenapa?"
"Anu-ibu subuh tadi pergi lagi mbak ke surabaya"jawab karina
Mata laras sangat pedih,apa mamanya sama sekali tidak peduli padanya? Air bening itu pun lolos dari mata kiri laras.Kepala laras mendongak karena tangan nya ditarik sakti
"Masih mau?"tawar sakti,entah harus apa laras sekarang sedih ataupun senang. Sedih karena mamanya tidak peduli dengan nya atau senang karena sakti sudah mulai peduli dengannya.
Laras menganggukan kepalanya.Laras dan sakti sampai di sebuah mall tak jauh dari sekolah mereka. Laras diam disepanjang jalan mereka melangkah. Tiba tiba kaki sakti berhenti melangkah
"Kalo gak niat pulang aja"ucap sakti lalu membalikan badan nya,tapi tangan nya malah ditarik sambil berlari oleh laras.
"Ih jangan dong calon suami laras pengen makan eskrim stoberi ayo"ucap laras,sakti pun mengikuti kemana saja laras membawanya pergi. Dari mulai kedai eskrim,time zone,fotobox,sampai toko boneka. Yang pastinya laras hanya mencari satu benda. Yaitu semua yang berbau stoberi.Setelah lelah dengan keliling kelilingnya laras dan sakti duduk dibangku salah satu cafe deretam perumahan laras,lumayan menguras keringat. Seingat laras ia dan sakti pergi pukul 1 siang dan sekarang sudah pukul 8 malam.
"Sakti"panggil laras pada sakti
"Hm"jawab sakti sembari memainkan handphone nya
"Saktii,kalo laras ngomong jangan sambil main handphone dong"ucap laras,sakti menaruh handphone nya dan menatap laras intens
"Kenapa?"
"Sakti udah suka sama laras belum?"
"Pertanyaan apa jebakan?"
"Saktiiii!"ucap laras"Sakti ih ganteng ganteng budek"ucap laras
"Iya"jawab sakti
Mata laras membulat
"BENERAN?"Ucap laras heboh,sakti menganggukan kepalanya
"Seneng deh sakti udah suka sama laras,jadi usaha laras gak sia sia. Makasi ya sakti,kemarin sakti dateng pas pemakaman papa"ucap laras tersenyum,sakti sendiri sangat sesak mendengar ucapan terima kasih dari laras. Anak yang papanya meninggal karenanya. Sakti hanya bisa mengangguk."Sakti"panggil laras lagi,sakti hanya menengok
"Siapa ya kira kira orang yang kabur setelah buat papa banting stir trus nabrak pohon"
Sakti diam,diam tanpa suara sedikit pun.
"Sakti,kebiasaan banget orang ngomong malah diem."ucap laras kesal
"Udah malem ayo pulang"kata sakti,dan laras pun mengangguk.
"Gua ras,gua orang itu"***
Bima sakti:
Berangkat sama siapa?Kejora larasaty:
Gak tau:(Bima sakti:
Tgu 15 mnt smpeLaras berlonjak gembira,wow! Pagi ini sakti membalas pesan nya bahkan memulai duluan,sakti menjemputnya. Hebat bukan?
Mulai hari ini juga laras berhenti bersedih,laras berhenti menyalahkan siapapun atas kepergian papanya. Laras percaya takdir,dan percaya bahwa mamanya kerja untuknya juga. Untuk kehidupan nya."Mbak karina,laras pergi ya"ucap laras pada karina yang ada didapur. Laras segera keluar dan mendapati sakti sudah bertengger manis di motornya sembaru memainkan ponselnya.
"Sakti?katanya 15 menit,kok udah sampe?ngebut ya?"tanya laras. Laki laki itu hanya mengangguk
"Ih nanti kalo sakti jatoh gimana,sakti kalo naik motor itu jangan kebut kebut-" ucapan laras berhenti,tiba tiba sakti memakaikan laras helm.
"Udah siang"ucap sakti lalu karas naik ke atas motor sakti. Dan menuju kesekolah mereka.Banyak mata yang melihat mereka berdua,ada tatapan aneh sampai iri. Laras turun dan membuka helm nya.
"Sakti nan-"
"Duluan"potong sakti,laras hanya mengangguk dan berjalan menuju kelasnya.Perempuan belesung pipi itu duduk dikursinya dengan larisa yang selalu sibuk dengan handphonenya.
"Laras?"ucap larisa
"Iya ini gua"jawab larisa
"Untung kemarin lo gak masuk,lo dicariin sama orang gila"kata larisa
"Orang gila?siapa?"tanya laras
"Shany lah siapa lagi"jawab larisa.
"Laras,turut berduka ya"ucap rivel pada laras,laras menganggukan kepalanya
"Iya rivel,makasih"jawab laras. Tak lama laras melihat sakti berjalan masuk ke kelasnya dengan banyak buku ditangan nya. Lalu duduk di kursinya tanpa menoleh ke arah laras.
"Laras seneng sakti udah suka sama laras"***
Rasanya sangat malas laras ke kantin,tapi dia sangat lapar. Laras hanya memainkan ponselnya di dalam kelas,sendirian karena larisa pasti ke kantin.
"Makan"
Laras melihat sekotak nasi goreng ada didepan nya,kepalanya naik. Lengkungan bibirnya terangkat melihat sakti yang membawa nasi goreng itu.
"Kenapa?"tanya sakti,laras menggeleng
"Laras gak Laper sakti makan aja"balas laras
"Yaudah dibuang aja"ucap sakti sembari mengangkat kotak itu
"jangan sakti,sini laras makan. Sok kaya banget deh buang buang makanan"ucap laras,laras memakan nasi goreng itu dengan lahap"Eh si murah lagi makan"ucap shany yang tiba tiba datang,laras sampai tersedak sangking kagetnya
"Mau apa"ucap sakti dingin
"Gak papa,mau liat anak yatim aja. Dia yang papanya meninggal kemarin kan?"ucap shany menunjuk laras. Sakti bangun dan menepis jari shany
"Pergi"ucap sakti,sakti melihat genangan air yang hampir tumpah dimata laras. Entah kenapa tangan sakti memegang erat tangan laras. Seperti memberi laras kekuatan laras mengusap matanya dan berbicara."Udah sakti gak papa,memang fakta kan?sekarang laras anak yatim"balas laras sambil tersenyum,tiba tiba laras melihat wajah shany meringis ternyata rambutnya ditarik oleh larisa.
"ANJING SAKIT BANGSAT LEPASIN!"Umpat shany
"Apa!"balas larisa
"Pergi lo sana,gak ada capek capeknya gangguin laras. Laras diem lo usik!"ucap larisa emosi
"Gak ada urusan sama lo cewe bar bar!"teriak shany sembari memegang rambutnya yang ditarik oleh larisa. Larisa makin mencengkram kuat rambut larisa hingga.."ADA APA INI!"
Shany kok ngeselin ya,-
Mari sama sama kita berdoa untuk keselamatan shany:v
Vote and commet💙
Sorry for typo🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima sakti
Teen Fiction"stop ngikutin gua."ucap sakti saa t laras terus terusan mengikuti langkahnya. "sayangnya laras gak bisa,sakti calon suami laras sakti harus laras jagain ntar ada cewe yang deket deket sama sakti rugi dong lhjaras"sargah Laras. "berenti bilang gua c...